https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/issue/feed CONCRETE: Construction and Civil Integration Technology 2023-10-31T11:17:05+07:00 Rizki Astri Apriliani [email protected] Open Journal Systems <p><strong>CONCRETE: Construction and Civil Integration Technology</strong> is one of the journals published by the Civil Engineering Department of Dr. Soetomo University Surabaya, which was established in January 2023. The journal publishes twice a year in <strong>April and October</strong>, containing 10 articles for each issue. All of the articles in this journal registered with unique <strong>DOI</strong>, provided by&nbsp;<strong>Crossref.&nbsp;</strong>This journal presents scientific articles on the results of research, scientific studies, analysis and critical review of the problems closely related to the field of civil engineering. The manuscript will be received by the editor to be assessed for the feasibility and technical substance of its writing by Bestari Partners and the Board of Editors. The editorial board is authorized to accept or reject the submitted manuscript.</p> https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/7144 Studi Perencanaan Struktur Jembatan Baja (Trogh Howe Truss) Pada Jembatan Pagerluyung Mojokerto 2023-10-31T11:08:02+07:00 Achmad fauzi purnomo putro Fauzi [email protected] safrin zuraidah [email protected] budi hastono [email protected] <p>Jembatan dibangun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi suatu daerah. Jembatan dirancang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan sehingga dirancang jembatan bertipe rangka dengan material baja. Yang membentang menyebrangi sungai Brantas Mojokerto KM174. Jembatan dibagi menjadi 3 bentang, bentang 1 panjang 16.6 meter, bentang 2 panajng 40.7 meter, bentang 3 panjang 30.6 meter. Jembatan baja yang di rancang adalah jembatan rangka baja type <em>Trugh Howe Truss.</em> Struktur jembatan yang lama menggunakan jembatan gelagar yang dibagi menjadi 3 bentang. Direncanakan struktur bangunan atas jembatan menggunakan rangka baja. Untuk bentang 1 menggunakan jembatan gelagar sedangkan bentang 2 dan 3 menggunakan susunan rangka <em>(Trough Howe Truss)</em>. Agar dalam perencanaan perhitungan jembatan didapat struktur yang kuat dan efisien dalam perencanaan. Jembatan rangka baja dianalisis menggunakan acuan SNI 1725:2016, SNI 1729:2002 SNI &nbsp;2833:2016. Sementara untuk analisis gaya-gaya dalam komponen menggunakan aplikasi SAP2000 v14. Analisis gaya dalam dan perhitungan jembatan beban dihitung menggunakan perangkat lunak Microsoft Exel. Hasil analisis yang diperoleh dari pertimbangan perangkat lunak SAP 2000v.14 dengan menggunakan strandar mutu AISC LRFD99 digunakan sebagai beban ultimat yang bekerja pada komponen jembatan. Untuk hasil struktur pada bentang ke-1 jembatan gelagar panjang 16.6 meter didapat profil WF 600.300.14.23 sebagai gelagar memanjang, sedangkan untuk gelagar melintang sebagai diafragma menggunakan profil WF 125.60.6.8. Untuk jembatan rangka bentang ke- 2 yaitu panjang 40,7 meter gelagar memanjang memakai WF 250.175.7.11, gelagar melintang WF 600.300.14.23. Untuk struktur pemikul rangka utama rangka batang bawah WF 250.175.7.11, rangka batang atas WF 250.175.7.11, batang diagonal WF 250.175.7.11, batang vertikal WF 250.175.7.11, ikatan angin atas profil siku L 120.120.20., ikatan angin bawah profil siku L 180.180.20. Sedangkan untuk bentang ke-3 yaitu 30.6 meter, gelagar memanjang memakai WF 250.175.7.11, gelagar melintang WF 600.300.14.23. Struktur pemikul rangka utama rangka batang bawah 250.175.7.11, rangka batang atas 250.175.7.11, batang diagonal WF 250.175.7.11, batang vertikal WF 250.175.7.11, ikatan angin atas profil siku L 120.120.20, ikatan angin bawah profil siku L 120.120.20.Sambungan antara profil WF direncanakan menggunakan pelat tebal 20 mm 250 Mpa yang dipasang pada titik tumpuan.