Main Article Content

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui laju pertumbuhan rumput laut Kappapicus alvarezii yang direndam dengan deterjen bubuk, deterjen krim, deterjen batangan dan kontrol. Penelitian ini menggunakan rakit apung yaitu terdiri dari 4 petak, masing-masing petak diisi dengan bibit rumput laut K. Alvarezii yang direndam dengan deterjen bubuk, deterjen krim, deterjen batangan dan perlakuan kontrol masing-masing 6 kali ulangan. Parameter yang diamati adalah kualitas air, pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik (LPS). Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan analisis sidik ragam dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai hasil parameter kualitas air dapat mendukung pertumbuhan rumput laut K. Alvarezii sedangkan nilai rata-rata pertumbuhan mutlak dan laju pertumbuhan spesifik tertinggi pada perlakuan perendaman deterjen terdapat pada perlakuan C (deterjen batangan) masing-masing 71,13 g dan 7,34%.

Article Details

How to Cite
(2018). PENGARUH PERENDAMAN DENGAN DETERJEN YANG BERBEDA TERHADAP PERTUMBUHAN RUMPUT LAUT (Kappaphycus alvarezii) PADA SISTEM RAKIT APUNG. TECHNO-FISH, 2(1), 1-11. https://doi.org/10.25139/tf.v2i1.708

References

  1. Akira, 2003. Uji Pertumbuhan dan Kandungan Karaginan Rumput Laut (Eucheuma cottoni) pada Tiga Metode Budidaya yang Berbeda di Perairan Pantai Lagasa Kabupaten Muna. Skripsi. Program Studi Budidaya Perairan, Jurusan Perikanan. Fakultas Pertanian. Unhalu. Kendari.
  2. Ask Ei, Bati Basaga A, Zertuche-Gonzales JA, de San M. 2003 Three de cades of Kappaphycus alvarezii (Rhodophyta). Introduction to non-endemic locations. In Chap man ARO, Anderson RJ, Vreeland Symposium, Oxford University Press Oxford: 49-57)
  3. Aslan, L. M., 1998. Budidaya Rumput Laut. Kanisus. Yogyakarta.
  4. Darmayasa, I.G.P., 1988. Perbandingan Laju Pertumbuhan Algae Merah Eucheuma spinosum (L) J. Pada Kedalaman yang Berbeda di Perairan Geger, Nusa Dua Bali. Karya Ilmiah. Fakultas Perikanan IPB. Bogor.
  5. Fessenden R. J dan Fessenden J.S., 2005. Kimia Organik edisi ke Tiga Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta.
  6. Hurtado A.Q, Cheny D.P., 2003. Propagule Production of Eucheuma Denticulatum (Burman) Collins et Harvey by Tissue Culture. Botanica Marina 46: 338-341.
  7. Manik dan Edward, 1987. Sifat-sifat Deterjen dan Dampaknya Terhadap Perairan. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseonologi. Jakarta.
  8. Mc. Hugh, D.J., 2003. A guide to the Seaweed Industry. FAO Fisheries Tehnical Paper No. 441, Rome 105 pp.
  9. Mendoza, W.G, montana, Edna T, Ganzam-Fortes and Villanueve R.D., 2002 chemical and Gelling Profile of ice-ice Infeted Carraginan From Kappaphycus striatum (Schmitz) Doty acol’ Strain (Solieriaceae, Gigartinales Rhodophyta) Journal of applied Phycology 14:409-418.
  10. Patin, S.A., 1982. Pollution and The Biological Resources of the Ocean. Butter Worth. London.
  11. Rahmat, A, I, Majid dan Rosman, A., 1995. Keracunan Pestisida. Buletin Umum Pusat Racun Negara. Jakarta.
  12. Vairappa C.S., 2006. Seasonal Occurences of Epiphytic Algae On the Commerciay; Cultivated Red laga Kappaphycus alvarezii (Solieriaceae, Gigartinales Rhodophyta). Journal of Applied. Phycology. 18:611-617.
  13. Winarno, F. G., 1996. Teknologi Pengelolaan Rumput Laut. Pustaka Sinar Harapan. Jarkarta.
  14. Yulianto, 1991. Study In Vitro, Pengaruh Deterjen terhadap Morfologi dan Sitologi Alga Laut. Balai Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Laut Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi Lambaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Ambon.
  15. Zonneveld, N, E. A. Huisman dan J. H. Boon, 1991. Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.