CONCRETE: Construction and Civil Integration Technology https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete <p><strong>CONCRETE: Construction and Civil Integration Technology</strong> is one of the journals published by the Civil Engineering Department of Dr. Soetomo University Surabaya, which was established in January 2023. The journal publishes twice a year in <strong>April and October</strong>, containing 10 articles for each issue. All of the articles in this journal registered with unique <strong>DOI</strong>, provided by&nbsp;<strong>Crossref.&nbsp;</strong>This journal presents scientific articles on the results of research, scientific studies, analysis and critical review of the problems closely related to the field of civil engineering. The manuscript will be received by the editor to be assessed for the feasibility and technical substance of its writing by Bestari Partners and the Board of Editors. The editorial board is authorized to accept or reject the submitted manuscript.</p> Dr. Soetomo University Surabaya en-US CONCRETE: Construction and Civil Integration Technology <p>Authors who publish with <strong>CONCRETE: Construction and Civil Integration Technology</strong>&nbsp;agree to the following terms:</p> <ol> <li aria-level="1">Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.&nbsp;</li> <li aria-level="1">Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.</li> <li aria-level="1">Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.</li> </ol> Analisis Percepatan Pembangunan Ruko 3 Lantai Menggunakan Metode CPM DAN PERT (Studi Kasus: Ruko Perumahan Heavenland Park Sidoarjo) https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/7987 <p>Dalam perkembangan proyek konstruksi dapat terjadi berbagai hal yang menyebabkan tertundanya durasi proyek, sehingga dapat menghambat pelaksanaan durasi proyek. Keterlambatan pengerjaan proyek dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti cuaca yang tidak menentu, perubahan desain, kesalahan perencanaan, dan masih banyak lagi faktor lainnya. Faktor-faktor ini dapat memberikan dampak yang cukup besar terhadap durasi penyelesaian proyek. Sehingga perlu dilakukan analisa percepatan durasi dalam pelaksanaannya, namun harus tetap memperhatikan efisiensi biaya dan kualitas. Proyek Pekerjaan Pembangunan Ruko 3 Lantai Kawasan Perumahan Heavenland Park Lingkar Timur Sidoarjo mengalami permintaan percepatan waktu penyelesaian. Berdasarkan permintaan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis apakah permintaan tersebut dapat direalisasikan atau tidak dengan mengetahui jalur kritis, serta efektivitas waktu dan biaya dengan menggunakan Metode Jalur Kritis (CPM) dan Teknik Evaluasi dan Tinjauan Program (PERT). Diketahui waktu pelaksanaan normal proyek tersebut adalah 52 minggu dengan total biaya Rp. 788.256.732,-. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode CPM dapat diketahui bahwa jalur kritis pada proyek tersebut adalah pekerjaan Persiapan (A), Pekerjaan Tanah Pondasi (B), Pekerjaan Konstruksi Beton lantai 1 (C), Pekerjaan Dinding lantai 1 (F), Pekerjaan Konstruksi Beton lantai 2 (D), Pekerjaan Dinding lantai 2 (G), Pekerjaan Konstruksi Beton lantai 3 (E), Pekerjaan Konstruksi Beton lantai 1 (I), Pekerjaan Lantai 2 (J), Pekerjaan Lantai 3 (K) , pekerjaan rangka lantai 3 (Q), pekerjaan finishing lantai 3 (W), dan pekerjaan lainnya (Y). (Setelah itu kita analisa kembali rangkaian pekerjaan pada jalur kritis dengan menggunakan metode PERT sehingga diperoleh masa penyelesaian proyek selama 50 - 54 minggu dan probabilitas 0,03% - 99,97% setelah diketahui nilai probabilitas selesainya pekerjaan tersebut. , crashing dapat dilakukan dengan cara mempercepat durasi pekerjaan pada jalur kritis dengan nilai biaya pekerjaan Cost Slope yang paling rendah yaitu Pekerjaan Finishing lt.3 (W) dengan durasi pekerjaan selama 5 minggu (W) dengan durasi pekerjaan selama 5 minggu. minggu dan nilai pekerjaan sebesar Rp 5.883.117 dengan tetap memperhatikan persentase penyelesaian proyek yang telah dihitung sebelumnya, maka dipilih percepatan 50 minggu dengan probabilitas penyelesaian pekerjaan sebesar 0,03% sehingga terjadi perubahan waktu penyelesaian pekerjaan W dari 5 minggu menjadi 3 minggu dengan nilai pekerjaan sebesar Rp.9.805.195, maka diperoleh durasi efektif proyek adalah 50 minggu dengan nilai probabilitas proyek sebesar 0.03% yaitu sebesar Rp.790.433.442 dikerjakan dari durasi awal 2 minggu namun dengan catatan penambahan biaya pekerjaan sebesar Rp. 2.176.710.