Journal of Health Educational Science And Technology https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest <p><strong>Terakreditasi SINTA 5, oleh Menteri Ristek/ Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional sesuai Keputusan Menteri&nbsp;<a href="https://drive.google.com/file/d/1qp2U-FCQmhGMFPFRKtOFo_oOQ0xGuI23/view?usp=sharing" target="_blank" rel="noopener noreferrer">200/M/KPT/2020</a>&nbsp;tertanggal 28 Desember 2020</strong></p> <p>Menerima artikel dengan fokus pada bidang ilmu kesehatan dan aplikasi teknologi dalam bidang medis. Bidang-bidang yang dapat didiskusikan antara lain : (1) Kesehatan Ibu dan Anak, (2) Maternity (Persalinan, Nifas, Kehamilan dan Menyusui), (3) Keluarga Berancana, (4) Promosi Keehatan dan Gaya Hidup, (5) Teknologi Pengolahan Darah (serologi Darah, Manajemen tata kelola kepalangmerahan), (6) Kesehatan Reproduksi, (7) Kesehatan dan Nutrisi, (8) Etika Kesehatan dan Regulasi, (9) Kesehatan Lingkungan dan Ketenagakerjaan, (10) Farmakologi, Radiologi, dan Medical Record.</p> <p>ISSN <a href="http://u.lipi.go.id/1518427505" target="_blank" rel="noopener">2615-398X</a> (Print)<br>ISSN <a href="http://u.lipi.go.id/1518420339" target="_blank" rel="noopener">2622-3600</a> (Online)</p> Faculty of Health Sciences , Dr. Soetomo University en-US Journal of Health Educational Science And Technology 2615-398X Pengaruh Merokok Terhadap Kualitas Tulang Pada Perempuan Menopause Range Usia 45 Tahun Keatas https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest/article/view/6255 <p><strong><em>Abstract </em></strong></p> <p>Kepadatan tulang paling tinggi yang dapat dicapai seseorang yaitu diusia sebelum 30 tahun atau paling cepat pada usia pubertas. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kualitas tulang itu sendiri salah satunya adalah perilaku merokok. Merokok sendiri dalam beberapa literature diyakini dapat mempercepat awal penurunan massa tulang atau penyakit degenerative pada lansia. seorang perokok cenderung memiliki densitas tulang yang lebih rendah dan mengalami pengeroposan tulang lebih cepat. Menopause merupakan keaadaan&nbsp; masa menstruasi seorang wanita berakhir. Dalam beberapa data dikatakan usia menopause semakin cepat dari 50 tahun menjadi 45 tahun yang disebabkan oleh banyak macam faktor. Beberapa factor antar genetic, jumlah anak, usia awal menstruasi dan kebiasaan merokok. Wanita perokok mengalami menopause yang lebih dini dikarenakan gangguan pada hormon yang diakibatkan oleh kandungan pada asap rokok</p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><strong><em>:</em></strong><em> Kualitas tulang, Menopause, Merokok</em></p> <p><em>Abstract<br>The highest bone density that a person can achieve is before the age of 30 or at the earliest age of puberty. Many factors can affect the quality of the bone itself, one of which is smoking behavior. he himself in some literature is believed to accelerate the onset of bone mass decline or degenerative diseases in the elderly. a buyer tends to have lower bone density and experience faster bone loss. Menopause is a woman's menstrual period ending. In some data it is said that the age of menopause is getting faster from 50 years to 45 years which is caused by many kinds of factors. Several genetic factors, number of children, age at onset of menstruation and smoking habits. Smokers experience earlier menopause due to hormonal disturbances caused by the content in cigarette smoke.</em></p> <p><em><br>Keywords: Bone quality, Menopause, preoccupation</em></p> Farah Sabrina Nur Mujaddidah Mochtar Afrita Amalia Laitupa Brilliant Citra Wirashada Copyright (c) 2023 Journal of Health Educational Science And Technology https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest 2023-08-23 2023-08-23 6 2 77 90 10.25139/htc.v6i2.6255 Efek Paparan Limbah Debu Pada Pekerja Pengangkut Semen Tonasa https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest/article/view/6432 <p>Efek paparan limbah debu pada pekerja pengangkut semen tonasa kabupaten pangkep Penelitian ini bertujuan untuk menemukan: 1) Untuk menemukan efek paparan limbah debu pada pekerja pengangkut semen tonasa; 2) Untuk menemukan perilaku pekerja yang mempunyai pengetahuan tentang cara menggunakan alat pelindung diri; 3) Untuk menemukan masa kerja pekerja pengangkut semen Tonasa. Metode penelitian yaitu deskriptif kualitatif yang diartikan sebagai teknik pengambilan sampel yang menggambarkan kejadian atau fenomena yang terjadi di lapangan dan menyajikan informasi tentang kejadian atau fenomena yang sebenarnya secara sistematis, faktual dan akurat dari lapangan. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa: 1) Karakteristik dari informan kunci dilokasi PT. Tonasa Lines dan PT. Prima Karya Manunggal ditemukan ada beberapa pekerja mengalami gangguan Kesehatan pada saat jam kerja berlangsung, hal ini ditandai dengan gejala yang muncul seperti batuk, iritasi mata dan iritasi pada kulit dikarenakan kontak langsung dengan debu dan semen di lapangan kerja baik semen curah ataupun semen zak; 2) Penggunaan APD digudang tidak selengkap APD dipelabuhan, karena tingginya kadar debu di dalam gudang penyimpanan semen tersebut mempengaruhi adanya efek dari paparan limbah debu mengakibatkan terganggunya kesehatan para pekerja; 3) Masa kerja rata-rata para pekerja pengangkut semen tonasa di Pelabuhan sekitar 20-30 tahun dan di Gudang sekitar 30-40 tahun.</p> <p><strong>Kata Kunci : </strong>Efek paparan debu, pekerja PT. Semen Tonasa</p> <p><em>Effects of exposure to dust waste on workers transporting tonasa cement in Pangkep Regency This study aims to find: 1) To find out the effects of exposure to dust waste on workers transporting tonasa cement; 2) To find the behavior of workers who have knowledge about how to use personal protective equipment; 3) To find the working time of Tonasa cement transport workers. The research method is descriptive qualitative which is defined as a sampling technique that describes events or phenomena that occur in the field and provides information about the actual events or phenomena systematically, factually and accurately from the field. The research results show that: 1) The characteristics of the key informants at PT. Tonasa Lines and PT. Prima Karya Manunggal found that several workers experienced health problems during working hours, this was indicated by symptoms that appeared such as coughing, eye irritation and skin irritation due to direct contact with dust and cement in the workplace, both bulk cement and sack cement; 2) The use of PPE in the warehouse is not as complete as PPE in the port, because the high level of dust in the cement storage warehouse affects the effects of exposure to dust waste resulting in the disruption of the health of workers; 3) The average working period of tonasa cement transport workers at the Port is around 20-30 years and at the Warehouse around 30-40 years.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Effect of dust exposure on PT. Tonas Cement</em></p> Farah Fadhillah Yusri Rahmi Amir Usman Copyright (c) 2023 Journal of Health Educational Science And Technology https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest 2023-08-23 2023-08-23 6 2 91 98 10.25139/htc.v6i2.6432 Hubungan Antara Status Gizi Dengan Usia Menarche Pada Siswi Di MI Nurul Hidayah Gresik https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest/article/view/6537 <p><strong>Abstrak</strong> :Menarche adalah menstruasi pertama yang dialami oleh seorang wanita. Membaiknya standar kehidupan berdampak pada penurunan usia menarche (menarche dini). Ada banyak faktor yang mempengaruhi usia menarche, salah satunya adalah status gizi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan usia <em>menarche </em>pada siswi kelas 5 dan 6 di MI Nurul Hidayah Menganti Gresik.&nbsp;Desain penelitian menggunakan metode <em>survey analitik</em>. Dengan menggunakan pendekatan<em>Cross Sectional </em>yaitu suatu penelitian yang mencoba mengetahui mengapa masalah kesehatan tersebut bisa terjadi, kemudian melakukan analisis hubungan antara faktor risiko dengan faktor efek dengan sampel 32siswi kelas 5 dan 6 di MI Nurul Hidayah diambil secara <em>Total Sampling.