</p> 2023-11-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/7090 Analisa Kelayakan Investasi Proyek Pembangunan Perumahan (Studi Kasus : Perumahan dau Garden Residence Kabupaten Malang) 2023-10-31T11:08:13+07:00 nur dewi [email protected] bambang sujatmiko [email protected] wisnu abiarto [email protected] <p>Properti merupakan investasi terbaik, karena karakteristik properti berbeda dengan bisnis lainnya. Lambat laun tanah akan semakin sempit dan mahal karena jumlah penduduk terus membengkak. Rumah-rumah baru akan terus dibangun, terutama di kota-kota besar dan negara berkembang. Hal inilah yang menjadi dasar bagi developer untuk mengembangkan bisnis properti ini. Semakin besarnya peluang bisnis properti di Kabupaten Malang dan sekitarnya dilirik oleh para developer baik dari dalam Kabupaten Malang sendiri ataupun pengembang dari luar kota lainnya, salah satu developer yang mengembangkan bisnis perumahan adalah PT. Tritunggal Putra dengan salah satu Proyek Pembangunan Perumahan Dau Garden Residence yang berlokasi di Desa Sumbersekar, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang,&nbsp; Jawa Timur. Tujuan dilakukan analisa kelayakan ini adalah untuk&nbsp; menghitung total modal investasi untuk Pembangunan Proyek Perumahan Dau Garden Residence Kabupaten Malang, menganalisa kelayakan investasi pada Proyek Pembangunan Perumahan Dau Garden Residence Kabupaten Malang. Studi kelayakan pada Proyek Pembangunan Perumahan Dau Garden Residence Kabupaten Malang menggunakan beberapa metode antara lain Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Profitability Index, Payback Period (PP), dan Analisa Sensitifitas. Dengan umur proyek yang direncanakan selama 5 tahun berjalan, dan membutuhkan modal investasi sebesar Rp 6.065.054.496 yang terdiri dari harga dasar bangunan sebesar Rp 4.997.790.001 dan harga dasar tanah sebesar Rp 1.067.264.494. Didapatkan hasil dari metode yang digunakan yaitu NPV sebesar Rp 3.180.946.997 dimana hasil NPV adalah positif dan layak untuk pelaksanaan pembangunan proyek, IRR sebesar 12,154% &gt; 12% dimana diatas syarat yang ditentukan sehingga proyek layak untuk dilaksanakan, PI sebesar 1,525 &gt; 1 dimana diatas syarat yang ditentukan sehingga proyek layak dilaksanakan, PP selama 35 bulan 23 hari dimana hasil PP tidak melebihi masa proyek yang direncanakan selama 5 tahun sehingga proyek ini layak untuk dilaksanakan, hasil analisa sensitifitas dari parameter modal biaya investasi didapatkan batasan kenaikan modal biaya di interval 150% dan harga penjualan perumahan didapatkan batasan penurunan harga di interval 20% dan di kedua nilai interval tersebut hasil NPV negatif yang mana proyek sudah tidak dapat dilaksanakan. Sehingga dapat disimpulkan dari beberapa metode yang digunakan bahwa analisa kelayakan investasi pembangunan Proyek Perumahan Dau Garden Residence Kabupaten Malang memenuhi syarat – syarat yang telah ditentukan dan layak untuk dilaksanakan pembangunan.</p> 2023-11-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 nur dewi, bambang sujatmiko, wisnu abiarto https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/7089 Perencanaan Traffic Light Pada Simpang Tiga Jl. Jaksa Agung Suprapto – Jl. KH. Wahid Hasyim – Jl. Jamaludin Kabupaten Sampang 2023-10-31T11:08:28+07:00 moh. dika afrizal [email protected] rudy santosa [email protected] bambang sujatmiko [email protected] <p>Persimpangan jalan mempunyai peranan penting dalam kelancaran maupun keselamatan setiap pengendara, oleh karena itu di setiap persimpangan jalan harus ada rambu yang mengatur kelancaran di setiap pergerakan ruas jalan. Simpang tiga di Jl. Jaksa Agung Suprapto – Jl. KH Wahid Hasyim – Jl. Jamaluddin Kabupaten Sampang merupakan akses keluar masuk pusat kota yang tidak mempunyai fasilitas seperti <em>traffic light </em>yang