CONCRETE: Construction and Civil Integration Technology https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete <p><strong>CONCRETE: Construction and Civil Integration Technology</strong> is one of the journals published by the Civil Engineering Department of Dr. Soetomo University Surabaya, which was established in January 2023. The journal publishes twice a year in <strong>April and October</strong>, containing 10 articles for each issue. All of the articles in this journal registered with unique <strong>DOI</strong>, provided by&nbsp;<strong>Crossref.&nbsp;</strong>This journal presents scientific articles on the results of research, scientific studies, analysis and critical review of the problems closely related to the field of civil engineering. The manuscript will be received by the editor to be assessed for the feasibility and technical substance of its writing by Bestari Partners and the Board of Editors. The editorial board is authorized to accept or reject the submitted manuscript.</p> Dr. Soetomo University Surabaya en-US CONCRETE: Construction and Civil Integration Technology <p>Authors who publish with <strong>CONCRETE: Construction and Civil Integration Technology</strong>&nbsp;agree to the following terms:</p> <ol> <li aria-level="1">Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.&nbsp;</li> <li aria-level="1">Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.</li> <li aria-level="1">Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.</li> </ol> ANALISIS RISIKO KECELAKAAN KERJA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS MENGGUNAKAN APLIKASI EXPERT CHOICE V.11 https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/9185 <p>Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada proyek konstruksi sangatlah penting, tanpa adanya keselamatan dan kesehatan kerja &nbsp;(K3)&nbsp; pada &nbsp;proyek &nbsp;konstruksi &nbsp;akan &nbsp;sangat &nbsp;berbahaya &nbsp;dan &nbsp;dapat &nbsp;meningkatkan &nbsp;tingkat &nbsp;kecelakaan &nbsp;pada &nbsp;proyek konstruksi. Kurangnya evaluasi pada sistem keselamatan dan kesehatan kerja pada proyek konstruksi akan berakibat buruk pada suatu perusahan. Pada proyek konstruksi kecelakaan kerja menjadi hal utama yang harus diperhatikan di perusahaan. Analisis risiko semakin penting dikarenakan akibat-akibat kecelakaan kerja yang dapat terjadi di proyek konstruksi semakin tinggi. Metode Analisa yang akan digunakan sebagai mencari kriteria kecelakaan adalah &nbsp;Analaytical Hierarchy Process (AHP), karena AHP mempunyai kelebihan dengan beberapa metode-metode lain, yaitu dengan penetapan bobot masing- masing kriteria yang dilakukan secara obyektif. Analaytical Hierarchy Process (AHP) menggunakan software Expert Choice version 11 terhadap jawaban dari kuesioner yang disebarkan kepada 35 responden dari pekerja proyek. Setelah dilakukan Analisa data, didapatkan tingkat risiko kecelakaan kerja pada proyek konstruksi tinggi. Faktor manusia menjadi faktor utama dalam kecelakaan kerja dengan tingkat skala cedera dan memiliki bobot 0.403 (40.3%), tingkatan skala berat dengan faktor lingkungan mendapatkan bobot 0.261 (26,1%), tingkat skala sedang dengan faktor peralatan mendapatkan bobot 0.175 (17.5%) dan yang terakhir tingkat skala ringan dengan faktor material mendapatkan bobot 0.160 (16%). faktor kriteria manusia &nbsp;menjadi&nbsp; penyebab &nbsp;tingkat&nbsp; kecelakaan&nbsp; kerja &nbsp;tertinggi &nbsp;dengan&nbsp; mendapatkan &nbsp;nilai&nbsp; persentase 40.3% &nbsp;dari &nbsp;100%, pengendalian diadakan pelatihan dan pendidikan K3 terhadap tenaga kerja.