</p> Saiful Basyri Maulidya Octaviani Rizki Astri Sekar Ayu Copyright (c) 2024 saiful basyri, Maulidya Octaviani, Rizki Astri, Sekar Ayu 2024-05-10 2024-05-10 2 01 1 10 10.25139/concrete.v2i01.7987 Implementasi Building Information Modeling (BIM) Dalam Estimasi Quantity Take Off (Studi Kasus : Pekerjaan Galian Bendungan Utama Pada Proyek Pembangunan Bendungan Mbay) https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/7880 <p>BIM memfasilitasi proses desain dan konstruksi terintegrasi untuk mendapatkan hasil yang lebih baik, pengeluaran serta durasi proyek yang berkurang dan terkendali. Autodesk juga merilis perangkat lunak berbasis BIM yang disebut Navisworks. Navisworks ini mengintegrasi interdisiplin ilmu modelling, scheduling, dan quantity.Penelitian ini membahas penggunaan konsep Building Information Modeling (BIM) dengan menggunakan 3D modeling pada pekerjaan galian tanah untuk memperoleh hasil quantity take off yang mengurangi waste sehingga meningkatkan value proyek, Autodesk Navisworks dapat membandingkan hasil quantity take off yang didapatkan menggunakan software Navisworks dengan dibantu software pendukung yaitu Microsoft Excel, pada analisa estimasi quantity take off material yang dibandingkan dengan perhitungan secara konvensional diharapkan dapat memberikan gambaran bahwa dalam menggunakan software komputer lebih efektif dan efisien serta dapat meminimalisasi waste dan meningkatkan value pada proyek konstruksi. Penelitian dilakukan dalam penerapan</p> <p>5D BIM untuk estimasi quantity take off pada pekerjaan tanah.Hasil analisis menunjukan berapa selisih perhitungan volume eksisting (konvensional) dengan volume hasil Quantity Take Off menggunakan konsep Building Information Modeling (BIM) pada pekerjaan galian bendungan utama. Pada pekerjaan galian bendungan utama memiliki deviasi rata-rata 5.52%, dari hasil rata-rata deviasi pada masing-masing item pekerjaan tersebut dapat diterima dan digunakan untuk pekerjaan galian bendungan utama sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien serta dapat meminimalisasi waste dan meningkatkan value pada proyek.</p> <p>&nbsp;</p> Moch. Istitho Chubbillah Rizki Astri Apriliani Wisnu Abiarto Copyright (c) 2024 Moch. Istitho Chubbillah, Rizki Astri Apriliani, Wisnu Abiarto 2024-05-10 2024-05-10 2 01 12 16 10.25139/concrete.v2i01.7880 Serat Senar Nilon Sebagai Bahan Tambahan Pada Campuran Beton https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/8135 <p>Beton merupakan bagian dari material struktur bangunan yang terdiri dari campuran agregat halus, agregat kasar, semen dan air sebagai pengikat. Beton memiliki daya kuat tekan yang tinggi, namun lemah dalam menahan kuat tarik dan bersifat getas <em>(brittle)</em>. Pemberian serat termasuk dapat memperbaiki kelemahan beton yaitu dapat memberi tulangan pada beton juga diantaranya serat nilon. Nilon memiliki sifat karakteristik yang baik pada <em>durability</em> dan <em>daktilitas</em> yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik beton normal dengan beton serat terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah berdasarkan variasinya. Metode yang dipakai yaitu eksperimen. Mutu rencana f’c = 30 MPa, menggunakan nilon Ø0,6mm panjang ±8 cm bersimpul. Jumlah benda uji 60 buah yaitu kuat tekan 36 buah, kuat tarik belah 12 buah menggunakan silinder 15x30 cm dan porositas 12 buah menggunakan silinder 5x10 cm. Pengujian kuat tekan dilakukan saat beton berumur 7 14 dan 28 hari, kuat tarik belah dan porositas 28 hari. Hasil pengujian beton umur 28 hari menunjukkan nilai kuat tekan maksimum terdapat pada variasi 1,25% yaitu 26,22 MPa mengalami peningkatan 26,4% dibandingkan dengan beton normal 0% yaitu 20,75 MPa. Sedangkan nilai kuat tarik belah menurun secara berturut seiring dengan pertambahan variasi dimana maksimum terdapat pada variasi 0% maupun 1% menghasilkan nilai yang sama yaitu 2,74 MPa, pada variasi 1,25% dan 1,5% yaitu 2,69 MPa dan 2,59 MPa mengalami penurunan 1,9% dan 5,7% dari beton normal. Ditarik kesimpulan bahwa beton normal memiliki daya kuat tekan 20,75 MPa dan kuat tarik belah 2,74 MPa, sedangkan beton serat nilon memiliki daya kuat tekan 26,22 MPa di variasi 1,25% dan kuat tarik belah 2,74 MPa di variasi 1% dan menghasilkan beton yang sedikit lebih daktail. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan serat nilon dapat membantu meningkatkan nilai kuat tekan namun tidak dalam mengatasi kelemahan pada kuat tarik belah beton.</p> Siti Emi Sinta Ningrum Safrin Zuraidah Budi Hastono Copyright (c) 2024 Emi Sinta Ningrum Siti, Safrin Zuraidah, Budi Hastono 2024-05-10 2024-05-10 2 01 17 23 10.25139/concrete.v2i01.8135 Analisis Perbandingan Koefisien Di HSPK Surabaya 2023 Dan AHSP PUPR 2022 Terhadap Koefisien Aktual https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/8134 <p>Beton merupakan bagian dari material struktur bangunan yang terdiri dari campuran agregat halus, agregat kasar, semen dan air sebagai pengikat. Beton memiliki daya kuat tekan yang tinggi, namun lemah dalam menahan kuat tarik dan bersifat getas <em>(brittle)</em>. Pemberian serat termasuk dapat memperbaiki kelemahan beton yaitu dapat memberi tulangan pada beton juga diantaranya serat nilon. Nilon memiliki sifat karakteristik yang baik pada <em>durability</em> dan <em>daktilitas</em> yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat mekanik beton normal dengan beton serat terhadap kuat tekan dan kuat tarik belah berdasarkan variasinya. Metode yang dipakai yaitu eksperimen. Mutu rencana f’c = 30 MPa, menggunakan nilon Ø0,6mm panjang ±8 cm bersimpul. Jumlah benda uji 60 buah yaitu kuat tekan 36 buah, kuat tarik belah 12 buah menggunakan silinder 15x30 cm dan porositas 12 buah menggunakan silinder 5x10 cm. Pengujian kuat tekan dilakukan saat beton berumur 7 14 dan 28 hari, kuat tarik belah dan porositas 28 hari. Hasil pengujian beton umur 28 hari menunjukkan nilai kuat tekan maksimum terdapat pada variasi 1,25% yaitu 26,22 MPa mengalami peningkatan 26,4% dibandingkan dengan beton normal 0% yaitu 20,75 MPa. Sedangkan nilai kuat tarik belah menurun secara berturut seiring dengan pertambahan variasi dimana maksimum terdapat pada variasi 0% maupun 1% menghasilkan nilai yang sama yaitu 2,74 MPa, pada variasi 1,25% dan 1,5% yaitu 2,69 MPa dan 2,59 MPa mengalami penurunan 1,9% dan 5,7% dari beton normal. Ditarik kesimpulan bahwa beton normal memiliki daya kuat tekan 20,75 MPa dan kuat tarik belah 2,74 MPa, sedangkan beton serat nilon memiliki daya kuat tekan 26,22 MPa di variasi 1,25% dan kuat tarik belah 2,74 MPa di variasi 1% dan menghasilkan beton yang sedikit lebih daktail. Hal ini menunjukkan bahwa penambahan serat nilon dapat membantu meningkatkan nilai kuat tekan namun tidak dalam mengatasi kelemahan pada kuat tarik belah beton.</p> Anas Sholikin Maulidya Octaviani Rizki Astri Apriliani Copyright (c) 2024 anas sholikin, Maulidya Octaviani, Rizki Astri Apriliani 2024-05-10 2024-05-10 2 01 24 31 10.25139/concrete.v2i01.8134 ANALISIS OPTIMALISASI PENGEMBANGAN SARANA DAN PRASARANA TERMINAL PETIKEMAS PADA STASIUN KALIMAS (STUDI KASUS: JO. BUMIKALOG) https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/8137 <p>JO. BUMIKALOG merupakan badan usaha jasa logistik gabungan antara PT Bumi Wijaya Terminal dan PT Kereta Api Logistik yang berada di bawah<br>naungan PT Kereta Api Indonesia pada tanggal 23 Mei 2013. Fokus Bisnis JO Bumikalog Terminal penumpukan barang/container, Stuffing/Stripping/Rework<br>Kegiatannya, Penyewaan Tanah/Gudang, Penumpukan, Bongkar Muat Semen, Bongkar Muat Kontainer. Beberapa permasalahan yang terjadi pada<br>JO.BUMIKALOG memuat kinerja pelayanan operasional terminal JO. BUMIKALOG saat ini sedang berlangsung dalam penyediaan pemuatan dan<br>pelayanan bongkar muat peti kemas, identifikasi kapasitas yang terpakai dan tersedia pada terminal peti kemas, dan pengukuran kapasitasnya<br>Terminal peti kemas JO.BUMIKALOG untuk menampung peti kemas dalam jangka waktu 5 tahun ke depan. Tujuan penelitian meliputi menganalisis dan mengidentifikasi<br>kinerja pelayanan bongkar muat petikemas di Terminal JO. BUMIKALOG, Analisa kapasitas terpakai dan tersedia pada container<br>terminal, dan menghitung kapasitas terminal peti kemas dalam kurun waktu 5 tahun dengan menggunakan metode Forecasting. peneliti melakukan Peramalan peneliti<br>melakukan pengolahan data dengan metode BOR (Berth Occupancy Ratio), mengukur proporsi kapasitas moda yang digunakan (Kereta Api) terhadap kapasitas lapangan<br>dan YOR (Yard Occupancy Ratio) yang mengukur proporsi kapasitas lahan yang terpakai (Hold