membantu pergerakan jalan sehingga persimpangan jalan tersebut banyak pengguna jalan yang mengalami permasalahan kemacetan terkadang juga sering terjadi kecelakaan pada jam – jam normal. Maka tujuan penelitian ini guna meminimalisir kemacetan yang sering terjadi, serta bisa mengurangi resiko kecelakaan yang akan terjadi pada persimpangan tersebut. Metode dan pengolahan data menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) untuk menganalisa simpang tak bersinyal, serta mengevaluasi menjadi simpang bersinyal. Hasil analisis kinerja eksisting didapatkan derajat kejenuhan puncak sebesar 1,26 dan LOS F pada waktu pagi, 0,87 dan LOS E pada waktu siang, 1,48 dan LOS F pada waktu sore. Dari hasil perencanaan lampu lalu lintas (<em>traffic light</em>) didapat waktu aktual hijau pagi sebesar 4 detik untuk fase 1, 10 detik untuk fase 2, 6 detik untuk fase 3, waktu aktual hijau siang sebesar 3 detik untuk fase 1, 9 detik untuk fase 2, 5 detik untuk fase 3, dan waktu aktual hijau sore sebesar 4 detik untuk fase 1, 10 detik untuk fase 2, 6 detik untuk fase 3. Analisa lampu lalu lintas (<em>traffic light</em>) setelah di forecasting 5 tahun kedepan didapat waktu aktual hijau pagi sebesar 4 detik untuk fase 1, 12 detik untuk fase 2, 8 detik untuk fase 3, waktu aktual hijau siang sebesar 4 detik untuk fase 1, 10 detik untuk fase 2, 6 detik untuk fase 3, dan waktu aktual hijau sore sebesar 5 detik untuk fase 1, 12 detik untuk fase 2, 6 detik untuk fase 3</p> 2023-11-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 moh. dika afrizal, rudy santosa, bambang sujatmiko https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/7029 ANALISIS EFEKTIVITAS TOWER CRANE PADA PEMBANGUNAN PROYEK GEDUNG UNIVERSITAS AIRLANGGA 2023-10-31T11:08:40+07:00 Ariel Adistya Mandala Ariel [email protected] lidya octa [email protected] rizki astri [email protected] <p>Efektivitas tower crane telah menjadi elemen krusial dalam industri konstruksi modern. Sebagai perangkat angkut utama dalam proses konstruksi vertikal, tower crane memainkan peran penting dalam memastikan efisiensi dan ketepatan waktu dalam proyek-proyek bangunan. Analisis ini berisi tentang perhitungan pada rata-rata produktivitas, perbandingan produktivitas <em>tower crane</em> pada jam kerja efektif dan jam kerja lembur, dan mencari persentase tingkat kefektivitasan <em>tower crane</em>. Perhitungan produktivitas&nbsp; meliputi perhitungan jarak horizontal, waktu, jumlah angkatan dan jarak tempuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas dan tingkat keefektivitasan <em>tower crane</em> pada proyek pembangunan gedung Universitas Airlangga. Metode yang digunakan dalam mencari persentase tingkat keefektivitasan, yaitu dengan menggunakan metode <em>utilization rate</em>. Penelitian dilakukan dengan cara observasi langsung dengan mengamati <em>tower crane</em> pada proyek pembangungan gedung Universitas Airlangga. Setelah itu, melakukan perhitungan produktivitas <em>tower crane</em> yang meliputi perhitungan jarak horizontal yang dihitung menggunakan aplikasi AutoCAD, waktu operasional, jumlah beban yang diangkat, dan jarak ditempuh oleh <em>tower crane</em>.Rata-rata produktivitas yang dihasilkan sebesar 118,195 km/jam dengan rata-rata 79 angkatan perhari, maka <em>tower crane</em> dianggap produktif. Analisis perbandingan produktivitas jam kerja efektif dan jam kerja lembur dengan rata-rata nilai produktivitas sebesar 80,732 km/jam untuk jam kerja efektif dan nilai rata-rata produktivitas sebesar 32,664 untuk jam kerja lembur, dengan hasil itu jam kerja efektif lebih produktif dibandingkan jam kerja lembur. Melakukan perhitungan persentase tingkat keefektivitasan <em>tower crane</em> dengan menggunakan metode <em>utilization rate</em>, dengan hasil sebesar 63,2%, maka tingkat keefektivitasan <em>tower crane</em> pada proyek pembangunan gedung Universitas Airlangga yaitu, cukup efektif.