Analisis Semiotik Unggahan Akun Instagram @fapstronautindonesia dalam Menghentikan Perilaku Kecanduan Pornografi
Abstract
Seringnya mengkonsumsi konten pornografi hingga melakukan masturbasi memiliki efek kecanduan pada penikmatnya dan dalam aktivitas menonton video, foto hingga ilustrasi yang berbau pornografi akan menjadi rutinitas tersendiri bagi orang yang sudah kecanduan. Kementerian Komunikasi dan Informatika RI terus mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam melawan pornografi di internet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep dan makna dari setiap gambar unggahan yang dijadikan bahan penelitian pada akun Instagram @fapstronautindonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis Semiotika sebagai metode dalam mendeskripsikan beberapa unggahan yang dijadikan penelitian. Terdapat sembilan unggahan yang akan digunakan sebagai bahan analisis berupa 7 unggahan gambar dan 2 video yang banyak disukai atau berdasarkan likes tertinggi sepanjang tahun 2022. Kartun animasi menjadi bahan yang sering digunakan pada setiap postingan dengan menyisipkan kalimat dengan bahasa yang kekinian, cerita yang sederhana, serta di beberapa konten juga memberikan informasi yang edukatif seputar pornografi. Dengan adanya unggahan yang dibuat, diharapkan masyarakat bisa paham akan bahaya pornografi dan bersama-sama menjauhi dari kecanduan pornografi.
References
Bernatta, R. A., & Kartika, T. (2020). Fenomena Massa Dalam Mencari Informasi Viral Pada Media Sosial Instagram. Jurnal Sains Sosial Dan Humaniora, 4(September), 2.
Breus, M. (2022). Does Sex Affect Sleep? The Sleep Doctor. https://thesleepdoctor.com/physical-health/sleep-and-sex/
Chaplin, J. . (2011). Kamus Lengkap Psikologi (14th ed.). Rajawali Pers.
Durham, S. (2015). Opposing Pornography: A Look at the Anti-Pornography Movement. Lulu.com.
Fajrur, M., & Febriana, P. (2022). Penggunaan New Media Di Kalangan Orang Tua Golongan Millenial Sebagai Media Pengasuhan Anak. ThufuLA. https://journal.iainkudus.ac.id/index.php/thufula/article/view/13558
Febriani, M. (2019). Penyebab Kebocoran Katup Mani dan Cara Mengobatinya. Honestdocs.Id. https://www.honestdocs.id/penyebab-kebocoran-katup-mani-dan-cara-mengobatinya
Haidar, G., & Apsari, N. C. (2020). Pornografi Pada Kalangan Remaja Beserta Dampaknya. Prosiding Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat, 7(1), 136.
Hendri, E. (2019). KOMUNIKASI PERSUASIF PENDEKATAN DAN STRATEGI (Anwar Holid (ed.); 1st ed.). PT Remaja Rosdakarya.
Innova, E. I. (2016). Motif dan Kepuasan Pengguna Instagram di Komunitas Instameet Indonesia. Jurnal E-Komunikasi, 4(1), 1–11.
Jemadu, L. (2019). Kominfo: Prostitusi Online Paling Banyak di Twitter. Suara.Com. https://www.suara.com/tekno/2019/03/29/222528/kominfo-prostitusi-online-paling-banyak-di-twitter
Kominfo. (2013). Fenomena Pornografi Seperti Gunung Es. Kominfo.Go.Id. https://www.kominfo.go.id/content/detail/3506/fenomena-pornografi-seperti-gunung-es/0/sorotan_media
Kominfo. (2018). Masyarakat Diminta Berperan Berantas Konten Pornografi. Kominfo.Go.Id. https://www.kominfo.go.id/content/detail/14368/masyarakat-diminta-berperan-berantas-konten-pornografi/0/sorotan_media
Lestari, Y., & Nurhayat, I. (2015). Sosialisasi Pengetahuan Dasar Komprehensif Hiv / Aids. Komunikasi, IX(02), 13–28.
Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif (Edisi revi). PT Remaja Rosdakarya.
