TECHNO-FISH https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/perikanan <p>Journals that present scientific articles relating to aspects of Fisheries, Including Biology, Physiology, Ecology, Limnology, Oceanography And Their Application In The Fields Of Aquaculture, Fishing, Processing Of Products, Coastal Management, Conservation, Agribusiness And Counseling. Publishes twice&nbsp; a year on July and December ,&nbsp;<span style="font-weight: 400;">containing 6 articles for each issue.</span></p> <p>Accredited by Minister of Education, Culture, Higher Education, and Research Republic Indonesia, No :&nbsp;<a href="https://drive.google.com/file/d/1sQO2PGaZthAnMX3IqxcbBoGcuA-h5fWK/view?usp=share_link">0187/E5.3/HM.01.00/2023&nbsp;</a>Ranking 4 (SINTA 4)<strong>.</strong>&nbsp;P-ISSN : 2581-1592 E-ISSN : 2581-1665&nbsp;</p> en-US TECHNO-FISH 2581-1592 <p><img src="https://i.creativecommons.org/l/by-sa/4.0/88x31.png" alt="Creative Commons License"></p> <p>This work is licensed under a&nbsp;<a href="https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License</a></p> PENGARUH LEMPUYANG WANGI (Zingiber aromaticum Val) TERHADAP BAKTERI DAN ORGANOLEPTIK IKAN TONGKOL KURIK (Euthynnus affinis) https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/perikanan/article/view/7383 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh esktrak rimpang lempuyang wangi (<em>Zingiber aromaticum </em>Val) terhadap jumlah bakteri ikan dan nilai organoleptik ikan tongkol kurik (<em>Euthynnus affinis</em>). Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Balai Pembinaan dan Pengembangan Mutu Produk Hasil Kelautan dan Perikanan, Kota Makassar. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode <em>eksperimental</em> dengan Rancangan Acak Lengkap, tiga perlakuan dan tiga ulangan. Pengambilan sampel dilakukan dua kali yaitu pengambilan sampel lempuyang wangi dan ikan tongkol kurik. Untuk &nbsp;perlakuan yang dilakukan ada tiga konsentrasi ekstrak rimpang lempuyang wangi (<em>Zingiber aromaticum </em>Val) yaitu perlakuan A (0%) sebagai kontrol, B (2%) dan C (4%) sebagai pembanding. Adapun parameter yang diuji pada penelitian ini yaitu jumlah angka lempeng total (ALT) dan organoleptik (kenampakan). Hasil uji ALT dan organoleptik dianalisis menggunakan ANOVA pada tingkat kepercayaan 95% (p&lt;0,05), selanjutnya di uji Tukey untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai Angka Lempeng Total perlakuan A(0%) pada setiap ulangan berkisar 431 koloni/gram, B (2%) pada setiap ulangan berkisar 161 koloni/gram dan C(4%) pada setiap ulangan berkisar 109,59 koloni/gram. Pada pengujian organoleptik nilai kenampakan (mata, insang dan lendir) menunjukkan hasil tidak berpengaruh nyata karena nilai signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu, mata memiliki nilai 1,15, insang memiliki nilai 3,86 dan lendir memiliki nilai 0,79, sedangkan kenampakan bau dan tekstur menunjukkan hasil berpengaruh nyata karena nilai siginifikan lebih kecil dari 0,05, yaitu masing-masing nilainya 0,00 dan &nbsp;0,01. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak rimpang lempuyang wangi (<em>Zingiber aromaticum </em>Val) yang diberikan, semakin mengurangi jumlah bakteri, tetapi kurang berpengaruh terhadap organoleptik (kenampakan) pada ikan tongkol kurik (<em>Euthynnus affinis</em>).