</p> 2023-11-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Ariel Adistya Mandala Ariel https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/6945 Pengaruh Limbah Peleburan Tembaga Sebagai Substitusi Agregat Halus Dengan Curing Menggunkan Air Laut Ditinjau Dari Kuat Tekan Beton 2023-10-31T11:08:51+07:00 Leonita Paska [email protected] safrin zuraidah [email protected] bambang sujatmiko [email protected] <p>Copper slag merupakan hasil peleburan tembaga yang mempunyai susunan kimia Silicon Dioxide (SiO2) sekitar 30 – 36%, Iron Oxide (FeO) mencapai 45 – 55%, Calcium Oxide (CaO) sekitar 2 –7 %, Alumunium Oxide (Al2O3) sekitar 3 –6%. Karena bentuknya menyerupai pasir alam maka dapat dipakai sebagai substitusi pasir. Penelitian dengan metode experimental ini, menggunakan proporsi rancangan campuran (Mix desain) metode SNI 03-2834-2000. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui penggunaan <em>copper slag </em>sebagai substitusi agregat halus dengan <em>curing</em> menggunakan air laut dengan variasi persentase <em>copper slag </em>0%, 25%, 45%, 65%, dan 85% yang masing-masing variasi dibuat 3 sampel untuk umur 7, 14 dan 28 hari, benda uji yang dipakai berbentuk silider dengan ukuran Ø 15 cm x 30 cm dengan jumlah benda uji sebanyak 90 buah dengan mutu beton adalah f’c = 30 MPa. Peningkatan penggunaan proporsi <em>copper slag </em>dapat meningkatkan berat volume beton dan kuat tekan beton. Dari hasil pengujian, variasi 85% merupakan nilai optimum berat volume beton dengan <em>curing</em> air PAM sebesar 2,60 kg/m<sup>3</sup>. Kuat tekan optimum terjadi pada variasi 65% sebesar 28,48 MPA. Sedangkan dari hasil pengujian, variasi 85% merupakan nilai optimum berat volume beton dengan <em>curing</em> air Laut sebesar 2,59 kg/m<sup>3</sup>. Kuat tekan optimum terjadi pada variasi 85% sebesar 27,31 MPA. Dari hasil penelitian ini maka direkomendasikan limbah tembaga (<em>copper slag</em>) dipakai dalam campuran beton sebagai substitusi agregat halun dan untuk bangunan di Laut atau pesisir pantai akan tetapi tidak direkomendasikan untuk bangunan bertingkat tinggi.</p> <p>&nbsp;</p> 2023-11-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Leonita Paska https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/7112 EVALUASI PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN TRANS PAPUA RUAS WAMENA – JAYAPURA PROVINSI PAPUA (STA 0+000 – STA 5+000) 2023-10-31T11:09:00+07:00 Novita Itlay [email protected] Rudi Santosa [email protected] sekar ayu [email protected] <p>Jalan Trans Papua merupakan jalan nasional yang menghubungkan provinsi Papua Barat dan provinsi Papua (termasuk yang terisolasi), membentang dari Kota Sorong di provinsi Papua Barat hingga Merauke di provinsi Papua dengan total panjang mencapai 4.330,07 kilometer (km). Dari total panjang tersebut, terbagi atas 3.259,45 km di provinsi Papua (sepuluh ruas jalan) dan 1.070,62 km di provinsi Papua Barat (dua ruas jalan). Jalan Trans Papua Ruas Wamena – Elelim – Jayapura dengan panjang 585 km. Pembangunan jalan Trans Papua memiliki peranan yang sangat penting dalam bidang ekonomi, sosial, politik, budaya, dan pertahanan keamanan serta dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang relatif tinggi. Di bidang ekonomi, jalan Trans Papua merupakan prasarana transportasi guna memindahkan barang/jasa dari satu tempat ke tempat lainnya secara mudah dan efektif. Maka dari itu dibutuhkan perencanaan volume galian dan timbunan serta perencanaan geometrik yang baik agar para pengguna jalan merasa aman dan nyaman dalam berkendara. Metode perencanaan geometrik jalan tersebut menggunakan peraturan sesuai dengan Peraturan Tata Cara Perencanaan Geometrik Jalan Antar Kota No. 038/TBM/1997 perencanaan geometrik jalan.