AGRESIVITAS PERPAJAKAN PERUSAHAAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 DI NEGARA INDONESIA DAN MALAYSIA YANG DIMODERASI OLEH KINERJA KUANGAN PERUSAHAAN

  • Bunda Mulia University Of Jakarta
Abstract views: 601 , pdf downloads: 2606

Abstract

Suatu perusahaan melakukan manajemen perpajakan yang legal dan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku untuk meminimalisasikan beban pajaknya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi agresivitas perpajakan pada masa pandemi covid-19 khususnya untuk perusahaan yang terdaftar di Indonesia Stock Exchange dan Malaysia Stock Exchange, yaitu: (i) pengaruh inventory intensity terhadap agresivitas pajak; (ii) pengaruh capital intensity terhadap agresivitas pajak; (iii) pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap agresivitas pajak (iv) peran kinerja keuangan perusahaan sebagai pemoderasi untuk pengaruh antara capital intensity terhadap agresivitas pajak; (v) peran kinerja keuangan perusahaan sebagai pemoderasi untuk pengaruh antara inventory intensity terhadap agresivitas pajak; dan (vi) peran kinerja keuangan perusahaan sebagai pemoderasi untuk pengaruh antara inventory intensity terhadap agresivitas pajak.

Data untuk penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik kuantitatif dari sumber dari data sekunder yang dikumpulkan dari laporan keuanan dan laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Pasar Modal. Pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan terhadap dua negara yaitu Indonesia dan Malaysia perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia selama periode tahun 2015-2020. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan Teknik analisis regresi data panel. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Untuk Indonesia data diambil dari Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan jumlah populasi 72 perusahaan dan diperoleh sampel sebanyak 25 perusahaan. Data untuk Malaysia diambil dari pasar modal di Malaysia dengan jumlah sampel sebanyak 23 perusahaan perusahaan industri dasar dan kimia berdasarkan kriteria tertentu.

Berdasarkan hasil pengujian yang menggunakan regresi liner berganda, dapat disimpulkan bahwa: (1) inventory intensity berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak; (2) capital intensity berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak; (3) pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak; (4) kinerja keuangan perusahaan memoderasi pengaruh antara inventory intensity terhadap agresivitas pajak; (5) kinerja keuangan perusahaan memoderasi pengaruh antara capital intensity terhadap agresivitas pajak; dan (6) pertumbuhan penjualan tidak memoderasi pengaruh antara inventory inventory intensity terhadap agresivitas pajak

 

 

Section
Articles