</em> Analisis data yang digunakan yaitu uji <em>RankSpearman,</em> dengan taraf signifikan 0,05<em>. </em>Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar memiliki status gizi dalam kategori normal sebanyak 13 siswi (30,8%) dan sebagian besar sebanyak 15 siswi (46,9%) mengalami usia <em>menarche </em>dalam kategori cepat/dini. Ada hubungan antarastatus gizi dengan usia menarche pada siswi kelas 5 dan 6 di MI Nurul Hidayah Menganti Gresik dengan hasil uji <em>Rank Spearman Test </em>nilai<em>p value</em> 0,001 &lt; (0,05). Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwadiharapkan orang tuadan guru lebih memperhatikan status gizi anak dengan mengajarkan pola hidup sehat melalui bimbingan dan penyuluhan sehingga tercapai kesehatan Reproduksi optimal.</p> <p><strong><em>Kata Kunci : Status Gizi; Usia Menarche;</em></strong><strong><em>&nbsp;Remaja Putri</em></strong></p> <p>Abstrac :<em> Menarche is the first menstrual period experienced by a woman</em><em>. An improved standard of living can have an impact on the decline in menarche age (early menarche).There are many factors that affect menarche age, one of which is the nutritional status. The purpose of this research is to know the correlation between nutritional status with menarche age on 5th and 6th grade students at MI Nurul Hidayah Menganti Gresik. </em><em>The research design used analytical survey method. By using cross sectional approach that is a research that to know why health problem can happen, then do analysis of correlation between risk factor with effect factor with sample of 32 student of class 5 and 6 in MI Nurul Hidayah taken by Total Sampling. Data analysis used is Rank Spearman test, with significant level 0,05. </em><em>The results showed that most of them had nutritional status in normal category as many as 13 students (30.8%) and most of 15 students (46.9%) experienced menarche age in the fast / early category. There is a relationship between nutritional status and menarche on 5th and 6th grade students in MI Nurul Hidayah Menganti Gresik with test result Rank Spearman Test value 0,001 &lt; (0,05). </em><em>From these results, it can be concluded that it is expected that the parents and teachers pay more attention to the nutritional status of children by teaching healthy lifestyle through guidance and counseling so as to achieve optimal reproductive health.</em></p> <p><strong><em>Keywords: Nutritional Status; Menarche Age; Teenage Girl</em></strong></p> Ucik Faridah Copyright (c) 2023 Journal of Health Educational Science And Technology https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest 2023-08-23 2023-08-23 6 2 99 106 10.25139/htc.v6i2.6537 Deteksi Genetik Sars-Cov-2 di Swab Lingkungan Asrama Mahasiswa Fakultas Keperawatan https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest/article/view/6682 <p><em>Pemerintah </em><em>telah </em><em>menerapkan serangkaian langkah khusus untuk mengendalikan penyebaran virus SARS-CoV-2 di tempat kerja </em><em>dan</em><em> lingkungan sosial. Proses pengendalian ini sangat penting, karena ketidakmampuan untuk menemukan </em><em>carriers/ </em><em>pembawa sebelum menunjukkan dan tanpa gejala, dapat mengganggu efektivitas proses</em><em> pengendalian</em><em>. Penularan SARS-CoV-2 dari pasien bergejala dan tanpa gejala terjadi melalui droplet yang dikeluarkan saat batuk atau bersin tanpa menutup mulut atau hidung. Namun, hal ini tentu tidak menutup kemungkinan terjadinya infeksi melalui kontak sentuhan pada permukaan benda dan lingkungan. Hipotesis fomite ini dianalisis dengan menguji sampel </em><em>swab</em><em> lingkungan menggunakan metode PCR kuantitatif Reverse Transcript</em><em>ion</em><em> (RT-qPCR). Dalam penelitian ini, deteksi genetik yang dilakukan di 13 titik di asrama mahasiswa Universitas Pelita Harapan selama </em><em>bulan </em><em>November 2021, enam sampel dinyatakan positif, ditunjukkan dengan Cycle threshold (Ct) RT-qPCR yaitu di lantai 15: lift luar kancing (Ct= 36,69), kancing mesin cuci (Ct=37,24), gagang pintu kamar (Ct=36,79), gagang lemari es (Ct=36,6); di lantai 16: tombol lift luar (Ct=37,47) dan pegangan kursi tunggu lift (Ct=37,84).