</p> <p>Hasil Perencanaan Jalan Trans Wamena – Jayapura diperoleh perencanaan geometrik dominan pegunungan karena memiliki kelandaian medan &gt;25% dan tipe ruas jalan ini adalah 1 jalur - 2 lajur - 2 arah tak terbagi (2/2 TB). Sehingga termasuk dalam kelas jalan Arteri dengan kecepatan rencana 40 km/jam, lebar jalan 7 meter, bahu jalan 2,5 meter, lebar lajur 2 x 3,5 meter. Total galian pada tikungan ini sebesar 75796.03 m3 dan total timbunan pada perencanaan trase ini sebesar 2894.17 m3. Hasil perencanaan alinyemen horizontal dan vertikal, terdapat 30 tikungan dengan tipe spiral – spiral dan circle – spiral – circle dan 17 lengkung vertikal dengan tipe cembung dan cekung. Pada perhitungan galian dan timbunan, total galian yang harus dikerjakan adalah 183.931,4 m³ dan total timbunan yang harus dikerjakan adalah 6.359,67 m³.</p> <p><strong>Kata kunci</strong>: Trans Wamena-Jayapura, Geometrik Jalan, Galian dan Timbunan</p> 2023-11-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Novita Itlay, Rudi Santosa, Bambang Sujatmiko https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/6944 Pengaruh Substitusi Serbuk Kapur Tohor Terhadap Semen Pada Beton Memadat Mandiri (Self-Compacting Concrete) Ditinjau Dari Kuat Tekan 2023-10-31T11:09:12+07:00 Maria Angelina Getrisiani Piusaputri [email protected] safrin zuraidah [email protected] bambang sujatmiko [email protected] <p><em>Self-compacting concrete</em> (<em>SCC</em>) adalah teknologi beton yang dirancang sedemikian rupa untuk mencapai tiga karakteristik utamanya, yaitu<em> filling ability</em> (syarat <em>EFNARC</em>, 2002: 65-80 cm), <em>passing ability</em> (syarat <em>EFNARC</em>, 2002: 0,8-1,00) dan <em>segregation resistance</em> (syarat <em>EFNARC</em>, 2002: 0-15 detik). Komposisi material yang digunakan untuk membuat benda uji (<em>SCC</em>) terdiri dari semen portland tipe I, agregat halus, agregat kasar, serbuk kapur tohor, air dan <em>superplasticizer</em>. Terdapat empat variasi serbuk kapur tohor terhadap semen, yaitu variasi 0%, 4%, 8% dan 12%. Keempat variasi ini memenuhi syarat karakteristik <em>SCC</em> dengan masing-masing nilai yang didapatkan pada setiap variasi secara berurutan (0%, 4%, 8%, 12%), yaitu <em>filling ability</em> (66,50 cm; 67,33 cm; 69,17 cm; 67,50 cm), <em>passing ability</em> (0,80; 0,823; 0,823; 0,82) dan <em>segregation resistance</em> (8,67 detik; 9,00 detik; 9,33 detik; 9,00 detik). Pada penelitian ini, substitusi serbuk kapur tohor terhadap semen memberikan pengaruh pada kuat tekan <em>SCC</em>, yaitu semakin besar variasi serbuk kapur tohor terhadap semen, maka semakin kecil kuat tekannya. Adapun hasil kuat tekan yang didapatkan berbanding lurus dengan nilai berat volume pada setiap variasi atau dengan kata lain semakin tinggi variasi serbuk kapur tohor maka semakin kecil berat volumenya. Hasil tersebut dapat dibuktikan dengan nilai berat jenis semen (2,75) yang lebih tinggi dibandingkan berat jenis serbuk kapur tohor (2,4). Untuk kuat tekan optimum terdapat pada variasi 0% pada umur 28 hari dengan perbandingan nilai kuat tekan terhadap variasi lainnya pada umur yang sama sebagai berikut: variasi 0% sebesar 25,17 MPa; variasi 4% sebesar 23 MPa; variasi 8% sebesar 22,34 MPa dan variasi 12% sebesar 13,76 MPa. Berdasarkan hasil kuat tekan yang didapatkan dalam penelitian ini, maka substitusi serbuk kapur tohor terhadap semen dengan komposisi sebanyak 4% dan 8% bisa digunakan untuk struktur ringan, seperti rumah dan pasangan bata.