</p> Ardiaz Revanza Maulidya Octaviani Nurul Jannah ##submission.copyrightStatement## 2024-11-04 2024-11-04 2 02 104 108 10.25139/concrete.v2i02.9185 Perencanaan Ulang Struktur Bawah Pilar Jembatan Overpass Limo Proyek Cijago 3, Depok https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/9069 <p>Saat merencanakan struktur pilar jembatan overpass Limo, salah satu faktor yang perlu diperhatikan adalah kekuatan struktur bangunan akibat beban yang bekerja. Perencanaan struktur pilar jembatan ini harus direncanakan dengan perhitungan pembebanan pilar jembatan yang menggunakan SNI 1725:2016 tentang pembebanan jembatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alternatif dari pilar dengan variasi tipe pilar yaitu pilar tunggal dan pilar ganda. Perencanaan ini juga dilakukan untuk mencari alternatif yang lebih ekonomis, efisien dan aman khususnya pada kontrol stabilitas strukturnya. Dari perencanaan ini didapatkan dimensi pilar tunggal sebesar 16 m x 2 m dengan tinggi pilar 4 m, sedangkan untuk pilar ganda didapatkan dimensi 9.9 m x 2 m dengan tinggi 4 m. Kemudian dilakukan perhitungan kontrol stabilitas struktur pada setiap pilar dengan safety factor sebesar 1.5 kontrol stabilitas pilar yang digunakan adalah kontrol guling dan kontrol geser baik dari arah memanjang jembatan dan melintang jembatan. Penulangan pada dari penelitian ini dapatkan hasil Tulangan utama menggunakan 400-D32, Geser 2D-19, dan Pengekang D13-150 – 150 pada pilar tunggal. Sedangkan pilar ganda ulangan utama 246 D32, tulangan geser menggunakan 2D19-150, dan untuk tulangan pengekang D13-150 mm yang dipasang selang-seling. Penelitian ini juga merencanakan pondasi dan pilecap yang direncanakan pada pilar tunggal menggunakan total 39 buah tiang pancang dan pilar ganda 33 buah tiang pancang. Dari perencanaan ini juga dilakukan kontrol pada struktur bawah pondasi yaitu kontrol gaya aksial, kontrol lateral, dan defleksi pada tiang. Kemudian setelah didapatkan data yang digunakan dalam perencanaan ini dilakukan perhitungan rancangan anggaran biaya yang didapatkan hasil Rp 3.683.100.000,00 untuk pilar tunggal dan pilar Ganda didapatkan hasil: Rp 3.833.799.000,00. Setelah itu dilakukan pemilihan alternatif yang digunakan berdasarkan stabilitas struktur dan rancangan anggaran biaya yang didapatkan hasil bahwa Pilar Tunggal lebih effisien dari segi stabilitas struktur dan rancangan anggaran biaya.</p> Wildan Vicky Grentino ##submission.copyrightStatement## 2024-11-04 2024-11-04 2 02 109 116 10.25139/concrete.v2i02.9069 ANALISIS PENERAPAN K3 DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN MASANGAN WETAN SUKODONO KABUPATEN SIDOARJO). https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/8914 <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa proses penerapan keselamatan dan kesehatan kerja serta tindakan rekomendasi untuk mengantisipasi kecelakaan kerja pada proyek konstruksi Peningkatan Jalan Masangan Wetan - Sukodono di Kabupaten Sidoarjo. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis riset/ penelitian kuantitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara, kuesioner dan observasi. Data yang diperoleh pada penelitian ini dianalisis dengan metode Job Safety Analysis (JSA). Hasil penelitian bahwa: Potensi bahaya pada keseluruhan tahapan pekerjaan meliputi gangguan kesehatan pekerja karena polusi, kebakaran iritasi kulit, terbentur, terkena pecahan material, dan sengatan listrik, Kecelakaan akibat pekerja terkena sengatan aliran listrik atau terkena gas berbahaya. Resiko kecelakaan kerja pada keseluruhan tahapan pekerjaan meliputi tertabrak di jalan, tertimpa alat berat,&nbsp; terkena aspal panas, Tertimpa; Terjatuh; Terkena benda-benda (kecuali benda jatuh); Terjepit benda; Terkena arus listrik; Pengaruh suhu yang tinggi; Berkontak dengan bahan berbahaya. Sehingga perlu tindakan rekomendasi untuk mengantisipasi kecelakaan kerja pada jalan Desa Sukodono - Masangan Wetan di Kabupaten Sidoarjo. Persentase penilaian risiko dari potensi bahaya adalah: 25% beresiko tinggi, 58% berisiko medium dan 17% berisiko rendah. Sedangkan persentase penilaian risiko dari Resiko Kecelakaan Kerja adalah: 21% beresiko tinggi, 19% berisiko medium dan 60% berisiko rendah</p> Septina Herawati Maulidya Octaviani Wisnu Abiarto ##submission.copyrightStatement## 2024-11-04 2024-11-04 2 02 117 124 10.25139/concrete.v2i02.8914 Pemanfatan