</em></p> Maroloan Aruan Pangeran Andareas Juandy Jo Copyright (c) 2023 Journal of Health Educational Science And Technology https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest 2023-08-23 2023-08-23 6 2 107 116 10.25139/htc.v6i2.6682 Dampak Limbah Cangkang Tiram Terhadap Lingkungan Di Desa Lajari Kabupaten Barru https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest/article/view/6725 <p><strong>Abstrak :</strong> Keberadaan limbah sering kali dijauhi orang karena dianggap sebagai barang kotor, tidak berguna, dan tidak memiliki manfaat. Padahal jika limbah organic khususnya mampu dimanfaatkan dengan baik dibuat sebuah kerajinan bisa menghasilkan keuntungan yang besar. Salah satu limbah organik yang bisa dimanfaatkan dengan dibuat kerajinan adalah cangkang kerang. Adapaun informan yang diambil oleh penelitian ini sebanyak 11 orang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak limbah cangkang tiram serta pemanfaatan limbah cangkang tiramdi Kampung Lajari Kabupaten Barru. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa masyarakat kurang memperhatikan limbah cangkang tiram dan membuang limbah cangkang timaram disekitar kediamannya yang menimbulkan canggkang tiram berserakan serta bau yang menyengat dan merusak lingkungan. Dampak limbah cangkang tiram terhadap lingkungan di Kampung Lajari,&nbsp; Kabupaten Barru, Menggangu lingkungan disekitarnya berupa cangkang tiram yang berserakan bau yang menyengat, dan terjadi pencemaran air dan tanah. Limbah cangkang tiram di Kampung Lajari, Kabupaten Barru, dimanfaatkan sebagai timbunan disekitar lokasi pengelolahan cangkang tiram, juga sebagai souvenir berupa hiasan dinding, tempat tisu, bingkai foto. Disarankan instansi yang terkait untuk melaksanakan sosialisasi tentang manfaat limbah cangkang tiram kepada masyarakat pelatihan kerajinan seni berupa produk cendramata.</p> <p><strong>Kata kunci: </strong>cangkang tiram, limbah, lingkungan</p> <p><strong><em>Abstrack :</em></strong> <em>The existence of waste is often shunned by people because it is considered dirty, useless, and has no benefits. In fact, if organic waste in particular can be put to good use, it can be made into a craft, which can generate huge profits. One of the organic wastes that can be utilized by making crafts is shells. There were 11 informants taken by this study. The purpose of this study was to find out the impact of oyster shell waste and the utilization of oyster shell waste in Kampung Lajari, Barru Regency. The results showed that the community paid less attention to oyster shell waste and disposed of the oyster shell waste around their residence which caused scattered oyster shells and a pungent odor and damaged the environment. The impact of oyster shell waste on the environment in Kampung Lajari, Barru Regency, disrupted the surrounding environment in the form of scattered oyster shells that had a pungent odor, and water and soil contamination. around the location for oyster shells processing, as well as souvenirs in the form of wall decorations, tissue boxes, photo frames. It is recommended that the relevant agencies carry out socialization on the benefits of oyster shell waste to the community for training in arts crafts in the form of souvenir products .</em></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong>: <em>Oyster shell, waste, environment</em></p> asniar as Haniarti Rahmat Zarkasyi Fitriani Umar Rahmi Amir Copyright (c) 2023 Journal of Health Educational Science And Technology https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest 2023-08-23 2023-08-23 6 2 117 124 10.25139/htc.v6i2.6725 Identifikasi Kandungan Senyawa Kimia Dan Analisis Proksimat Terhadap Ekstrak Etanol Daun Bidara Arab (Ziziphus Mauritiana L) https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest/article/view/6775 <p>Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan alam, ketersediaan bahan alam begitu melimpah yang tersebar di berbagai penjuru provinsi. Tanaman yang tersedia dialam memiliki kandungan metabolit sekunder yang begitu banyak dan kompleks sehingga diperlukan untuk mecari apa saja kandungan kimia yang bermanfaat pada tanaman tersebut. Tanaman bidara arab (<em>Zizipus mauritiana L</em>) adalah tanaman yang memiliki morfologi daun bulat dan banyak duri dapat tumbuh di iklim tropis seperti wilayah Indonesia, tinggi tanaman ini sekitar dua meter. Penapisan fitokimia merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui identifikasi kandungan kimia yang ada pada sampel tanaman yang akan kita teliti. Kandungan tanaman bidara arab setelah dilakukan penelitian dengan sampel serbuk dan ekstrak positif mengandung senyawa kimia berupa alkaloid, glikosida saponin, terpenoid, steroid, flavonoid, tanin, dan antrakinon. Selain pengujian penapisan fitokimia juga dilakukan analisis proksimat pada tanaman bidara arab dengan sampel serbuk parameter yang&nbsp; dihasilakan seperti protein 11,54%, lemak1,69%, kadar air 9,57%, kadar abu 5,42% dan karbohidrat 71,78%.