https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/mipa/issue/feedJurnal Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika2025-06-30T04:27:01+07:00Lusiana Prastiwi[email protected]Open Journal Systems<p>Jurnal Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika berisi tulisan yang berasal dari hasil penelitian, kajian, atau karya ilmiah di bidang Matematika dan Pendidikan Matematika. Terbit dua kali setahun yaitu Maret dan Oktober. Artikel yang masuk akan direview oleh reviewer yang berkompeten di bidangnya.</p> <p> </p> <p>ISSN <a href="http://u.lipi.go.id/1362104720" target="_blank" rel="noopener">2337-9421</a> (Print)<br>ISSN <a href="http://u.lipi.go.id/1496983547" target="_blank" rel="noopener">2581-1290</a> (Online) </p>https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/mipa/article/view/9979Pemodelan PLS-PM Pada Penanganan Perilaku Temper Tantrum Anak Autisme di Gorontalo2025-06-05T12:25:58+07:00Fabian Umay Lantong[email protected]Muhammad Rezky Friesta Payu[email protected]Siti Nurmardia Abdussamad[email protected]<p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>The number of people with autism in Indonesia is estimated to continue to increase, with 500 new children diagnosed with autism each year. Children with autism are they who have difficulty in communicating, making it difficult to adapt to the environment or unable to interact with their surroundings. Difficulties in communicating and expressing emotions can frustrate children with autism, triggering temper tantrums. Temper tantrums are emotional outbursts shown through physical actions such as hitting or slamming objects, as well as verbally such as shouting or crying. Although various strategies have been developed to deal with temper tantrums, there are still limitations in understanding the specific roles of reinforcement, punishment, and emotional intelligence in influencing this behavior. Therefore, this study aims to determine the Partial Least Square-Path Modeling (PLS-PM) model to examine the influence of reinforcement, punishment, and emotional intelligence on temper tantrum behavior in children with autism in SLB N Gorontalo City. The number of samples used was 31 using saturated sampling technique. The results obtained from this study are reinforcement has a significant effect on emotional intelligence and temper tantrum behavior, while punishment also affects temper tantrum. With an absolute contribution value of 22.85%, it indicates that reinforcement has the greatest contribution to temper tantrum behavior.</em></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Keywords</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>autism; plspm;</em> <em>temper tantrum behavior.</em></p> <p> </p> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> <p><em>Penyandang autisme di Indonesia diperkirakan terus meningkat, sebanyak 500 anak baru yang terdiagnosis autisme setiap tahunnya. </em><em>Anak dengan autisme adalah mereka yang mengalami kesulitan dalam berkomunikasi, sehingga sulit beradaptasi dengan lingkungan atau tidak dapat berinteraksi dengan sekitarnya.</em> <em>Kesulitan berkomunikasi dan mengekspresikan emosi dapat membuat anak autisme frustrasi, sehingga memicu temper tantrum. Temper tantrum adalah ledakan emosi yang ditunjukkan melalui tindakan fisik seperti memukul atau membanting benda, serta secara verbal seperti berteriak atau menangis.</em> <em>Meskipun berbagai strategi telah dikembangkan untuk menangani temper tantrum, masih terdapat keterbatasan dalam memahami peran spesifik penguatan (reinforcement), hukuman (punishment), dan kecerdasan emosional dalam mempengaruhi perilaku ini. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan model Partial Least Square-Path Modeling (PLS-PM) guna mengkaji pengaruh penguatan (reinforcement), hukuman (punishment), dan kecerdasan emosional terhadap perilaku temper tantrum pada anak autisme di SLB N Kota Gorontalo. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 31 dengan menggunakan teknik pengambilan sampel yaitu sampling jenuh. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah penguatan (reinforcement) berpengaruh signifikan terhadap kecerdasan emosional dan perilaku temper tantrum, sementara hukuman (punishment) juga berpengaruh terhadap temper tantrum. Dengan nilai kontribusi mutlak sebesar 22,85% menandakan bahwa penguatan (reinforcement) memiliki kontribusi terbesar terhadap perilaku temper tantrum.</em></p> <p><strong><em> </em></strong></p> <p><strong><em>Kata Kunci:</em></strong><em> autisme; perilaku temper tantrum; plspm.