INTERPRETASI MAKNA PADA KANJI BUSHU KIHEN (木) (KAJIAN SEMIOTIKA PEIRCE)


Abstract
Jepang adalah negara yang menggunakan tiga jenis tulisan. Jenis tulisan tersebut meliputi hiragana, katakana, kanji. Hiragana dan katakana merupakan huruf asli Jepang, sedangkan kanji merupakan huruf yang diadaptasi dari Cina. Meskipun kanji bukan huruf asli Jepang, kanji tidak dapat lepas dari keseharian masyarakat Jepang. Kanji adalah lambang yang terdiri atas garis atau coretan. Pada kanji terdapat bagian yang menunjukkan arti, bagian tersebut disebut dengan bushu. Kanji dapat diteliti menggunakan kajian semiotika. Semiotika merupakan ilmu yang mengkaji makna tanda atau lambang. Penelitian ini akan membahas mengenai makna kanji menggunakan teori semiotika peirce. Semiotika Peirce (1902) identik dengan proses semiosisnya yang meliputi representamen, interpretan, dan, objek. Ketiga komponen ini dapat diterapkan dalam meneliti huruf kanji yang memiliki bushu. Bushu yang akan diteliti adalah bushu kihen. Bushu kihen adalah unsur pada kanji yang memiliki makna pohon. Data kanji ber-bushu kihen didapatkan dari buku Remembering The Kanji vol. I edisi-4. Di dalam buku tersebut terdapat sebanyak 51 data kanji ber-bushu kihen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Ditemukan sebanyak 27 data kanji yang maknanya kembali pada objeknya dan ditemukan sebanyak 24 data kanji yang maknanya tidak kembali pada objeknya setelah dilakukan proses semiosis. Selain itu, juga ditemukan 3 jenis rikusho pada temuan data kanji bushu kihen. Yaitu 3 data rikusho ka’i moji, 24 data rikusho keisei moji, dan 24 data rikusho tenchuu moji. Berdasarkan hasil analisis tidak semua kanji bushu kihen memiliki objek pohon. Hal itu dikarenakan beberapa unsur yang menyertai kanji bushu kihen memiliki makna yang tidak berhubungan dengan pohon.
Kata kunci: Bushu Kihen; Kanji; Semiotika