Limbah Pecahan Botol Kaca Sebagai Agregat Kasar Pada Campuran Beton https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/8839 <p>Perkembangan pembangunan di bidang konstruksi yang semakin maju dan serba canggih, teknologi beton mempunyai potensi yang luas dalam bidang konstruksi, karena beton mudah dikerjakan dan ekonomis dari segi biaya. Dengan kekuatan tekannya yang tinggi, beton dapat digunakan untuk membangun struktur yang besar dan berat. Tetapi beton mempunyai kekuatan tarik rendah dan sifatnya getas (<em>Brittle</em>). Campuran adukan dari pasir, batu pecah dan limbah pecahan botol kaca, bahan perekat (<em>Cement Portland</em>), air dan bahan tambahan lainnya. Pengunaan limbah pecahan botol kaca dalam campuran beton tidak asing lagi dalam dunia konstruksi dimana salah satu limbah pecahan botol kaca yang bisa digunakan dalam campuran pembuatan beton. Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisa pengaruh penambahan limbah pecahan botol kaca dan untuk mendapatkan nilai komposisi yang optimum yang menghasilkan kuat tekan beton yang maksimal Adapun variasi persentase limbah pecahan botol kaca yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 10%, 15%, 20%, dari berat agregat kasar. Penelitian ini mengacu pada desain campuran SNI 03-2834-2000, dengan mutu beton yang direncanakan f’c = 25 MPa. Jumlah benda uji yaitu 48 buah dimana kuat tekan 36 buah, kuat tekan menggunakan silinder 15 x 30 cm dan porositas 12 buah menggunakan silinder 5 x 10 cm. Pengujian beton dilakukan pada saat beton berumur 7, 14 dan 28 hari untuk kuat tekan serta 28 hari dan porositas. Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan beton pada variasi limbah pecahan botol kaca 10%, 15%, dan 20%, menurun dan tidak melebihi dari hasil nilai dari beton normal sehingga tidak dapat direkomendasikan untuk digunakan dalam campuran pembuatan beton.</p> Eustakius Nosi Tunti Safrin Zuraidah Budi Hastono ##submission.copyrightStatement## 2024-11-04 2024-11-04 2 02 125 131 10.25139/concrete.v2i02.8839 Penggunaan Limbah Keramik Sebagai Substitusi Agregat Kasar Ditinjau Terhadap Kuat Tekan Beton https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/8819 <p>Beton sangat penting dalam sebuah pembangunan, agar sebuah konstruksi ataupun bangunan menjadi bangunan yang kokoh dan tertata rapi sesuai desain arsitektur yang di inginkan. Campuran adukan dari pasir,batu pecah, limbah keramik, bahan perekat (<em>Cement Portland</em>), air dan bahan tambahan lainnya. Adapun variasi persentase limbah keramik dalam penelitian ini yaitu 10%, 20% dan 30% dari berat agregat kasar, benda uji berbentuk silinder diameter 15 cm tinggi 30 cm. Hasil penelitian menunjukkan Kuat tekan rata-rata pada umur 7 hari terdapat pada persentase 10% sebesar 14,53 Mpa, 20% sebesar 13,58 Mpa dan 30% sebesar 13,39 Mpa. Sedangakn pada umur 14 hari terdapat pada persentase 10 % sebesar 13,39 Mpa, 20% sebesar 17,17 Mpa dan 30% sebesar 16,32 Mpa. Dan pada umur 28 hari terdapat pada persentasi 10% sebesar 16,60 Mpa, 20% sebesar 14,15 Mpa dan 30% sebesar 18,02 Mpa. Kuat tekan beton maksimum dengan menambahkan <em>superplasticizier</em> pada variasi limbah keramik 10%, 20% dan 30% menurun tidak melebihi dari hasil nilai kuat tekan dari beton normal sebesar 20,18 Mpa. Sedangkan porositas yang di hasilkan paling tinggi yaitu beton dengan variasi 0% dengan nilai terbesar 0,098% sedangkan nilai yang paling rendah yaitu presentase 10% sebesar 0,082%. Sehingga tidak dapat direkomendasikan limbah keramik untuk digunakan dalam campuran pembuatan beton.</p> Sardino Rusminus Wawan Wawan Safrin Zuraidah Budi Hastono ##submission.copyrightStatement## 2024-11-04 2024-11-04 2 02 132 137 10.25139/concrete.v2i02.8819 Pengaruh Pemanfaatan Limbah Paku Kayu Untuk Beton Fiber https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/8770 <p>Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan&nbsp; untuk menganalisa pengaruh penambahan limbah paku kayu dan penambahan zat additive superplasticizer untuk mendapatkan nilai komposisi yang optimum yang menghasilkan kuat tekan dan kuat tarik belah beton maksimal &nbsp;pada umur 28 hari. Adapun variasi persentase Limbah Paku Kayu yang digunakan dalam penelitian ini yaitu &nbsp;0%, 1,5%, 2%, dan 3% dari berat pasir, tampa penambahan zat additive dan menggunakan zat <em>additive superplasticizer</em> 1% dari berat semen.