</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Sulfiana Istyqamah Muslimin Copyright (c) 2023 TECHNO-FISH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-05 2023-12-05 7 2 132 141 10.25139/tf.v7i2.7383 RESPON PERTUMBUHAN DAN GLUKOSA DARAH IKAN NILA YANG DIBERI PAKAN DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG DAUN PEPAYA (Carica papaya L.) https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/perikanan/article/view/6774 <p>Salah satu komoditi perikanan tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi yaitu ikan nila, yang ditandai dengan nilai produksi yang sangat tinggi mencapai 1,15 juta ton. Permasalahan mendasar dalam budidaya ikan ini adalah perubahan suhu pemeliharaan. Pada stadia benih, ikan nila sangat rentan terhadap perubahan tersebut yang dapat menyebabkan stres pada benih, mempengaruhi proses pertumbuhan dan berdampak pada kematian. Oleh karena itu, proposal ini mengusulkan sebuah inovasi pemanfaatan bahan herbal yang bersumber dari daun pepaya (Carica papaya L) yang bertujuan untuk meningkatkan sistem imun ikan nila sehingga dapat bertahan ketika adanya stresor dalam hal ini perubahan suhu pemeliharaan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan perbedaan dosis tepung daun papaya yang dicampur ke pakan yaitu 0, 2, 4 dan 6% dengan hewan uji yang digunakan berupa benih ikan nila berukuran 1,4 gr dengan Panjang 3,2 cm.Setelah 30 hari pemeliharaan dengan pemberian pakan uji kemudian diperoleh adanya pengaruh pada parameter pertumbuhan dan kadar glukosa darah ikan nila. Tepung daun papaya <em>(C. papaya </em>L.) dosis 4% menghasilkan pertumbuhan terbaik yaitu 2,373 gr dan panjang 2,666 yang tidak berbeda dengan perlakuan 6% tepung daun papaya. Pada pengamatan kadar glukosa darah dengan uji penaikan suhu 34<sup>o</sup>C diperoleh kadar glukosa darah tertinggi pada perlakuan dengan dosis tepung daun papaya 6% yaitu 247,333 mg/dL dan segera mengalami penurunan pada suhu pemeliharaan normal 28<sup>o</sup>C yaitu 80,666 mg/dL.</p> Yusdalifa Ekayanti Yunus Yushra Copyright (c) 2023 TECHNO-FISH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-05 2023-12-05 7 2 142 155 10.25139/tf.v7i2.6774 STRATEGI PENGENDALIAN INFEKSI WSSV PADA UDANG WINDU DI TAMBAK RAKYAT DESA SEGUMBANG KABUPATEN TANAH BUMBU KALIMANTAN SELATAN https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/perikanan/article/view/7128 <p>Desa Segumbang Kecamatan&nbsp;Batulicin,&nbsp;Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan dinyatakan Positif Terinfeksi Virus <em>White Spot Syndrome Virus</em> (WSSV), virus ini sangat mudah penularannya melalui media air dan memberikan dampak kematian masal , sehingga diperlukan&nbsp; strategi pengendalian Virus WSSV pada udang windu yang merupakan komoditas unggulan ekspor &nbsp;Penelitian ini bersifat kualitatif dengan metode studi kasus. Populasi dalam penelitian ini adalah petambak tradisional udang windu dengan Metode pengumpulan sampel&nbsp; non probabilitas teknik purposif&nbsp; sampling. Responden kunci&nbsp; adalah 1 orang ketua Pokdakan, 5 orang petambak, 1 orang penyuluh (PPL) dan 1 orang kepala desa.&nbsp; Sehingga total responden 8 orang. Analisis data yang digunakan&nbsp; SWOT untuk mendesain strategi&nbsp;&nbsp; pengendalian Infeksi WSSV. &nbsp;Hasil penelitian didapat strategi efektif pengendalian infeksi WSSV pada udang windu di tambak rakyat desa Segumbang<strong>, </strong>yaitu dengan melakukan peningkatan produktivitas tambak dengan memperbaiki manajemen produksi serta memanfaatkan pemeriksaan laboratoris secara rutin terhadap WSSV. Peningkatan kompetensi teknis petambak juga dicapai melalui program penyuluhan dan pelatihan yang terfokus. Selain itu, peningkatan kualitas sarana dan prasarana tambak, serta dukungan yang memadai dari pemerintah dan instansi terkait, turut berperan penting selain itu diperlukan optimalisasi proses persiapan lahan tambak serta peningkatan kegiatan pemantauan oleh pihak terkait juga menjadi bagian integral dari strategi ini. Penggunaan benur yang telah teruji bebas dari WSSV dan penerapan <em>Best Management Practice</em> (BMP) juga diperlukan dalam pengendalian penyebaran virus WSSV ini.