Kapasitas) terhadap kapasitas lapangan yang tersedia berdasarkan pemahaman<br>Oleh karena itu, BOR dan YOR saling terkait untuk mendukung kelompok usaha yang dilakukan oleh pemilik usaha, dalam hal ini JO. Bumikalog. Hasil dari ini<br>penelitian menghasilkan identifikasi menggunakan metode BOR di JO.BUMIKALOG dari tahun 2018 - 2022 yaitu sebesar 33%. Kondisi ini masih memenuhi UNCTAD<br>standar yaitu &lt;70%. Sehingga JO.BUMIKALOG masih layak untuk melakukan kegiatan bongkar muat. Untuk mengidentifikasi JO.BUMIKALOG BOR di<br>2018 – 2027 rata-ratanya 77%. Kondisi ini berada pada standar UNCTAD yaitu lebih dari 70%. Sehingga harus dikembangkan dengan memperhatikan<br>penumpukan tambahan.</p> Fajar Ramadhan Suprayogi Rudi Santosa Rizki Astri Apriliani Copyright (c) 2024 Fajar Ramadhan Suprayogi, Rudi Santosa, Rizki Astri Apriliani 2024-05-07 2024-05-07 2 01 32 37 10.25139/concrete.v2i01.8137 PENGARUH PENAMBAHAN SERAT SERABUT KELAPA UNTUK CAMPURAN MORTAL DITINJAU DARI KUAT TEKAN DAN TARIK BELAH https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/8058 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan konsep pemanfaatan limbah sabut kelapa pada campuran mortar. Mortar merupakan campuran semen, pasir dan air dengan persentase yang bervariasi. Sebagai bahan pengikat, mortar harus mempunyai konsistensi/kelengketan yang sesuai standar. Konsistensi mortar ini nantinya akan membantu dalam menentukan kekuatan mortar (spesies atau dinding yang diplester), sehingga diharapkan mortar tidak rusak akibat gaya tekan yang diakibatkan oleh beban kerja. Pembangunan berkelanjutan ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat secara umum. Pesatnya perkembangan teknologi saat ini semakin menuntut adanya alternatif-alternatif yang muncul dari berbagai penelitian dengan tujuan untuk menciptakan penemuan-penemuan baru atau setidaknya mengembangkan penelitian-penelitian sebelumnya. Hal ini untuk memungkinkan produksi bahan bangunan yang lebih berkualitas dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai konsentrasi serat optimal yang menghasilkan nilai kuat tekan pada mortar, sabut kelapa dengan komposisi 0%, 0,1,5%, 3%, 4,5% dan 6% dari berat semen, dengan ukuran silinder 10x20, dan jumlah benda uji sebanyak 60 buah dengan masing-masing 3 buah sampel untuk 45 variasi kuat tekan dan 15 kali uji tarik belah. Berdasarkan hasil analisa dapat ditentukan bahwa komposisi serat sabut kelapa 6% merupakan komposisi tertinggi dengan kuat tekan sebesar 11,67-MPa (14,52%) dan kuat tarik belah sebesar 1,64 MPa (24,24%) serta dengan penambahan sabut kelapa pada komposisi 6% mempunyai berat volume 2,17 gr/cm3 (2,25%) karena kuat tekan dan kuat tarik belah meningkat maka campuran mortar ini dapat direkomendasikan sebagai salah satu bahan pembuatan plester pada dinding luar. permukaan agar dinding terhindar dari retak dan juga meningkatkan daya tahan. .</p> <p>Kata Kunci : Kuat Tekan, Kuat Tarik Belah dan Sabut Kelapa</p> Fransiskus Muliadi Jekson Safrin Zuraidah Budi Hastono Copyright (c) 2024 Fransiskus Muliadi Jekson 2024-05-10 2024-05-10 2 01 38 43 10.25139/concrete.v2i01.8058 STUDI EVALUASI KONDISI EXISTING SISTEM DRAINASE STUDI : KASUS DI KELURAHAN WONOREJO RW 08 SURABAYA https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/7973 <p>Lingkungan Rw 08 kelurahan Wonorejo kecamatan rungkut merupakan wilayah Surabaya Timur. Diwilayah rw 08 keadaan</p> <p>perumahan dengan tata guna lahan yang terdiri dari sekolah dan pasar menyebabkan sebagian sarana pembangunan tidak berfungsi dengan efektif. Sarana yang dimaksudkan adalah saluran drainase. Sehingga ketika hujan air meluap dan menyebabkan banjir. Permasalahan tersebut terjadi pada saluran drainase di beberapa RT dimana terjadi limpasan permukaan dan penumpukan sedimentasi pada saluran yang ada. Kemudian dilakukan analisis hidrologi dan hidrolika untuk mengetahui kapasitas saluran drainase, Maka diperlukan perencanaan&nbsp; sistem drainase. Setelah itu dilakukan analisis perhitungan Evaluasi penampang saluran, dimana Q rencana &gt; (lebih kecil) dari Q saluran. Kemudia dilakukan perhitungan analisis frekuensi untuk mendapatkan curah hujan rata – rata, kemudian dilakukan perhitungan curah hujan periode ulang untuk mendapatkan nilai curah hujna rencana selama 10 tahun, Setelah dilakukan Analsis pada wilayah kelurahan Wonorejo Rw 08 didapatkan kondisi