</em></p>2025-06-01T00:00:00+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematikahttps://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/mipa/article/view/10077Optimasi Produksi Dan Pemasaran Produk Daun Kelor Di Moza Cafe Menggunakan Model PERT 2025-06-30T04:27:01+07:00Maria Ferlina Mo Lopi[email protected]Roswita Angel Semu Lewotobi[email protected]Yohana Mude[email protected]Imelda Hendriani Eku Rimo[email protected]<p><strong><em>Abstract </em></strong></p> <p><em>This research aims to optimize the scheduling of the production and marketing processes for moringa leaf products at Moza Cafe Kupang using the Program Evaluation and Review Technique (PERT) model. The developed products include moringa coffee, moringa masks, and moringa snacks, all featuring moringa leaves as the main ingredient, known for their rich nutrient content and numerous health benefits. The PERT model is used to map all production and marketing activities of moringa leaf products, estimate the implementation time of each activity, and identify critical pathways that determine the duration of production and marketing of moringa leaf products. The data used in this study consisted of primary and secondary data. Primary data was obtained through direct observation of the production process and semi-structured interviews with Moza Cafe owners, while secondary data came from scientific literature, books, and journals related to the benefits of moringa leaves and the application of the PERT model. The data analysis techniques used include quantitative analysis with the PERT approach to calculate the estimated time and variance of each activity, as well as qualitative analysis to interpret constraints and operational strategies. The results showed that the critical path of production and marketing of moringa leaf products had a total duration of 85 days, with the most impactful activities being </em><em>moringa leaf preparation</em> <em>and packaging production. The application of the PERT model has been proven to help Moza Cafe in planning and controlling the production and marketing of moringa leaf products efficiently, as well as identifying areas that can be improved to optimize the production process and distribution of moringa leaf products in a sustainable manner.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> Moringa Leaves, Moza Cafe, Marketing, PERT, Production, Operations Research.</em></p> <p> </p> <p><strong><em>Abstrak</em></strong></p> <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengoptimalkan penjadwalan waktu proses produksi dan pemasaran produk daun kelor di Moza Cafe Kupang menggunakan model Program Evaluation and Review Technique (PERT). </em><em>Produk yang dikembangkan mencakup kopi kelor, masker kelor, dan cemilan kelor, dengan daun kelor sebagai bahan utama yang dikenal kaya akan nutrisi dan manfaat kesehatan. Model PERT digunakan untuk memetakan seluruh aktivitas produksi dan pemasaran produk daun kelor, mengestimasi waktu pelaksanaan tiap aktivitas, serta mengidentifikasi jalur kritis yang menentukan durasi produksi dan pemasaran produk daun kelor secara keseluruhan. Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan sekunder. Data primer diperoleh melalui observasi langsung terhadap proses produksi dan wawancara semi-terstruktur dengan pemilik Moza Cafe, sedangkan data sekunder berasal dari literatur ilmiah, buku, dan jurnal terkait manfaat daun kelor dan penerapan model PERT. Teknik analisis data yang digunakan meliputi analisis kuantitatif dengan pendekatan PERT untuk menghitung waktu estimasi dan varians tiap aktivitas, serta analisis kualitatif untuk menafsirkan kendala dan strategi operasional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jalur kritis produksi dan pemasaran produk daun kelor memiliki total durasi 85 hari dengan aktivitas yang paling berdampak adalah persiapan daun kelor dan produksi kemasan. Penerapan model PERT terbukti membantu Moza Cafe dalam merencanakan dan mengendalikan produksi dan pemasaran produk daun kelor secara efisien, serta mengidentifikasi area yang dapat ditingkatkan untuk mengoptimalkan proses produksi dan distribusi produk daun kelor secara berkelanjutan.</em></p> <p><em> </em></p> <p><strong><em>Kata Kunci</em></strong><strong><em>: </em></strong><em>Daun Kelor, Moza Cafe, Pemasaran, PERT, Produksi, Riset Operasi</em></p>2025-06-30T04:26:56+07:00Copyright (c) 2025 Jurnal Ilmiah Soulmath : Jurnal Edukasi Pendidikan Matematika