&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> <p><em>&nbsp;</em></p> <p><strong><em>&nbsp;</em></strong></p> Mukhlisah Yulius Kisworo Muhammad Rizka Fauzi Copyright (c) 2023 TECHNO-FISH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-06 2023-12-06 7 2 156 166 10.25139/tf.v7i2.7128 ANALISIS FINANSIAL PENANGKAPAN IKAN DENGAN ALAT TANGKAP PUKAT CINCIN (PURSE SEINE) DI UPT PELABUHAN PERIKANAN PANTAI PASONGSONGAN SUMENEP, JAWA TIMUR https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/perikanan/article/view/7050 <p>Kabupaten Sumenep terdiri dari 19 Kecamatan. Kecamatan Pasongsongan menempati urutan kedua setelah Kecamatan Masalembu yang memiliki sumberdaya pesisir dan laut yang tinggi. Jumlah produksi penangkapan di ikan Kecamatan Masalembu sebesar 2772,424 ton/tahun, kemudian diikuti Kecamatan Pasongsongan dengan jumlah produksi sebesar 1198,856 ton/tahun. Berdasarkan beberapa alat tangkap di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelabuhan Pasongsongan alat tangkap yang mendominasi adalah pukat cincin (<em>Purse Seine</em>) atau oleh daerah setempat lebih dikenal dengan nama sleret. Permasalahan yang dihadapi masyarakat nelayan pukat cincin (<em>Purse Seine</em>) di Pasongsongan adalah kegiatan usaha yang nelayan untuk aspek-aspek manajemen usahanya belum diimplementasikan. Yang diperhitungkan oleh nelayan adalah hanya biaya dalam satu kali trip, Sehingga nelayan belum mengetahui pengeluaran, pemasukan, pendapatan, dan keuntungan dalam jangka waktu satu tahun tetap. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi sosial usaha penangkapan dan megetahui pendapatan serta keuntungan nelayan. Metode pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Analisis data secara deskriptif, analisis biaya dan dan kelayakan usaha menggunakan <em>Net Present Value</em> (NPV), <em>Internal Rate of Return</em> (IRR), dan <em>Net Benefit Cost Ratio</em> (Net B/C). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kegiatan usaha penangkapan alat tangkap pukat cincin di Kecamatan Pasongsongan mendapatkan rata-rata pendapatan sebesar Rp873.729.091/tahun. keuntungan sebesar 163.088.261/tahun, Payback period sebesar 2,77/tahun, nilai <em>Return of Invesment</em> (ROI) sebesar 36,98%, dan nilai <em>Revenue Cost Ratio</em> (RCR) sebesar 1,23. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa kegiatan usaha yang dilakukan mendapat keuntungan dengan jangka waktu pengembalian modal yang relative cepat dan biaya investasi yang ditanamkan juga mampu mengembalikan modal/investasi dengan presentase melebihi asumsi persentase yang ditetapkan sebesar 30%. Sedangkan analisis kriteria investasi untuk Net Present Value sebesar Rp66.604.496, nilai IRR sebesar 50,13%, dan nilai NET B/C sebesar 2,04. Berdasarkan ketiga kriteria analisis kelayakan diatas, NPV bernilai positif, NET B/C lebih besar dari 1 dan IRR lebih besar dari tingkat diskonto yang digunakan. Oleh karena itu, dapat dinyatakan bahwa kegiatan usaha&nbsp; penangkapan di Kecamatan Pasongsongan layak secara finansial.