</p> <p>Kata Kunci : Bidara arab, Penapisan Fitokimia, Analisis Proksimat</p> <p>Indonesia is a country rich in natural materials, the availability of natural materials is so abundant that they are scattered in various parts of the province. Plants available in nature contain so many and complex secondary metabolites that it is necessary to find out what chemical compounds are beneficial in these plants. The arabian bidara plant (Zizipus mauritiana L) is a plant that has round leaf morphology and lots of thorns which can grow in tropical climates such as Indonesia, with a height of about two meters. Phytochemical screening is a method used to identify the chemical constituents present in the plant samples that we will examine. The content of the Arabic bidara plant after conducting research with positive powder and extract samples contained chemical compounds in the form of alkaloids, saponin glycosides, terpenoids, steroids, flavonoids, tannins, and anthraquinones. In addition to the phytochemical screening test, a proximate analysis was also carried out on the Arabian bidara plant with the resulting powder sample parameters such as 11.54% protein, 1.69% fat, 9.57% moisture content, 5.42% ash content and 71.78% carbohydrates.</p> <p>Keyword : Arabian Bidara, Phytochemical Screening, Proximate Analysis.</p> Ana Maria Ulfa Rini Junaida Copyright (c) 2023 Journal of Health Educational Science And Technology https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest 2023-08-23 2023-08-23 6 2 125 132 10.25139/htc.v6i2.6775 Pengaruh Senam Irama Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Anak Usia 3-5 Tahun di PAUD Ar-Raudhah Desa Pelompek Kerinci https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest/article/view/6269 <p><strong><em>Abstrak </em></strong>Menurut NAEYC (National Association for the Education of Young Children) anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-8 tahun. Usia dini merupakan usia penting bagi anak yang dapat disebut usia emas bagi anak. Rancangan penelitian ini adalah pre-experimental dengan pendekatan purposive sampling dengan one group pre-test and post-test. Sampel dalam penelitian ini adalah 15 anak. Pengumpulan data menggunakan lembar observasi motorik kasar anak. Pengolahan data penelitian menggunakan uji bertanda Wilcoxon. Hasil penelitian ini adalah terdapat peningkatan kemampuan motorik kasar anak sebelum diberikan kegiatan senam ritmik sebesar 2,20 dan sesudah dilakukan senam ritmik sebesar 3,73. Dimana terjadi peningkatan kemampuan motorik kasar anak sebelum dan sesudah diberikan kegiatan senam ritmik dengan hasil p value = 0,005˂α (0,05). Sehingga dapat disimpulkan bahwa kegiatan senam ritmik dapat mempengaruhi perkembangan motorik kasar pada anak usia 3-5 tahun.<strong><em><br></em>Kata kunci: Perkembangan anak, motorik kasar, senam ritmik</strong></p> <p><strong><em>Abstract </em></strong><em>According to the NAEYC (National Association for the Education of Young Children) early childhood is children who are in the age range of 0-8 years. Early age is an important age for children that can be called the golden age for children. The design of this study was pre-experimental with a purposive sampling approach with one group pre-test and post-test. The sample in this study was 15 children. Collecting data using a child's gross motor observation sheet. Processing of research data using the Wilcoxon signed test. The result of this study was that there was an increase in children's gross motor skills before giving rhythmic gymnastics activities 2.20 and after rhythmic gymnastics was 3.73. Where there was an increase in children's gross motor skills before and after being given rhythmic gymnastics activities with the result p value = 0.005˂α (0.05). So it can be concluded that rhythmic gymnastics activities can affect gross motor development in children aged 3-5 years.