&nbsp; Penelitian ini mengacu pada desain campuran SNI 03-2834-2000, dengan mutu beton yang direncanakan f’c = 25 MPa.&nbsp;&nbsp; Metode penelitian eksperimental dengan menggunakan benda uji silinder 150 x 300 mm sebanyak 96 benda uji untuk uji tekan dan uji kuat tarik belah. Hasil penelitian dengan kadar penambahan limbah Paku kayu sebesar 0%, 1,5%, 2%, dan 3% tampa penambahan zat additive superplasticizer 1%&nbsp; kuat tekan beton adalah sebesar 18,30 Mpa; 18,49 Mpa; 19,62; dan 19,81 Mpa. Untuk kuat tarik belah beton sebesar 2,36 Mpa; 2,42 Mpa; 2,50 Mpa; dan 2,52 Mpa. Sedangkan untuk variasi limbah paku dengan penambahan zar additive superplasticizer 1% kuat tekan bedan adalah sebesar 18,39 Mpa; 26,98 Mpa; 25,09 Mpa; dan 25,47 Mpa. Untuk kuat tarik belah beton sebesar 2,69 Mpa; 2,78 Mpa; 3,25 Mpa; dan 3,28 Mpa. Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan dan kuat tarik belah maksimum pada variasi limbah paku kayu dengan penambahan zat additive superplasticizer 1% pada variasi 1,5% untuk kuat tekannya. Untuk kuat tarik belahnya pada variasi 3%. Menurut hasil penelitian, penambahan limbah paku kayu dengan penambahan zat additive superplasticizer 1% pada campuran beton dapat meningkatkan sifat mekanik beton sehingga bisa direkomendasikan walaupun peningkatan kuat tekan dan tarik belah tidak terlalu signifikan atau relatif kecil.</p> Alfonius Anjelo Dardur Dardur Safrin Zuraidah Bambang Sujatmiko ##submission.copyrightStatement## 2024-11-04 2024-11-04 2 02 138 145 10.25139/concrete.v2i02.8770 Pengaruh Penambahan Bottom Ash Dengan Agregat Halus Terhadap Kuat Tekan Beton https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/8757 <p>Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan untuk untuk menganalisa pengaruh penambahan Bottom Ash dengan Agregat Halus dan untuk mengetahui nilai maksimal kuat tekan beton Agar menghasilkan nilai yg optimum. Adapun variasi persentase Bottom Ash yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 0%,20%,25%,30%,35% dari berat Agregat Halus. Penelitian ini mengacu pada desain campuran SNI 03-2834-2000, dengan mutu beton yang direncanakan f’c = 25 MPa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yang dilakukan di Laboratorium teknologi beton Universitas Dr. Soetomo Surabaya. Benda uji berbentuk silinder diameter 15 cm tinggi 30 cm. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari variabel bebas (independent variable) yaitu persentase&nbsp; Bottom Ash dan variabel tak bebas (dependent variable) yaitu kuat tekan dan berat volume. Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan beton maksimum Terjadi Pada beton Normal 0% campuran Bottom Ash.dan untuk variasi bottom ash 20%,25%,30%,35% tidak memenuhi target. Menurut hasil penelitian, penambahan&nbsp; Bottom Ash dengan Agregat Halus pada campuran beton hasil nya menurun dan tidak melebihi dari hasil nilai dari beton normal&nbsp; sehingga tidak dapat direkomendasikan dalam campuran pembuatan beton.</p> Yosaphan Gery Ora Bambang Sujatmiko Budi Hastono ##submission.copyrightStatement## 2024-11-04 2024-11-04 2 02 146 156 10.25139/concrete.v2i02.8757 Analisis Percepatan Proyek Untuk Meningkatkan Efisiensi Waktu Dan Biaya Dengan Menggunakan Metode Crashing https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/8735 <p>Surabaya sebagai kota metropolitan terbesar kedua setelah Jakarta, menghadapi masalah banjir akibat pertumbuhan pesat dan perubahan fungsi lahan. Pemerintah Kota Surabaya berusaha mencegahnya dengan pembangunan 75 rumah pompa. Salah satunya adalah proyek Rumah Pompa Bulak. Namun, proyek ini mengalami kendala dan