</p> Suntari Akhmad Farid Copyright (c) 2023 TECHNO-FISH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-06 2023-12-06 7 2 167 189 10.25139/tf.v7i2.7050 DISTRIBUSI UKURAN DAN FAKTOR KONDISI IKAN KAPIAT (barbonymus schwanenfeldii) DI PERAIRAN SUNGAI BATANGHARI PROVINSI JAMBI https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/perikanan/article/view/6940 <p>Studi ini dilakukan dari Juni hingga Agustus 2023 di perairan Sungai Batang Hari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran tentang kondisi ikan kapiat <em>(Barbonymus schwanenfeldii</em>) di perairan Sungai Batanghari, termasuk ukuran, pola pertumbuhan, dan faktor kondisi. Penelitian menggunakan metode survei, sampel diambil dari hasil tangkapan nelayan. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ikan yang didapat berjumlah 52 ekor. 38 ikan jantan dengan ukuran berkisar antara 90 - 227 mm dan berat antara 10,1 - 142,0 gr. Sedangkan ikan betina berjumlah 14 ekor berukuran 103 - 180 mm dan berat 12,1 - 82,3 gr. Pola pertumbuhan ikan jantan alometrik negatif dengan nilai b 2,8017 berdasarkan hubungan panjang dan berat. Namun, pola pertumbuhan alometrik ikan betina positif, dengan nilai b 3,4062. Nilai faktor kondisi jantan adalah 0,0412 hingga 0,5104, dan nilai faktor kondisi betina adalah 0,0280 hingga 0,1278.</p> <p>&nbsp;</p> <p>&nbsp;</p> Lauura Hermala Yunita Yoppie Wulanda M Hariski Septy Heltria Copyright (c) 2023 TECHNO-FISH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2023-12-16 2023-12-16 7 2 190 197 10.25139/tf.v7i2.6940 ANALISIS TINGKAT KERUSAKAN EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PULAU BARRANG CADDI, KOTA MAKASSAR https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/perikanan/article/view/7232 <p>Ekosistem terumbu karang memiliki peran yang tinggi dalam mempertahankan lingkungan pesisir dan pulau-pulau kecil, baik ditinjau dari aspek fisik maupun non fisik. Dari aspek fisik berfungsi sebagai pelindung pantai dan non fisik sebagai habitat bagi berbagai biota yang hidup berasosiasi dengan ekosistem tersebut. Saat ini kondisi ekosistem terumbu karang semakin lama semakin menurun, hal ini disebabkan karena pemanfaatannya tidak ramah lingkungan dan juga akibat berbagai aktivitas manusia didaerah hulu. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi tingkat kerusakan ekosistem terumbu karang di Pulau Barrang Caddi, (2) merekomendasikan lokasi-lokasi yang bisa untuk kegiatan rehabilitasi dengan koordinat (posisi dengan GPS). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan metode<br>Coral Point Count With Excel Ekstensions (CPCe). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat kerusakanekosistem terumbukarangdiPulau Barrang Caddidenganpendekatanmetode CPCe, masuk dalam katagori sedang, dimana tutupan karangnya rata-rata sekitar 31,5 %. Lokasi yang direkomendasikan untuk rehabilitasi terdiri dari tiga titik dengan luasan yaitu masing-masing 0,66 ha (119o 19’ 15.286” E ; 5o 4’ 43.100” S), 1,06 ha (119o 18’ 54.782” E ; 5o 5’ 00.365” S) dan 0,98 ha (119o 19’ 02.749” E ; 5o 5’ 22.037” S).