beberapa ruas saluran drainase yang tidak dapat menampung air, yang disebabkan oleh dimensi saluran drainase yang tidak dapatmenampung limpasan air hujan, adapun beberapa saluran tanpa perencanaan yang tidak dapat menampung limpasan air hujan dan air limbah. Setelah dilakukan perhitungan dan penelitian didapatkan hasil data besar debit rencaana sebesar 21.039 m³/detik dan terdapat 171 ruas saluran drainase, terdapat 49 ruas saluran drainase yang tidak bisa menampung debit air limpasan yang disebabkan oleh dimensi yang berbeda setiap RT, setelah melakukan perencanaan ulang terdapat penambahan saluran Primer dan merencanakan ulang ruas saluran drainase.Untuk dapat menampung debit air kotor dan limpasan air hujan maka direncanakan saluran drainase yang telah direncanakan ulang digunakan &nbsp;U-Ditch dengan dimensi 0.4 x 0.4 m sampai 1 x 1 m.</p> Ardi Nurcahyo Nurul Jannah Rizki Astri Apriliani Copyright (c) 2024 Ardi Nurcahyo, Nurul Jannah, Rizki Astri Apriliani 2024-05-10 2024-05-10 2 01 44 51 10.25139/concrete.v2i01.7973 EVALUASI KINERJA OPERASIONAL ANGKUTAN KOTA WIRAWIRI SUROBOYO RUTE TERMINAL BRATANG – STASIUN PASAR TURI https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/7887 <p>Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Pulau Jawa dengan jumlah penduduk 2,99 juta jiwa dan luas wilayah 350,5 km2. Dengan banyaknya kawasan CBD di sekitar barat dan timur kota, mendorong peningkatan intensitas pergerakan. Dampak negatif dari meningkatnya pergerakan adalah munculnya kemacetan akibat dominannya penggunaan kendaraan pribadi. Pemerintah Kota Surabaya dan Kementerian Perhubungan bekerja sama memproduksi angkutan WiraWiri Suroboyo sebagai solusi kemacetan. Sejak diresmikan, kondisi operasional angkutan belum mencapai kinerja optimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi hasil kinerja operasional angkutan berdasarkan pedoman SK.687/AJ206/DRJD/2002. Metode yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, pengumpulan data di lapangan dengan survei dinamis. Hasil analisis kinerja WiraWiri Suroboyo berdasarkan kapasitas penumpang 1 unit armada operasi 11 penumpang 5 unit sehingga kapasitas kendaraan 55 penumpang, ditinjau dari rata-rata load factor sebesar 49,39%, rata-rata waktu tempuh 76 menit, rata-rata downtime 2 menit, rata-rata waktu sirkulasi satu putaran penuh 2 jam 31 menit, kecepatan perjalanan 18 km/jam, rata-rata headway pemberangkatan 15,78 menit, terdapat 3 indikator kajian operasional yang tidak memenuhi syarat standar, merupakan faktor muatan karena masyarakat cenderung menggunakan kendaraan pribadi, kecepatan masih di bawah standar karena jarak pemberhentian satu ke pemberhentian lain terlalu dekat dan headway yang panjang karena jumlah armada yang terlalu sedikit. Kebutuhan jumlah armada yang ditentukan berdasarkan rata-rata waktu sirkulasi dan headway yang dianalisis menghasilkan 10 unit armada atau sekitar 50% dari jumlah armada yang beroperasi saat ini.</p> Andreana Isa Evita Sari Rudy Santosa Bambang Sujatmiko Copyright (c) 2024 andreana sari, Rudy Santosa, Bambang Sujatmiko 2024-05-10 2024-05-10 2 01 52 59 10.25139/concrete.v2i01.7887 STUDI PERENCANAAN SISTEM PERPIPAAN HYDRANT PILLAR UNTUK ANTISIPASI KEBAKARAN PADA PABRIK OBAT PT. BERNOFARM SIDOARJO https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/7812 <p>Bernofarm merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri farmasi yang memproduksi berbagai jenis obat atau produk kesehatan lainnya. Dengan luas tanah sekitar 49.383 m2, terdapat beberapa bangunan yang di dalamnya terdapat banyak aset penting yang harus dilindungi dari bahaya kebakaran. Sehingga perlu adanya perencanaan dan perancangan sistem pilar hydrant. Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sistem instalasi perpipaan hydrant pilar, menentukan jumlah pilar hydrant, mengetahui kapasitas tangki air pilar hydrant, menentukan dimensi pipa, mengetahui kapasitas daya pompa serta mengetahui cara perawatan dan memelihara instalasi pilar hydrant. Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data berupa layout kondisi area perusahaan dan data teknis lain yang diperlukan. Pengolahan data mengacu pada SNI 03 – 3989 – 2000, SNI 03 – 1457 – 2000, Peraturan Menteri PU Nomor 26/PRT/M/2008, NFPA 14. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa Area pabrik tergolong rawan kebakaran ringan dan dirancang menggunakan sistem pipa basah tipe pilar hydrant dan total 32 titik pilar hydrant. Volume penyediaan air yang dibutuhkan untuk pilar hydrant adalah 1.363 m3 dan perlu dibangun tangki air tanah dengan dimensi 13 mx 13 mx 4 m. Pipa yang digunakan adalah jenis pipa besi cor dengan total head pada pompa sebesar 250,652m. Perhitungan kapasitas daya pompa induk pada rencana ini sebesar 746 HP dan pompa pacu sebesar 37,33 HP. Serta pentingnya perawatan dan pemeliharaan berkala pada instalasi hydrant pilar untuk memastikan seluruh perangkat pada sistem instalasi hydrant pilar dapat bekerja dengan baik pada saat dibutuhkan.</p> Syahrul Romadhon Nurul Jannah Asid Copyright (c) 2024 Nurullah Alfaarisi 2024-05-10 2024-05-10 2 01 60 65 10.25139/concrete.v2i01.7812 PENGARUH PENAMBAHAN SERAT ROVING TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH PADA CAMPURAN MORTAR https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/7786 <p>Mortar merupakan salah satu bahan bangunan yang banyak digunakan sebagai bahan plesteran, pekerjaan pasangan dan pekerjaan lainnya. Mortar sendiri terbuat dari campuran semen, pasir, dan air dengan persentase yang bervariasi. Sebagai bahan pengikat, mortar harus mempunyai konsistensi yang standar. Oleh karena itu perlu adanya inovasi dan eksperimen, misalnya dengan menambahkan material lain yang dapat dijadikan bahan bangunan yaitu fiber roving. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis perilaku mekanik mortar setelah penambahan fiber roving pada berbagai komposisi terhadap berat semen dan mendapatkan komposisi penambahan fiber roving yang optimal sehingga menghasilkan kekuatan maksimum pada mortar. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh kuat tekan mortar pada umur 7 hari, 14 hari dan 28 hari dengan menggunakan benda uji silinder dimensi 10×20 cm sebanyak 75 buah, kuat tekan 45 buah, belah 15 buah. kekuatan tarik, dan 15 untuk porositas. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan penambahan serat roving pada umur 28 hari dengan persentase 3% mempunyai kuat tekan paling tinggi dengan hasil sebesar 15,92 MPa jika dibandingkan dengan persentase 0% dengan kuat tekan sebesar 14,01 MPa. Dari hasil analisa penelitian dapat diketahui bahwa komposisi optimal terjadi pada komposisi fiber roving 3% dengan kuat tekan sebesar 15,92 MPa dan kuat tarik belah optial terjadi pada komposisi 6% sebesar 3,13 Mpa. Dan untuk porositas optimal terdapat persentase 9% dan 12% sebesar 10,19. Dapat juga disimpulkan bahwa semakin besar porositas maka semakin rendah kuat tekan mortar.</p> Dini Agnes Kurniawan Safrin Zuraidah Bambang Sujatmiko Copyright (c) 2024 Dini Agnes Kurniawan, Safrin Zuraidah, Bambang Sujatmiko 2024-05-10 2024-05-10 2 01 66 70 10.25139/concrete.v2i01.7786 KAJIAN PELUANG PENERAPAN JALUR SEPEDA DI KOTA SIDOARJO (STUDI KASUS PUSAT KOTA SIDOARJO) https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/7767 <p>Sesuai amanat undang-undang, pemerintah berkewajiban menyediakan sarana transportasi yang memadai bagi seluruh pengguna jalan. Berdasarkan Pasal 25 Undang-Undang nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, setiap jalan yang digunakan lalu lintas harus dilengkapi dengan perlengkapan jalan, termasuk fasilitas bagi sepeda, pejalan kaki, dan penyandang disabilitas. Lebih lanjut pada pasal 45 diatur bahwa fasilitas penunjang lalu lintas dan transportasi meliputi jalur sepeda dan pemerintah harus memberikan kemudahan berlalu lintas bagi pengendara sepeda. Pengendara sepeda berhak mendapat fasilitas untuk menunjang keamanan, keselamatan, kelancaran dan kelancaran lalu lintas.</p> <p>Enam ruas jalan menjadi prioritas dalam penelitian ini dan diharapkan dapat memberikan hasil yang baik sehingga pemerintah Kabupaten Sidoarjo dapat menyediakan jalur sepeda. Penelitian ini mempunyai tujuan utama yaitu menghitung hambatan samping dan kapasitas jalan kota Sidoarjo serta mengukur peluang penerapan jalur sepeda berdasarkan kedua aspek yang dihitung. Peluang itu sendiri dapat dihasilkan setelah mengetahui nilai hambatan samping, kapasitas jalan, total arus dan derajat kejenuhan dengan menggunakan metode pengumpulan data observasi dan survei pada enam ruas jalan.