Pola Komunikasi Antara Pengajar Dengan Anak Tuna Rungu Wicara Dalam Pembelajaran Seni Fotografi di Komunitas Disabilitas Berkarya Surabaya


Abstract
Disabilitas Berkarya Surabaya merupakan salah satu komunitas fotografi di Surabaya. Ada yang berbeda dari Disabilitas Berkarya dengan komunitas fotografi lainnya, yaitu fokus anggota dari komunitas ini adalah para penyandang disabilitas bisu-tuli dan down syndorme. Hal inilah yang menjadi menarik karena bisa-tuli adalah kondisi dimana seseorang mengalami gangguan/hambatan dalam komunikasi, padahal dalam pembelajaran fotografi membutuhkan komunikasi yang sangat penting dan intens untuk menerangkan atau saat mengajari seni fotografi. Peneliti mengangkat topik ini sebagai penelitian karena komunitas Disabilitas Berkarya ini sangat menarik dalam menyamaratakan penyandang disabilitas bahwa mereka juga bisa melakukan dan berkarya walaupun dengan keterbatasan yang dimiliki. Karya-karya mereka menjadi bukti bahwa keterbatasan bukanlah penghalang dalam berkarya, proses pembelajaran mereka menjadi tambahan pengetahuan khususnya bagi peneliti untuk menjadikan sebuah pengalaman baru dan membagikan cerita mereka melalui penelitian ini. Dalam penelitian yang berjudul Pola Komunikasi Antara Pengajar Dengan Anak Penyandang Disabilitas Dalam Proses Pembelajaran Seni Fotografi Di Komunitas Disabilitas Berkarya Surabaya menggunakan metode penelitian kualitatif studi kasus dengan pendekatan deskriptif. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah observasi, wawancara serta dokumentasi. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah pola komunikasi yang terjadi antara pengajar dengan anak penyandang disabilitas dalam pembelajaran fotografi terjadi secara dua arah menggunakan bahasa non verbal.
Kata kunci: Pembelajaran Fotografi, Penyandang Disabilitas, Pola Komunikasi