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> 2023-11-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Maria Angelina Getrisiani Piusaputri https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/6932 Evaluasi Pengaruh Lengkung Horizontal Terhadap Kecepatan Kereta Api ( Studi Kasus : Lintas Wonokromo – Waru Km. 8+200 s.d Km. 8+500 ) 2023-10-31T11:09:23+07:00 Juniar Prabowo [email protected] rudy santosa [email protected] adhi muhtadi [email protected] <p>Kereta api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainnya yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api. Dilihat dari prasarananya kereta api adalah moda transportasi yang berjalan di atas jalannya sendiri, oleh karena itu perawatannya harus berjalan dengan baik agar tiap bagiannya dapat dilewati dengan aman, nyaman sesuai dengan kecepatan yang telah ditentukan. Prasarana perkeretaapian dalam hal ini jalan rel merupakan tempat berjalannya kereta api tidak selalu lurus melainkan terdapat lengkungan. Pada petak jalan Wonokromo – Waru tepatnya km. 8+200 s.d km. 8+500 terdapat lengkung R. 333 dengan kecepatan yang di ijinkan pada lintas tersebut adalah 80 km/jam, namun untuk kepentingan keselamatan saat melintas di lokasi lengkung tersebut dipasang pembatas kecepatan sebesar 70 km/jam. Melalui penelitian pada lokasi km 8+200 s.d 8+500 dengan menggunakan metode survey lapangan untuk mendapatkan data yang selanjutnya digunakan untuk menghitung geometri pada lengkung agar mampu dilewati dengan kecepatan optimal sebesar 80 km/jam. Berdasarkan hasil analisis perhitungan geometri pertinggian, radius, panjang lengkung alih, ruang bebas, batas kecepatan maksimum yang dapat dilalui kereta api, serta perhitungan metode anak panah didapatkan hasil bahwa lengkung pada km. 8+200 s.d km. 8+500 Lintas Wonokromo – Waru tersebut mampu dilewati sesuai kecepatan optimal sebesar 80 km/jam dengan cara memperbesar radius lengkung menjadi 350 M dengan pertinggian maksimum 110 mm sesuai dengan rab yang di buat. Perbandingan antara kecepatan dengan radius lengkung jalan kereta api dapat disimpulkan bahwa semakin besar radius lengkung maka akan semakin tinggi kecepatan kereta api pada saat melintasi lengkung tersebut.</p> 2023-11-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Juniar Prabowo https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/6929 Pengaruh Operasional Vessel Traffic Services (VTS) Terhadap Keselamatan di Alur Pelayaran Barat Surabaya 2023-10-31T11:09:33+07:00 Joy Jaya Mardika Joy Jaya Mardika [email protected] lidya octa [email protected] adhi muhtadi [email protected] <p>Kapal merupakan moda utama dalam transportasi laut. Untuk menunjang kelancaran dalam berlayar maka dibutuhkan sebuah sistem yaitu <em>Vessel Traffic Services </em>(VTS). Berbagai masalah kecelakaan kapal dan musibah yang terjadi di alur pelayaran sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa di laut dan dapat menimbulkan gangguan lalu-lintas kapal, yang mana hal ini merupakan tugas dari VTS dalam melakukan tindakan monitoring dan mengidentifikasi musibah serta upaya mengatasinya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh operasional VTS dalam monitoring dan pemanduan kapal terhadap keselamatan di Alur Pelayaran Barat Surabaya (APBS) dan mengidentifikasi musibah tersebut beserta cara mengatasinya untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menyimpulkan dari data musibah dan metode kuantitatif dengan menganalisa perangkat operasional VTS terhadap keselamatan pelayaran menggunakan program SPSS Versi 25 dengan jumlah responden 35 orang dari operator VTS dan dinas luar atau kapal. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa operasional perangkat VTS mempunyai pengaruh sebesar 94,8% terhadap keselamatan pelayaran dan penanganan musibah kapal dilakukan dengan mengidentifikasi jenis musibah, membuat kronologi, membuat berita acara dan melaporkan kepada pihak terkait operasi penyelamatan. Diharapkan agar seluruh kapal yang hendak memasuki alur pada posisi pelampung suar terluar agar memberitahukan koordinat kepada VTS supaya memudahkan dalam identifikasi kapal dan tempat sandar atau berlabuh.</p> 2023-11-01T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2023 Joy Jaya Mardika Joy Jaya Mardika