</p> <p>Hasil yang diperoleh adalah nilai rata-rata hambatan samping yaitu 300,78 (sedang); sedangkan rata-rata kapasitas jalan sebesar 3457,15 smp/jam dengan rata-rata total arus sebesar 1487,55 smp/jam, dan derajat kejenuhan yang diperoleh adalah B. Dengan demikian, keenam ruas jalan mempunyai peluang untuk diterapkan jalur sepeda, sehingga dapat mempertimbangkan aspek keselamatan jalur Sepeda hanya digunakan pada hari Minggu.</p> Ryan Oki Fandianto Rudi Santosa Bambang Sujatmiko Copyright (c) 2024 Ryan Oki Fandianto, Rudi Santosa, Bambang Sujatmiko 2024-05-10 2024-05-10 2 01 71 77 10.25139/concrete.v2i01.7767 EVALUASI KINERJA SUROBOYO BUS RUTE PURABAYA – RAJAWALI (PP) https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/7659 <p>Suroboyo Bus is a public transportation company operating in the city of Surabaya, East Java. Founded in 2018, Suroboyo Bus aims to provide comfortable, safe and affordable transportation services for local residents and visitors to the city of Surabaya. The negative impact of increased movement is the emergence of traffic jams due to the dominant use of private vehicles. The Surabaya city government and the Ministry of Transportation worked together to produce the Suroboyo Bus as a solution to overcome traffic jams. Since the initial inauguration, bus operational conditions have not yet reached optimal performance. The aim of this research is to determine and evaluate the results of bus operational performance based on the SK.687/AJ206/DRJD/2002 guidelines. The method used is quantitative descriptive, namely collecting data in the field using dynamic surveys. The dynamic survey produces data on bus carrying capacity, number of passengers, travel time, stopping time, speed, headway and bus facilities. The results of the Suroboyo bus performance analysis based on the total bus carrying capacity is 67 people. In terms of load factor, the average Purabaya Rajawali PP is 0.55 on holidays and 0.69 on weekdays. The average travel time is 55 minutes, the bus travel speed is 25 km. / hour, the average headway of bus departures is 19 minutes, There are 2 operational study indicators that do not meet the standards, namely the load factor because people tend to use private vehicles and the headway which is sometimes long at certain hours because buses still use public lanes as their operating routes.</p> Shavana Putri Kirana Rudy Santosa Adhi Muhtadi Copyright (c) 2024 Shavana Putri Kirana, Ir. Rudy Santosa,MT, Adhi Muhtadi, ST., MT 2024-05-10 2024-05-10 2 01 78 83 10.25139/concrete.v2i01.7659 EVALUASI KINERJA OPERASIONAL KERETA API PROBOWANGI JURUSAN SURABAYA - PROBOLINGGO https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/7542 <p>Transportasi kereta api mempunyai pengaruh yang besar terhadap aktivitas masyarakat perkotaan, seperti di Kota Surabaya hingga Probolinggo dan sebaliknya. Dengan adanya kereta api diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan masyarakat khususnya pengguna jasa kereta api. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan kedatangan dan keberangkatan KA aktual, menganalisis faktor muatan, menganalisis waktu tempuh, dan mengevaluasi kinerja operasional KA Probowangi. Metode yang digunakan untuk memperoleh data aktual adalah dengan metode observasi atau observasi kinerja Kereta Api Probowangi di lapangan terhadap jadwal, dengan cara survei menggunakan alat kuesioner. Populasi dan sampelnya adalah penumpang KA Probowangi. Dari hasil observasi lapangan, load factor tertinggi pada KA Probowangi adalah 100% di Stasiun Sidoarjo. Dari hasil analisa diketahui waktu tempuh rata-rata 2 jam 14 menit Surabaya - Probolinggo dan sebaliknya 1 jam 59 menit sesuai standar yang telah ditentukan karena tidak ada keterlambatan dari batas keterlambatan 10%. (menurut SPM). Data kuesioner dianalisis dengan menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA) yang menghasilkan kinerja pelayanan dan fasilitas pada KA Probowangi sudah sesuai dan cukup baik sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Peraturan Menteri Perhubungan Republik Undang-Undang Nomor 63 Tahun 2019.</p> Donny Kusuma Hemi Setiawan Rudy Santosa Bambang Sujatmiko Copyright (c) 2024 donny kusuma hemi setiawan , Rudy Santosa, Bambang Sujatmiko 2024-05-10 2024-05-10 2 01 84 89 10.25139/concrete.v2i01.7542 PENGARUH PENAMBAHAN SERAT NYLON UNTUK MENINGKATKAN KEKUATAN MORTAR https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/7317 <p>Mortar adalah campuran semen, pasir, dan air dengan persentase yang bervariasi sebagai bahan pengikat mortar harus mempunyai kekentalan yang konsisten/standar. Mortar ini nantinya akan membantu menentukan kekuatan mortar (plester atau dinding yang diplester) sehingga diharapkan mortar tidak rusak akibat gaya tekan yang ditimbulkan oleh beban kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penambahan serat nilon pada mortar berdasarkan komposisi yang berbeda. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh penambahan serat nilon pada mortar berdasarkan komposisi yang berbeda. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen yang ditinjau dari kuat tekan dan kuat tarik mortar, untuk pengujian akan dilakukan pada umur 7, 14, dan 28 hari, sedangkan serat nilon yang akan digunakan akan dipotong sepanjang 5 cm dengan komposisi serat 0%, 0,3%, 0,6% dan 0,9% dari berat semen, cetakan yang akan digunakan untuk membuat benda uji berbentuk silinder dengan ukuran 10 x 20 cm dan 5 x 10 untuk porositas, dengan jumlah benda uji sebanyak 60 buah, kuat tekan 36 buah, kuat tarik belah 15 buah, dan porositas sebanyak 15 buah. Untuk pengujian kuat tekan akan dilakukan pada umur 7, 14, dan 28 hari, kuat tarik belah pada umur 28 hari dan porositas pada umur 28 hari. Dari hasil pengujian yang diperoleh nilai kuat tekan maksimum terdapat pada persentase serat 0,9% sebesar 15,07 Mpa pada umur 28 hari, hasil yang diperoleh lebih tinggi dibandingkan mortar tanpa serat dengan nilai maksimum diperoleh sebesar 11,67 Mpa dan untuk split kekuatan tarik maksimal</p> Fulgentius Acil Kabit Safrin Zuraidah Bambang Sujatmiko Copyright (c) 2024 Fulgentius Acil Kabit, Safrin Zuraidah, Bambang Sujatmiko 2024-05-10 2024-05-10 2 01 90 95 10.25139/concrete.v2i01.7317 EVALUASI KELAYAKAN INVESTASI PROYEK BERDASARKAN ASPEK TEKNIS DAN FINANSIAL (Studi Kasus : Perumahan Cluster Paddington Wisata Bukit Mas Surabaya) https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/7244 <p>Untuk mencapai tujuan suatu proyek maka perlu dilakukan evaluasi untuk menghindari pemilihan proyek yang akan merugikan dan menentukan proyek tersebut agar dapat dilaksanakan. Evaluasi tersebut berkaitan dengan kelayakan masa depan proyek. Ada beberapa aspek yang dapat dikaji dalam melakukan evaluasi kelayakan, seperti kelayakan pada aspek teknis dan juga aspek finansial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi layak atau tidaknya proyek pengembangan klaster Paddington dari segi teknis dan finansial. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis data sekunder dan pengumpulan data primer melalui survei, wawancara dan analisis dokumen terkait. Data yang terkumpul akan dianalisis menggunakan alat perhitungan dan perangkat lunak terkini untuk memberikan gambaran kelayakan investasi secara menyeluruh. Pada aspek teknis meliputi penelitian aksesibilitas lokasi proyek yang sangat strategis apabila diperuntukkan bagi kawasan komersil dan didukung dengan sarana transportasi yang memadai, kondisi perkembangan kawasan sekitar dengan fasilitas yang memadai, memperhatikan Dasar Bangunan. Koefisien (KDB) sebesar 50% &lt; 70% dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) sebesar 50% &lt; 5 kali nilai KDB, serta fasilitas faktor pendukung yang memenuhi standar peraturan pemerintah. Sementara itu, aspek finansial merupakan bagian penting dalam evaluasi kelayakan investasi. Penilaian finansial akan mencakup proyeksi pendapatan dan biaya selama periode proyek, berdasarkan evaluasi yang dilakukan terhadap kelayakan investasi dari aspek finansial dengan Net Present Value (NPV) sebesar Rp. . 9.165.994.449 &gt; 0, Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1.076 &gt; 1, Sedangkan IRR yang diperoleh memiliki nilai sebesar 15,436% lebih besar dari MARR yang ditetapkan sebesar 12%, payback period 6 tahun 7 bulan, dan Profitability Index ( Nilai PI) sebesar 1,049 &gt; 1 berarti proyek tersebut dapat dikatakan layak dan dapat dilaksanakan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas kepada para pemangku kepentingan tentang apakah proyek ini layak untuk dilaksanakan. Jika proyek ini dinilai layak, maka penelitian ini juga akan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan kinerja proyek secara keseluruhan.</p> Anita Anggraini Maulidya Octaviani B Rizki Astri Apriliani Copyright (c) 2024 Anita Anggraini, Maulidya Octaviani B, Rizki Astri Apriliani 2024-05-10 2024-05-10 2 01 96 103 10.25139/concrete.v2i01.7244