Main Article Content

Abstract

Tulang bandeng diketahui memiliki kandungan kalsium, fosfor dan karbonat yang tinggi. Tarakan memiliki potensi ikan bandeng melalui kegiatan budidaya dan pengolahan. Pengolahan bandeng tanpa duri menghasilkan limbah berupa tulang, duri, dan limbah cair. Tepung tulang dibuat dari limbah tulang yang diperoleh dari usaha bandeng tanpa duri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui karakteritik fisik (densitas kamba dan rendemen), proksimat, kandungan kalsium dan fosfor. Pembuatan tepung tulang dengan 3 perlakuan yakni presto, kukus, dan segar. Analisis proksimat meliputi air, abu, lemak, protein dan karbohidrat menggunakan metode AOAC (2005) dan analisis kandungan fosfor dan kalsium menggunakan metode AAS. Tepung tulang dari limbah bandeng tanpa duri memiliki rendemen sebesar 33,6% - 36,4%, Kandungan kalsium  yakni sebesar 88916-119730 mg/kg dan nilai proksimat meliputi  kadar air 14,20 – 14,62%, kadar abu 13,55 – 15,29%, protein 2,128 – 8,138%, lemak 4,1 – 6,0% dan karbohidrat 38,15 – 39,40%. Tepung tulang dari limbah industri bandeng tanpa duri memiliki kandungan kalsium , fosfor serta proksimat yang cukup baik. 

Article Details

How to Cite
(2019). KARAKTERISTIK TEPUNG TULANG IKAN BANDENG (Chanos chanos) DARI LIMBAH INDUSTRI BADURI KOTA TARAKAN. TECHNO-FISH, 3(2), 60-69. https://doi.org/10.25139/tf.v3i2.2122

References

  1. 1) Saparinto. 2007. Membuat aneka olahan bandeng. Penebar Swadaya. Jakarta
  2. 2) W. Trilaksani, E. Salamah, dan Muhammad. 2006. Pemanfaatan Limbah Ikan Tuna (Thunnus sp.) sebagai Sumber Kalsium dengan Metode Hidrolisis Protein. Bulletin Teknologi Hasil Pertanian Vol. XI Nomor 2.
  3. 3) E. S. Sari. 2013. Pembuatan Krupuk Ikan Bandeng dengan Substitusi Duri Ikan Bandeng. Jurnal Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang. Semarang
  4. 4) S. MahmudaH. 2013. Pengaruh Subsitusi Tepung Tulang Ikan Lele (Clarias batrachus) terhadap Kadar Kalsium, Kekerasan dan Daya Terima Biskuit. Jurnal Program Studi Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta.
  5. 5) Dwiyitno. 1995. Pengaruh metode pengolahan dan jenis ikan terhadap kualitas tepung ikan untuk pangan. Jurnal Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. Bogor
  6. 6) [AOAC] Association of Official Analytical and chemist. 2005. Official Methods of Analysis. Virginia: Inc. Arlingkton
  7. 7) H. Marta, dan Tensiska. 2016. Kajian Sifat Fisikokimia Tepung jagung Pragelati Serta Aplikasinya Pada Pembuatan Bubur Instan. Jurnal Penelitian Pangan Vol 1(1).
  8. 8) M. Nabil. 2005. Pemanfaatan limbah tulang ikan tuna (Thunnus sp.) sebagai sumber kalsium dengan metode hidrolisis protein. Buletin Teknologi Hasil Perikanan. Volume 9 (2): 34-45
  9. 9) Fatmawati dan Mardiana. 2014. Tepung ikan gabus sebagai sumber protein (food supplement). Jurnal Bionature. Volume 15 (1) : hal 54-60
  10. 10) W. Atmaka, B. Sigit. 2010. Kajian karakteristik fitokimia tepung instan beberapa varietas jagung (Zea mays L.) Jurnal Teknologi Hasil Pertanian. Volume 3 (1): 13-20
  11. 11) Darmawangsyah, Jamalludin, Kadirman. 2016. Fotifikasi tepung tulang ikan bandeng (Chanos chanos) dalam pembuatan kue kering. Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian. Volume 2: hal 149-156
  12. 12) S. Mahmudah. 2013. Pengaruh subtitusi tepung tulang ikan lele (Clarias batrachus) terhadap kadar kalsium, kekerasan, dan daya terima biskuit. Jurnal Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta
  13. 13) M. Astawan. 2009. Udang rebon bikin tulang padat. http://portal.cbn.net.id. Diakses pada tanggal 20 Oktober 2018
  14. 14) T. Artama. 2003. Pembuatan crackers dengan penambahan tepung ikan lemuru (Sardinella longiceps). Jurnal Matematika, Saint, Teknologi. Volume 4 (1) : 13-23