FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI SABUN CAIR DARI EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

  • Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
  • Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
Abstract views: 3385 , PDF downloads: 8306

Abstract

Abstrak : Sabun cair adalah sediaan pembersih kulit berbentuk cair yang dibuat dari bahan dasar sabun dengan penambahan bahan lain yang diijinkan dan digunakan untuk mandi tanpa menimbulkan iritasi pada kulit yang dapat disebabkan oleh bakteri. Daun kersen mengandung senyawa flavonoid, tanin dan saponin yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mutu fisik dan aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus dari formulasi sabun cair ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) dengan konsentrasi ekstrak 2,5%; 5% dan 7,5%. Metode ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Pengujian aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus menggunakan difusi cakram. Hasil uji organoleptis sabun berbau khas rossae, berwarna coklat, berbentuk cairan kental. Uji homogenitas semua formulasi homogen. Uji ketidaksukaan sabun cair terhadap warna konsumen tidak menyukai, pada segi bau dan tekstur konsumen menyukai. Uji pH hasilnya berkisar 9,44-9,50. Hasil uji tinggi dan kestabilan busa berkisar 93-95%. Hasil uji viskositas berkisar 1,50-4,10 dPa.s. Hasil uji antibakteri pada formulasi I konsentrasi ekstrak 2,5% mempunyai daya hambatnya 16,55 mm, formulasi II konsentrasi ekstrak 5% mempunyai daya hambatnya 17,82 mm, formulasi III konsentrasi ekstrak 7,5% mempunyai daya hambatnya 19,33 mm, dan kontrol positif sabun dettol mempunyai daya hambatnya 22,47 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus. Hasil analisa data One Way Anova pada uji pH dan uji tinggi dan kestabilan busa menunjukkan  tidak adanya perbedaan antara berbagai konsentrasi ekstrak sedangkan pada uji viskositas dan aktivitas antibakteri menunjukkan adanya perbedaan antara berbagai konsentrasi ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L).

 

Kata kunci : Sabun Cair, Daun Kersen, Antibakteri, Staphylococcus aureus

References

Arum Yp, Supartono, Sudarmin. 2012. Isolasi Dan Uji Daya Antimikroba Ekstrak Daun Kersen (Muntingia Calabura). Jurnal Mipa 35 (2): 165-174 (2012)
Depkes RI. 1979. Farmakope Indonesia, Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia, Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Kasenda Jessica Ch., Paulina V.Y.Yamlean, Widya Astuty Lolo . 2016. Formulasi Dan Pengujian Aktivitas Antibakteri Sabun Cair Ekstrak Etanol Daun Ekor Kucing (Acalypha Hispida Burm.F) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus. Jurnal Ilmiah Farmasi – Unsrat Vol. 5 No. 3 Agustus 2016 Issn 2302 – 2493
Langingi, R., Momuat, L.I., dan Kumaunang, M.G., 2012. Pembuatan Sabun Mandi Padat dari VCO yang Mengandung Karotenoid Wortel, Jur. MIPA UNSRATOnline, 1 (1), 20-23.
Manik Dellyna Feronica, Triana Hertiani,Hady Anshory. 2014. Analisis Korelasi Antara Kadar Flavonoid Dengan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Dan Fraksi-Fraksi Daun Kersen (Muntingia Calabura L.) Terhadap Staphylococcus Aureus. Farmasi Universitas Islam Indonesia, Farmasi Universitas Gadjah Mada.Vol. 6 No.2 Januari 2014
Markham, K. R., 1998, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, ITB Press, Bandung.
Novianti. 2014. Formulasi Sediaan Sabun Cair Cuci Tangan
Antiseptik Dari Ekstrak Etanol Daun Kemangi (Ocimum Americanum L.). Jurnal Ilmiah Farmako Bahari Jurusan Farmasi Fakultas Mipa Universitas Garut. juli 2014, Volume 5 Nomor 1

Prasetyo, Hadi Sasongko. 2013. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol 70% Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Terhadap Bakteri Bacillus Subtilis Dan Shigella Dysenteriae Sebagai Materi Pembelajaran Biologi Sma Kelas XUntuk Mencapai Kd 3.4 Pada Kurikulum 2013.Jupemasi-Pbio Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, Issn: 2407-1269
Robinson, T., 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Edisi IV. Diterjemahkan oleh kosasih padmawinata. ITB: Bandung
Sinko, P.J., 2006. Martin’s Physical Pharmacy and Pharmaeutical Science: Physical Chemical and Biopharmaceutical Sciences, 5th edition. Lippicott William and Wilkins, Phildelpia.
SNI. 1996.Standar Mutu Sabun Mandi Cair. Jakarta : Dewan Standarisasi Nasional
Tranggono. 2007. Buku Pegangan Ilmu Pengantar Kosmetik. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Wasitaatmaja, Syarif M. 1997. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta : Universitas Indonesia.
Yulianti, Dkk. 2015. Formulasi Sediaan Sabun Mandi Cair Ekstrak Daun Kumis Kucing (Orthosiphon Aristatus (Bl) Miq.) Kartika-Jurnal Ilmiah Farmasi, Des 2015, 3(2), 1-11 1 P-ISSN 2354-6565 / E-ISSN 2502-3438
Published
2019-06-30