STUDI EXPERIMENTAL PERILAKU INELASTIK ELEMEN BALOK BETON BERTULANG DENGAN PENULANGAN BAJA LUNAK DAN BAJA MUTU TINGGI AKIBAT BEBAN SIKLIK

  • Universitas Dr. Soetomo
Abstract views: 594 , PDF downloads: 4564

Abstract

Mutu baja tulangan yang tersedia dapat dikategorikan menjadi 2 yakni baja lunak (mild steel) dan baja mutu tinggi (high strength steel). Baja lunak mempunyai tegangan leleh antara 210 sampai 280 Mpa, sedangkan baja mutu tinggi mempunyai tegangan leleh antara 280 sampai 500 Mpa. Menurut SNI-03-2847-2002 serta ASTM A 706M, penggunaan baja sebagai tulangan beton dengan kuat leleh fy lebih dari 400 Mpa boleh digunakan dalam struktur beton bertulang tahan gempa selama masih mempunyai nilai tegangan pada regangan 0,35 % . Dijelaskan pula dalam pasal 23, tulangan yang memenuhi ASTM A 615M, yaitu tulangan mutu 300 Mpa dan 400 Mpa boleh digunakan dalam komponen struktur gedung tahan gempa apabila : Kuat leleh aktual berdasarkan pengujian dipabrik tidak melampaui kuat leleh yang ditentukan sebesar lebih dari 120 Mpa atau 30 % dari 400 Mpa ( uji ulang tidak boleh memberikan hasil yang melampaui harga ini sebesar lebih dari 20 Mpa ) dan Rasio kuat tarik aktual terhadap kuat leleh aktual tidak kurang dari 1,25. ( fs/fy > 1,25 ). Pada perkembangan dunia konstruksi saat ini, Produsen memproduksi mutu tulangan yang banyak tersedia dilapangan yakni 300 Mpa, 400 Mpa, 500 Mpa, hingga 600 Mpa.

Mengacu pada persyaratan SNI-03-2847-2002 tersebut, bahwa pengujian dengan beban statis siklik antara penggunaan baja lunak mutu 240 Mpa dan baja mutu tinggi mutu 400 Mpa dan 500 Mpa pada elemen beton bertulang, baja tulangan mutu 400 Mpa lebih efektif berdasarkan perilaku inelastik , yaitu kuat leleh, kuat tarik, daktilitas, faktor kuat lebih (overstrength), dan rasio kuat tarik terhadap kuat leleh, yang terlihat pada kurva hubungan tegangan – regangan dan kurva hubungan beban dan defleksinya.

 

Kata kunci : mild steel, high stregth steel, kuat leleh, kuat tarik, daktilitas, overstrength, rasio kuat tarik kuat leleh.

References

1. ASTM A 615M–93, “Standart Spesification for Deformed and Plain Billet – Steel Bars for Concrete Reinforcement”, Annual Book of ASTM Standart.
2. ASTM A 706M–93, “Standart Spesification for Deformed and Plain Billet – Steel Bars for Concrete Reinforcement”, Annual Book of ASTM Standart.
3. SNI 03–2847–2002, “Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung”.
4. R. Park and T. Paulay, “Reinforced Concrete Structures”.
5. W.H. Mosley and J.H. Bungey, “Reinforced Concrete Design”.
6. George Winter and Arthur H. Nilson, “Perencanaan Struktur Beton Bertulang”.
7. Charles G. Salmon (1991), “Struktur Baja Desain dan Perilaku”
Published
2017-07-19