Nasrullah, R. (2017). Media Sosial : Perspektif Komunikasi, Budaya, dan Sositeknologi (keempat). Simbiosa Rekatama Media.
Pahlevi, R. (2022). Survei KIC: Masyarakat Lebih Percaya Televisi dan Media Sosial Ketimbang Situs Resmi Pemerintah. Databooks.Katadata.Co.Id. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/01/21/survei-kic-masyarakat-lebih-percaya-televisi-dan-media-sosial-ketimbang-situs-resmi-pemerintah
Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. LKIS Yogyakarta.
Rahmawati, E. (2022). Apa Itu PMO? Pengertian dan 5 Cara Mengatasinya. Idntimes. https://www.idntimes.com/life/inspiration/rahma-syndrome/apa-itu-pmo-c1c2
Roudhonah. (2019). ILMU KOMUNIKASI (Edisi Revi). RAJAWALI PERS.
Savitri, D. A. (2019). Makna Perhatian Dari Fitur Like Dan Komentar Di Ruang Media Sosial Instagram Pada Pengguna Mahasiswa [Universitas Airlangga Surabaya]. In Perpustakaan Universitas Airlangga (Issue 2504). https://onesearch.id/Record/IOS3215.93865?widget=1&institution_id=33#holdings
Sugiarto. (2022). Komunikasi Qur’ani bagi Penanganan Anak pada Pornografi di Media Sosial. El Madani : Jurnal Dakwah Dan Komunikasi Islam, 3(01), 24–50. https://doi.org/10.53678/elmadani.v3i01.718
Supriati, E., & Fikawati, S. (2009). EFEK PAPARAN PORNOGRAFI PADA REMAJA SMP NEGERI KOTA PONTIANAK TAHUN 2008 Effect of Pornography Exposure on Junior High School Teenagers of Pontianak in 2008. Makara, Sosial Humaniora, 13(1), 48–56.
Surtasih, T. (2021). STATISTIK TELEKOMUNIKASI INDONESIA. In Badan Pusat Statistik (Vol. 4, Issue 1). Badan Pusat Statistik. https://doi.org/8305002
Syauqi, M. (2018). Analisis Perbedaan Daya Ingat Mahasiswa Kedokteran UNS 2018 Karena Pengaruh Kecanduan Video Porno.
Tamburaka, A. (2013). Literasi Media : Cerdas Bermedia Khalayak Media Massa. Rajawali Pers.
Uddin, M. A. ’Ala. (2020). HUBUNGAN PAPARAN PORNOGRAFI DENGAN PERILAKU SEKSUAL REMAJA DI SMA NEGERI 2 MOJOKERTO. UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA.
Vera, N. (2015). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Ghalia Indonesia.
Vitasari, N., & Hasanudin, C. (2022). Nor Vitasari & Cahyo Hasanudin Prosiding Senada (Seminar Nasional Daring) Pemanfaatan Fitur Reels Instagram pada Pembelajaran Membaca Puisi guna Mendukung Gerakan Mereka Belajar di Sekolah Menengah. 10–19.
Voon, V., Mole, T. B., Banca, P., Porter, L., Morris, L., Mitchell, S., Lapa, T. R., Karr, J., Harrison, N. A., Potenza, M. N., & Irvine, M. (2014). Neural correlates of sexual cue reactivity in individuals with and without compulsive sexual behaviours. PLoS ONE, 9(7). https://doi.org/10.1371/journal.pone.0102419
Yunitasari. (2014). Pengaruh Penggunaan Media Kartun Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Peserta Didik Kelas III SD.
Zahra, T. P. (2018). Pengaruh sering onani terhadap daya ingat. Alodokter.Com. https://www.alodokter.com/komunitas/topic/mau-tanya-dok-52
Copyright (c) 2023 Jurnal Komunikasi Profesional
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Komunikasi Profesional is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
1. Proposed Policy for Journals That Offer Open Access
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
2. Proposed Policy for Journals That Offer Delayed Open Access
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication, with the work [SPECIFY PERIOD OF TIME] after publication simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).