keterlambatan karena faktor seperti kualitas sumber daya dan ketersediaan material. Tingkat penyelesaian proyek ini masih mencapai 65% dari yang seharusnya mencapai 80-90%, diperlukan tindakan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satunya adalah dengan evaluasi penjadwalan percepatan dengan menggunakan metode percepatan (<em>crashing</em>). Studi ini bertujuan untuk menganalisis biaya dan waktu pelaksanaan proyek rumah pompa Bulak sebelum dan sesudah dilakukan efisiensi dengan metode <em>crashing. </em>Data yang dibutuhkan dalam dalam penelitian ini adalah data primer berupa hasil wawancara dan observasi, serta data sekunder berupa <em>time schedule </em>dan rancangan anggaran biaya (RAB). Kemudian dilakukan analisis untuk mengetahui waktu dan biaya akibat percepatan/<em>crashing</em>, selanjutnya dapat dicari perbandingan waktu dan biaya sebelum dan sesudah dilakukan efisiensi dengan metode <em>crashing</em>. Setelah di lakukan penjadwalan ulang menggunakan <em>microsoft project </em>terdapat 10 pekerjaan yang bisa di lakukan percepatan, pada penjadwalan tersebut bisa di lakukan dengan 3 pecepatan yaitu penambahan jam kerja (lembur), <em>shift </em>kerja, dan penambahan tenaga kerja. Masing – masing dari 3 cara percepatan tersebut di dapatkan hasil penambahan jam kerja dari 372 hari menjadi 301 hari dengan biaya sebanyak 79.063.110,71, percepatan Shift kerja dari 372 menjadi 198 hari dengan biaya sebanyak 69.550.000,02, percepatan Penambahan tenaga kerja 25% dari 372 menjadi 335 dengan biaya sebanyak 26.412.285,73.</p> Gilang wahyu candrika cendana Wisnu Abiarto Rizki Astri Apriliani ##submission.copyrightStatement## 2024-11-04 2024-11-04 2 02 157 166 10.25139/concrete.v2i02.8735 PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH TAMBAK MENGGUNAKAN METODE CONSTRUCTION WETLAND PADA SALURAN DRAINASE PT PBSB LOMBOK https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/8733 <p>Berkembangnya tambak udang di desa tambak sari menimbulkan persoalan baru dalam lingkungan. Persoalan yang muncul adalah akumulasi limbah yang mengakibatkan pencemaran, masih banyak pemilik tambak udang yang tidak melakukan pengolahan limbahnya. Melalui PERENCANAAN INSTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH TAMBAK diharapkan akan berdampak kepada keberlanjutan dari usaha tambak udang yang secara tidak langsung memberikan dampak baik terhadap lingkungan dan SDM sekitar. Dilihat dari segi keefektifannya, metode <em>Constructed wetland</em> mempunyai efisiensi penyisihan TSS hingga 97% dan dilihat dari segi lingkungan dapat meminimalisir aroma yang tak sedap apabila menggunakan model aliran Sub-Surface Flow.</p> <p>Metode yang digunakan dalam penelitian ini untuk mencapai tujuan dari penelitian antara lain: subjek penelitian, objek penelitian , tempat penelitian ,sumber data , pengumpulan data serta pengolahan data . Subjek penelitian ini adalah hasil survey saluran drainase di tambak milik PT PBSB Lombok yang bertpatan di daerah dadap Lombok timur. Analisa data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi: parameter hasil uji kualitas air limbah, perhitungan volume air limbah dan perhitungan detail unit IPAL.</p> <p>Melihat kondisi tambak yang memiliki limbah sebesar 1.994,064 m<sup>3</sup>/hari maka dengan desain instalasi yang terdiri dari 8 tambak dengan 6 bak diantaranya bak ekualisasi, bak pengendapan awal, bak biofilter anaerob, bak biofilter aerob, bak pengendapan akhir, dan bak pengolahan lumpur. Desain IPAL tambak udang didapatkan total debit limbah yaitu sebesar 1.994,064 m<sup>3</sup>/hari. Rancangan rangkaian bak antara lain bak ekualisasi dengan dimensi 19 m x 9,5 m x 2,5 m; bak pengendapan awal dengan dimensi 60 m x 30 m x 3 m; bak biofilter anaerob dengan dimensi 120 m x 60 m x 3 m; bak biofilter aerob dengan dimensi 120 m x 60 m x 3 m; bak pengendapan akhir dengan dimensi 60 m x 30 m x 3 m; dan bak pengolah lumpur dengan diameter 60 m dan tinggi 5 m. Dengan volume harian air limbah sebesar 1,994,064 m³ dan kapasitas pengolahan per unit CW sebesar 249,258 m³, dibutuhkan 8 unit Constructed Wetland untuk mengolah air limbah tambak secara efektif. Perhitungan ini memastikan bahwa setiap unit CW dapat menangani beban air limbah yang masuk dan mencapai standar kualitas efuen yang ditetapkan., <em>METODE CONSTRUCTION WETLAND</em> dapat dijadikan alternatif yang efisien dan berkelanjutan dalam pengolahan air limbah tambak, khususnya di kawasan PT PBSB Lombok.