Komunikasi Analisis Semiotika Pesan Moral Pada Film Omnibus “Quarantine Tales, Happy Girls Don’t Cry”

Abstract

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pesan moral dalam Film Omnibus Quarantine Tales “Happy Girls Don’t Cry”. Film omnibus merupakan kumpulan beberapa film pendek yang memilki satu judul utama. Meskipun alur cerita masing-masing film berbeda-beda, akan tetapi semuanya memiliki benang merah yang sama. Bisa dibilang seperti menonton beberapa film yang memiliki beragam alur cerita tetapi pada alur cerita yang seirama. Film pendek ini berisi sindiran akan ekonomi yang sesuai dengan keadaan kehidupan masyarakat saat karantina imbas dari pandemi serta pengaruh media sosial yang begitu membudaya. Konflik yang begitu dramatis antara pemeran utama dengan kedua orang tuanya semakin menjadi, sambil menyindir fenomena mempertontonkan kemiskinan di dunia maya dan tingkat ego dari masing-masing karakter (Bapak dan Adin) yang tidak bisa saling mengalah sehingga konflik dalam film semakin rumit dan berujung kesedihan. Dengan melalui analisis semiotika kajian dari John Fiske sebagai metode analisis data yaitu tentang kode-kode televisi yang dibagi menjadi 3 level yaitu realita, isi dari televisi atau acara dalam televisi memiliki peristiwa dalam tampilan percakapan, ekspresi, gestur, pakaian, lingkungan, perilaku, suara dan sebagainya. Level  representasi, suatu perwakilan yang tidak berasal dari dirinya sendiri melainkan biasanya berupa tanda atau symbol. Level ideologi, system kepercayaan dan system nilai yang direpresentasikan dalam berbagai media dan tindakan social. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pesan moral pada Film Omnibus Quarantine Tales “Happy Girls Don’t Cry” adalah untuk memilih mana yang lebih baik, hari ini atau rencana kedepannya. Untuk berfikir kembali tentang hidup kita masing-masing.

Kata Kunci : Semiotika John Fiske, Pesan Moral Film, Film Omnibus Quarantine Tales “Happy Girls Don’t Cry”