Main Article Content

Abstract

Pengolahan tulang ikan cakalang menjadi gelatin adalah salah satu cara alternatif pemanfaatan limbah buangan industri perikanan. Usaha pemanfaatan tulang ikan cakalang untuk diekstrak menjadi gelatin dapat mengurangi  jumlah limbah yang dihasilkan. Gelatin dari tulang ikan cakalang dapat dijadikan sumber gelatin yang baik, sehat dan menguntungkan dari segi ekonomi dan dapat dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Tujuan penelitian adalah memperoleh konsentrasi HCl dan waktu demineralisasi yang optimum dari ekstraksi gelatin tulang ikan cakalang (Katsuwonus pelamis) menggunakan metode asam.  Perlakuan yang dicobakan adalah perlakuan konsentrasi HCl (A) yang terdiri dari 3 taraf yaitu : A1 = 3%, A2 = 5%, A3 = 7% dan perlakuan waktu demineralisasi (B) yang terdiri dari 2 taraf : B1 =

12 jam, B2 = 24 jam, dengan 2 kali ulangan. . Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik fisik nilai organoleptik warna dan bau gelatin tulang ikan cakalang belum memenuhi syarat mutu yang ditetapkan oleh Standar Nasional Indonesia (SNI). Sedangkan untuk karakteristik kimia hasil terbaik diperoleh pada perendaman  HCl 5% dengan waktu demineralisasi 12 jam menghasilkan gelatin dengan kadar air 11,01%. Kadar abu 2,65%, kadar lemak 0,76%, kadar protein 84,04%, dan nilai rendemen 6,95%.

Article Details

Author Biographies

, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura Ambon

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura Ambon

, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura Ambon

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura Ambon

, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura Ambon

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura Ambon

How to Cite
, , & . (2019). KARAKTERISTIK MUTU GELATIN TULANG IKAN CAKALANG (KATSUWONUS PELAMIS) DENGAN VARIASI KONSENTRASI HCL DAN WAKTU DEMINERALISASI”. TECHNO-FISH, 3(2), 112-123. https://doi.org/10.25139/tf.v3i2.2123

References

  1. AOAC. 1995. Official Methods of Analysis of The Association of Analitical Chemist, Wahington,DC: Inc.
  2. Courts A (ed). 1977. The Science and Technology of Gelatin. New York: Academic Press.
  3. De-Man, J.M. 1989. Kimia Makanan. Edisi Kedua. Penerjemah: K. Padmawinata. ITB Press, Bandung.
  4. Estoe JE, Leach AA. 1977. Chemical Constitusi of Gelatin. Di dalam Ward AG dan Courts A (ed). 1977. The Science and Technology of Gelatin. New York: Academic Press.
  5. Glicksman M. 1969. Gum Technology in Food Industry. New York: Academic press
  6. Gunayasa.L.A. 2014. Pengembangan proses pembuatan gelatin dari tulang ikan macrakel. Fakultas Teknologi Pertanian. IPB. Bogor.
  7. Hermanianto J. 2004. Gelatin: Keajaiban dan Kehalalannya. www.modules.php.htm. [18 Oktober 2008].Hinterwaldner, R. 1977. Technology of gelatin manufacture. In Ward A.G and Courts, A. (eds). The Science and Technology of Gelatin. Academic Press, New York. 315pp.
  8. Setiawati, 2009. Analisis sifat fisik, kimia dan fungsional gelatin yang diekstrak dari kulit dan tulang pari. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian IPB, Bogor.
  9. Sopian, I. 2002. Analisis sifat fisik, Kimia, dan Fungsional Gelatin yang Diekstrak dari Kulit dan Tulang Ikan Pari. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Fakultas Teknologi Pertanian.
  10. Standar Nasional Indonesia. 06. 3735. 1995. Mutu dan Cara Uji Gelatin. Dewan Standarisasi Nasional, Jakarta.
  11. Utama H. 1997. Gelatin yang bikin heboh. Jurnal Halal LPPOM-MUI No.18: 10-12.
  12. Wicaksono A. 2012. Pemanfaatan Limbah Tulang Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) Sebagai Gelatin (Studi Konsentrasi Asam Khlorida dan Waktu Perendaman). Publikasi Ilmiah. Universitas Muhamadiyah Malang.
  13. Wikipedia. (2007). Fertilizer. [Online]. Tersedia: http//en.wikipedia.org/wiki/Fertilizer.[13 maret 2007].
  14. Winarno FG 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  15. Winarno FG 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
  16. Wiratmaja. H. 2006. Perbaikan nilai tambah limbah tulang ikan tuna (Thunnus sp) menjadi gelatin serta analisis fisika-kimia. Buletin Teknologi Hasil Perikanan Vol IX Nomor 2 Tahun 2006.