</p> Dimas Septyan Nurul Jannah Rizki Astri Apriliani ##submission.copyrightStatement## 2024-11-04 2024-11-04 2 02 167 176 10.25139/concrete.v2i02.8733 ANALISIS SISTEM DRAINASE MENGGUNAKAN HEC-RAS 5.0.2 UNTUK PENANGANAN GENANGAN DI KAWASAN SEMOLOWARU – SURABAYA https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/8712 <p>Kota Surabaya mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam berbagai sektor, salah satunya adalah sistem drainase. Salah satu faktor dalam hal ini adalah adanya perubahan tata guna lahan dari persawahan menjadi lahan pemukiman, sehingga adanya pengurangan daerah resapan dan peningkatan koefisien pengaliran menjadi semakin besar. Wilayah Semolowaru di Surabaya bagian Timur merupakan salah satu kawasan penting, dimana terdapat fasilitas sosial ekonomi dan penunjang lainnya seperti pertokoan, permukiman, serta sarana pendidikan. Kawasan Jl. Semolowaru memiliki penampungan air yang berasal dari Saluran Primer Semolowaru serta Saluran Sekunder dan Tersier yang berasal dari perumahan-perumahan penduduk. Pada musim hujan, banyak penduduk mengeluhkan adanya banjir ataupun genangan yang tidak mampu ditampung oleh saluran eksisting tersebut. Mengacu pada keadaan tersebut, skripsi ini bertujuan menganalisis besar debit rencana 5 tahun pada kapasitas saluran eksisting serta menganalisis usaha untuk mencegah terjadinya banjir pada wilayah catchment area saluran Jl. Semolowaru. Metode penelitian dalam skripsi ini meliputi analisis hidrologi dan hidrolika. Analisis hidrologi meliputi analisis curah hujan maksimum, analisis distribusi frekuensi dan debit banjir rencana. Sedangkan analisis hidrolika meliputi perencanaan dimensi saluran menggunakan aplikasi HEC-RAS. Analisis hidrologi menghasilkan nilai curah hujan rencana (R24) Periode Ulang Hujan 5 tahun sebesar 34,857 mm yang didapat dari Stasiun Hujan Gubeng, Keputih dan Wonorejo. Analisis hidrolika menggunakan HEC-RAS menunjukkan adanya banjir di Saluran Tersier Semolowaru Utara dan Semolowaru Utara 3, serta Saluran Sekunder Semolowaru. Solusi genangan banjir dengan peningkatan kapasitas saluran drainase yang disarankan adalah perubahan dimensi Saluran Tersier 3 dan 4 menjadi 2,5 x 2; serta Saluran Sekunder menjadi 5 x 2,5. Usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi banjir di kawasan tersebut antara lain peningkatan kapasitas saluran, pembuatan kolam retensi dan resapan, penggunaan permeable pavement, pengelolaan ruang terbuka hijau, serta pemeliharaan rutin sistem drainase.</p> Norman Sasongko Nurul Jannah Rizki Astri Apriliani ##submission.copyrightStatement## 2024-11-04 2024-11-04 2 02 177 182 10.25139/concrete.v2i02.8712 Evaluasi Analisa Harga Satuan Pekerjaan Dengan Mereduksi Tenaga Kerja Dan Bahan (Studi Kasus: Kegiatan Swakelola Sdn 1 Sugihwaras Kabupaten Nganjuk Tahun 2023) https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/8709 <p>Setiap proyek mempunyai situasi dan kondisi yang berbeda sehingga terjadi perbedaan biaya antara satu bangunan dengan bangunan lainnya meski dalam satu lokasi, tergantung pada kondisi existing bangunan, cukup penting untuk kontrol kualitas dan kuantitas pekerjaan. Ada beberapa analisa yang dapat digunakan, analisa B.O.W (Burgerlijke Open bare Werken), SNI, ataupun AHSP berdasarkan PERMENPU bidang Pekerjaan<br>Umum dan Perumahan Rakyat. Menurut Peraturan Kementerian Pekerjaan Umum Nomor 8 Tahun 2023 tentang Pedoman Penyusunan Perkiraan Biaya Pekerjaan Konstruksi Bidang PUPR. Oleh karenanya dibutuhkan perencanaan yang matang