</em></p> <p><strong><em>Keywords: Child development, gross motor skills, rhythmic gymnastics</em></strong></p> Erit Rovendra Hafzah Melani Yuniliza Copyright (c) 2023 Journal of Health Educational Science And Technology https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest 2023-12-27 2023-12-27 6 2 133 144 10.25139/htc.v6i2.6269 Fenomena Konsumsi Sayur Dan Buah Pada Anak Usia 6-9 Tahun https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest/article/view/6278 <p><strong>Abstrak</strong> Konsumsi sayur dan buah bagi anak penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan serta meningkatkan kekebalan tubuhnya. Menurut Riskesdas 2018, di Indonesia, usia 6-9 tahun merupakan kelompok umur dengan persentase konsumsi sayur dan buah tertinggi sebesar 96,9% yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan konsumsi sayur dan buah pada anak usia 6-9 tahun di Puskesmas Simpang Tonang Kabupaten Pasaman Tahun 2021. Jenis penelitian ini adalah penelitian cross sectional. Sampel penelitian adalah 63 ibu anak usia 6-9 tahun. Mereka dipilih dengan menggunakan Proportionate Stratified Random Sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner dan FFQ (Food Frequency Questionnaire) kuantitatif. Kemudian data dianalisis dengan uji chi-square dengan taraf signifikansi = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan distribusi frekuensi pendidikan ibu tinggi sebanyak 36 orang (42,9%), pendapatan keluarga tinggi 8 orang (12,7%), pengetahuan ibu baik 37 orang (58,7%), sayur dan buah kesukaan 31 orang ( 49,2%), tersedia sayur dan buah 44 orang (69,8%), pernah terpapar media massa 51 orang (81%), praktik pengendalian konsumsi sayur dan buah yang baik 32 orang (50,8%), konsumsi cukup sayur dan buah 27 orang (42,9%). Secara singkat dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu merupakan variabel risiko konsumsi sayur dan buah pada anak usia 6-9 tahun. Oleh karena itu perlu peningkatan pengetahuan ibu-ibu melalui kegiatan penyuluhan dan sosialisasi.<br><strong>Kata Kunci:</strong> Konsumsi Sayur dan Buah, Anak Usia 6-9 Tahun</p> <p><strong><em>Abstract </em></strong><em>Vegetable and fruit Consumption for children is important to support growth and development and increase their immunity. According to Riskesdas 2018, in Indonesia, the age of 6-9 years was the age group with the highest percentage of consumption of vegetables and fruit at 96.9% which is influenced by many factors. This research aimed to determine Factors Related to Vegetable and Fruit Consumption among Children 6-9 Years Old in Simpang Tonang Community Health Center, Pasaman Regency in 2021</em><em>. </em><em>The type of this research was a cross-sectional study design. The samples were 63 children’s mothers at 6-9 years. They had been chosen by using Proportionate Stratified Random Sampling. The research instruments were questionnaires and quantitative FFQ (Food Frequency Questionnaire). Then, the data were analyzed by chi-square test with a significance level of = 0.05.</em> <em>The results of the research showed the distribution of high maternal education frequency as many as 36 people (42.9%), high family income 8 people (12.7%), good mother knowledge 37 people (58.7%), favorite vegetables and fruits 31 people (49.2%), there are available vegetables and fruit 44 people (69.8%), have been exposed to mass media 51 people (81%), good practice of controlling the consumption of vegetables and fruit 32 people (50.8%), sufficient consumption of vegetables and fruit 27 people (42.9%).</em> <em>In short, it can be concluded that mothers’ knowledge was a risk variable for consuming vegetables and fruit for children at 6-9 years old. Therefore, it needs to increase mothers’ knowledge through outreach and socialization activities.</em></p> <p><strong><em>Keywords: </em></strong><em>Consumption of Vegetables and Fruits, Children 6-9 Years Old</em></p> Novi Wulan Sari Erit Rovendra Copyright (c) 2023 Journal of Health Educational Science And Technology https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/jhest 2023-12-27 2023-12-27 6 2 145 158 10.25139/htc.v6i2.6278