</p> Abdul Rauf Kamil Yusuf Andi Muhammad Ilham Rauf Copyright (c) 2024 TECHNO-FISH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-01-02 2024-01-02 7 2 198 213 10.25139/tf.v7i2.7232 ANALISIS KIMIA OSEANOGRAFI PADA HABITAT RAJUNGAN (Portunus pelagicus) di PERAIRAN PESISIR KABUPATEN PANGKEP https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/perikanan/article/view/7187 <p><em>Swimming crab (Portunus pelagicus) is one of the crustacean animals that is included in one of the commodities in the world of fisheries that has high economic value at home and abroad. Environmental factors as well as the quality of the waters where crabs live can affect the growth rate of crabs. This study aims to examine the chemical quality of oceanography in the natural habitat of crabs in coastal waters of Pangkep regency which will be carried out in June – July 2023 in the coastal area of Pangkep Regency. This study used a descriptive survey method with random sampling samples. The results showed salinity levels ranging from 21.6 - 29.1 ppt, pH between 7.2 - 7.9, TDS between 19.7 - 28 mg / L, phosphate 0.0040 - 0.0289 mg / L, and nitrate 0.003 - 1.597 mg / L. </em></p> <p>&nbsp;</p> Muhammad Yusran Lalogau Jayadi Abdul Rauf Ihsan Copyright (c) 2024 TECHNO-FISH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-01-02 2024-01-02 7 2 214 223 10.25139/tf.v7i2.7187 POTENSI LESTARI IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) DI PERAIRAN SULAMU, KABUPATEN KUPANG https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/perikanan/article/view/7214 <p>Sulamu waters are a marine area on Timor Island and have high potential for tuna (<em>Euthynnus affinis</em>) resources. This research aims to determine the CPUE value, sustainable potential and level of utilization of tuna in Sulamu waters so that it is hoped that it can be used as information in managing tuna in Sulamu waters. The method used in this research is the survey method and direct observation. Data processing uses Microsoft Excel 2019 with the Schaefer method. The research results show that the CPUE value has tended to decrease in the last 10 years, the optimum fishing effort value is 4820.12893 trips per year and the maximum sustainable catch value is 11812.62711 Kg per year. The utilization rate of Tuna Fish exceeds 80%, namely 112-134%.</p> Lendi Lusia Sambein Alexander Leonidas Kangkan Lebrina Ivantri Boikh Copyright (c) 2024 TECHNO-FISH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-01-03 2024-01-03 7 2 224 238 10.25139/tf.v7i2.7214 STRATEGI PENGELOLAAN DUGONG SEBAGAI OBJEK WISATA DI KELURAHAN KABOLA, KECAMATAN KABOLA, KABUPATEN ALOR https://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/perikanan/article/view/6745 <p>Duyung (Dugong dugon) merupakan salah satu dari 35 jenis mamalia laut yang dijumpai di perairan Indonesia. Salah satu wilayah yang dihuni oleh dugong berada di Kabupaten Alor yang termasuk ke dalam kawasan konservasi Suaka Alam Perairan (SAP) Selat Pantar dan laut sekitarnya.pengelolaan dugong sebagai objek wisata di kelurahan kabola memiliki kekuatan yang baik, yang dapat dimanfaatkan sebagai peluang dalam mendorong dugong sebagai objek wisata, dimana Menciptakan peluang pendapatan ekonomi masyarakat dengan cara membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat dengan menambah fasilitas – fasilitas lapak dan villa untuk di kelola masyarakat, Menambahkan sarana yang ada seperti kapal dalam membantu aktifitas masyarakat dalam pengelolaan dugong, Meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pentingnya dugong sebagai satwa langka yang harus dilindungi dengan melalui sosialisasi.<br><br></p> Samuel Hambabanju Dr. Alexander Leonidas Kangkan Lebrina Ivantri Boikh Copyright (c) 2024 TECHNO-FISH https://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2024-01-16 2024-01-16 7 2 239 251 10.25139/tf.v7i2.6745