dengan menganalisis item pekerjaan yang akan dikerjakan dan mereduksi waste factor / faktor buang dalam AHSP 2022. diharapkan dapat ditemukan item pekerjaan yang memiliki waste factor / faktor buang yang besar. Salah satu contoh pengambilan sampel penelitian yaitu pada analisa harga satuan pemasangan keramik dibandingkan dengan harga borongan pemasangan keramik yang datanya diambil secara random dari beberapa mandor / pelaksana dari kontraktor besar, atau membandingkan nilai koefisien pemasangan keramik dengan koefisien pemasangan ubin. Maka dengan keterbatasan dalam ketersediaan dana yang ada, untuk memenuhi kegiatan pembangunan tersebut dibutuhkan analisa harga satuan yang lebih terjangkau dengan mereduksi koefisien dalam ASHP 2022 supaya rencana pembangunan dapat terselesaikan hingga finish. Kegiatan Pembangunan yang dilakukan di Dinas Pendidikan Kabupaten Nganjuk baik yang bersumber dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) maupun Dana Alokasi<br>Khusus (DAK) bertujuan untuk mewujudkan peningkatan akses bagi masyarakat terhadap pendidikan yang lebih berkualitas Koefisien yang lebih efisien dicapai melalui penyesuaian koefisien yang ada dalam AHSP 2022 dan penyesuaian beberapa item pekerjaan yang memiliki faktor pemborosan yang signifikan untuk memenuhi kebutuhan nyata di lapangan serta penyesuaian terhadap tingginya harga borong kerja yang ada di pasaran. Selisih dari perhitungan Analisa reduksi terhadap AHSP 2022 menghasilkan pengurangan (efisiensi) antara 10% hingga 40%. Dengan menggunakan Analisa Reduksi, RAB yang efisien dapat menghemat 20% anggaran atau 80% dari RAB dengan AHSP 2022. Penghematan sebesar Rp.1.630.576.000,00 dikurangi dari Rp.1.299.844.000,00 = Rp.330.732.000,00.</p> Asyudi Dahmiyanto Bambang Sujatmiko Rizki Astri Apriliani ##submission.copyrightStatement## 2024-11-04 2024-11-04 2 02 183 193 10.25139/concrete.v2i02.8709 Redisain Struktur Beton Bertulang Menjadi Sruktur Baja (Studi Kasus : Pada Gedung 4 Lantai UKM Center Universitas Negeri Surabaya) https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/8411 <p>Struktur yang sering diterapkan pada pembangunan gedung bertingkat adalah struktur beton bertulang, struktur baja dinilai masih dapat bersaing dengan struktur beton bertulang. Mengingat material baja memiliki keunggulan dibandingkan beton yaitu dalam hal kuat tarik,berat, dan alat bantu penunjang pemasangan struktur baja lebih sederhana sehingga mempercepat proses pengerjaan dan bisa menghemat biaya pengadaan barang dan efisiensi waktu. Dari segi perbandingan biaya struktur baja memiliki biaya yang lebih mahal dari struktur beton bertulang. Redisain bangunan ini mengacu pada peraturan LRFD dengan SNI 1729-2002 serta menggunakan baja profil WF. Struktur dimodelkan dengan menggunakan AutoCAD lalu dimport menuju sofware SAP2000. Permodelan struktur dengan sistem portal (Frame) terdiri atas balok dan kolom. Beban yang ditinjau dari redisain tersebut adalah beban mati, beban hidup, beban angin dan beban gempa. Dari hasil redisan didapatkan balok dengan dimensi profil Wf 350x350x14x22 mm dan kolom dengan profil Wf 400x400x45x70 mm. Perbandingan antara harga beton bertulang dan baja pada Gedung UKM Center Universitas Negeri Surabaya untuk beton bertulang memerlukan biaya Rp. 10.538.123 dan Baja Rp. 58.702.800, dengan persentase struktur baja 457% dari struktur beton. Pada waktu pelaksanaan kontruksi beton relatif lebih panjang dan biaya yang lebih mahal dibandingan dengan kontruksi baja.</p> Deny Kurniadi Safrin Zuraidah K. Budi Hastono ##submission.copyrightStatement## 2024-11-04 2024-11-04 2 02 194 200 10.25139/concrete.v2i02.8411 PEMANFAATAN CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT KASAR UNTUK CAMPURAN PEMBUATAN BETON https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/8307 <p>Perkembangan pembangunan di bidang konstruksi yang semakin maju dan serba canggih, teknologi beton mempunyai potensi yang luas dalam bidang konstruksi, karena beton mudah dikerjakan dan ekonomis dari segi biaya. Beton memiliki kuat tekan yang tinggi sehingga mampu mendukung struktur bangunan besar dan berat. Tetapi beton mempunyai kekuatan tarik rendah dan sifatnya getas (<em>Brittle</em>). Campuran adukan dari pasir,batu pecah dan cangkang kelapa sawit, bahan perekat (<em>Cement Portland</em>), air dan bahan tambahan lainnya. Pengunaan cangkang kelapa sawit dalam campuran beton tidak asing lagi dalam dunia konstruksi dimana salah satu cangkang sawit yang bisa digunakan dalam campuran pembuatan beton. Tujuan dari penelitian ini dimaksudkan &nbsp;untuk menganalisa pengaruh penambahan cangkang kelapa sawit dan untuk mendapatkan nilai komposisi yang optimum yang menghasilkan kuat tekan dan kuat tarik belah beton maksimal. Adapun variasi persentase cangkang kelapa sawit yang digunakan dalam penelitian ini yaitu &nbsp;0,3%, 0,6%, 0,9%, dari berat agregat kasar. Penelitian ini mengacu pada desain campuran SNI 03-2834-2000, dengan mutu beton yang direncanakan f’c = 25 MPa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental yang dilakukan di Laboratorium teknologi beton Universitas Dr. Soetomo Surabaya. Benda uji berbentuk silinder diameter 15 cm tinggi 30 cm. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terdiri dari variabel bebas (<em>independent variable</em>) yaitu persentase&nbsp; cangkang kelapa sawit dan variabel tak bebas (<em>dependent variable</em>) yaitu kuat tekan, kuat tarik belah,berat volume dan porositas. Hasil penelitian menunjukkan kuat tekan dan kuat tarik belah beton maksimum pada variasi cangkang kelapa sawit &nbsp;03%, 0,6%, 0,9%, menurun dan tidak melebihi dari hasil nilai dari beton normal&nbsp; sehingga tidak dapat direkomendasikan untuk digunakan dalam campuran pembuatan beton.</p> <p>&nbsp;</p> Sapherdi Lapu Kalinggoru Safrin Zuraidah K. Budi Hastono ##submission.copyrightStatement## 2024-11-04 2024-11-04 2 02 201 2016 10.25139/concrete.v2i02.8307 Analisis Percepatan Proyek Menggunakan Metode Crashing (Studi Kasus Proyek Gedung Kontrol Gardu Induk 150Kv Blimbing Baru 2021) https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/concrete/article/view/8227 <p>Perkembangan pembangunan infrastruktur dari waktu ke waktu selalu berkembang dan bertujuan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam pelaksanaan suatu proyek kontruksi, setiap pelaksana kegiatan pasti menginginkan proyek tersebut dapat berjalan sesuai rencana dan juga dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Percepatan proyek pada Pembangunan Gedung Kontrol Gardu Induk 150 Kv Blimbing menggunakan metode <em>crashing</em>, menggunakan beberapa cara agar proyek tidak terlambat antara lain, menggunakan penambahan tenaga kerja, dan menggunakan penambahan jam kerja (lembur). Dengan biaya awal proyek Rp1.409.139.200 ditempuh dalam waktu 589 hari. Dengan hasil yang diperoleh oleh metode penambahan tenaga kerja yaitu Rp1.445.540.320.395 ditempuh dalam waktu 499 hari, selisih Rp. 36.401.120 dari biaya awal proyek dan lebih cepat 90 hari dari durasi normal. Sedangkan dengan penambahan jam kerja (lembur) 2 jam kerja dapat diperoleh yaitu Rp. 1.495.443.142 ditempuh dalam waktu 508 hari. lebih mahal selisih Rp 49.902.822 dari biaya penambahan tenaga kerja dan selisih waktu 9 hari lebih lama dibandingkan metode penambahan jam kerja, dan selisih Rp. 86.303.942 lebih besar dari biaya normal, dan selisih waktu 81 hari lebih cepat dari durasi normal. Jadi sebagai pertimbangan, saya lebih merekomendasikan metode penambahan tenaga kerja. Karena dari analisa ini penambahan tenaga kerja hanya selisih Rp.36.401.120 dari jam kerja normal. Dan mempercepat durasi 90 hari dari jam kerja normal. Yang lebih ekonomis untuk menyelesaikan proyek ialah penambahan tenaga kerja karena lebih hemat Rp. 49.902,822 dari penambahan jam kerja (lembur).&nbsp;</p> Erfandi Pamungkas Putra Bambang Sujatmiko Maulidya Octaviani ##submission.copyrightStatement## 2024-11-04 2024-11-04 2 02 207 212 10.25139/concrete.v2i02.8227