TINDAK TUTUR DALAM TRADISI NYADRAN (NGLARUNG SESAJI) DI DUSUN KEPETINGAN DESA SAWOHAN KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO : KAJIAN PRAGMATIK

  • universitas dr.soetomo surabaya
  • universitas dr.soetomo surabaya
Abstract views: 798 , PDF (Bahasa Indonesia) downloads: 1171

Abstract

Tindak tutur adalah aktivitas berbahasa yang berupa tuturan maupun non-tuturan yang bersifat kontekstual. Dalam penelitian ini menganalisis “Tindak tutur dalam Ritual Nglarung Berkah, di Dusun Kepetingan, Desa Sawohan, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo”. Pada pengkajian tindak tutur termasuk sub disiplin linguistik yaitu pragmatik. Penelitian ini membahas mengenai tindak tutur ilokusi dan perlokusi . Berdasarkan fokus penelitian tersebut, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis bentuk tindak tutur ilokusi dan perlokusi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah hasil perekaman ritual Nyadran (Nglarung Sesaji) di desa Sawohan, Kecamatan Buduran Kabupaten Sidoarjo. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Simak Bebas Libat cakap (SBLC) dengan cara menyimak secara langsung dan juga menyimak melalui rekaman video ritual Nyadran (Nglarung Sesaji) di dusun Kepetingan. Rekaman video digunakan jika dalam proses analisis peneliti memerlukan data yang sahih dan sebagai bukti penelitian. Berdasarkan penganalisisan data ditemukan 5 jenis perlokusi dengan jumlah 105 data. Kelima jenis ilokusi tersebut adalah asertif (40 data), direktif (21 data), komisif (20 data), ekspresif (15 data) dan deklaratif ( 9 data). Selanjutnya perlokusi ditemukan 3 jenis perlokusi yaitu perlokusi membuat penyimak melaukan sesuatu, membuat penyimak memikirkan sesuatu, dan membuat penyimak mempelajari sesuatu.  Kedua  jenis  tindak  tutur  yakni  ilokusi  dan  perlokusi  merupakan  komponen  yang  membangun konstruksi pertuturan di dalam ritual Nyadran (Nglarung Sesaji) di dusun Kepetingandesa Sawohan, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo. Mengingat ritual tersebut bagi masyarakat desa sangat dijaga dan dipercaya sebagai ritual pembawa berkah bagi sebagian warga Sawohan, maka ritual ini perlu dijaga kelangsungannya karena banyak mengandung nilai budaya dan kearifan lokal. Bentuk nyata menjaga kearifan lokal ini yaitu melalui penelitian ini diharapkan mampu mengenalkan dan mempelajari bagaimana bentuk budaya lokal kepada masyarakat yang belum mengetahui.

 

Kata kunci : tindak tutur, ilokusi, perlokusi, penelitian

References

Chaer, Abdul. 2010. Linguistik Umum. Jakarta:
Rineka Cipta.

Sudikan, Setya Yuwana. 2014. Metode Penelitian Sastra Lisan. Surabaya: Penerbit Citra Wahana.

Tarigan, Henry Guntur. 2010. Pengajaran Pragmatik. Bandung: Percetakan Angkasa.

Yule, George. 2008. Pragmatik. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-Prinsip Pragmatik: Terjemahan oleh M.D.D Oka, M.A. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia.

Moleong, L. J. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Sudaryanto. 2015.. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa.Yogyakarta: Duta Wacana University.

Sudikan, Setya Yuwana. 2014. Metode
Penelitian Sastra Lisan. Surabaya:
Penerbit Citra Wahana.

Yule, George. 2006. Pragmatik. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Published
2018-08-15
How to Cite
, & . (2018). TINDAK TUTUR DALAM TRADISI NYADRAN (NGLARUNG SESAJI) DI DUSUN KEPETINGAN DESA SAWOHAN KECAMATAN BUDURAN KABUPATEN SIDOARJO : KAJIAN PRAGMATIK. Jurnal Ilmiah FONEMA : Jurnal Edukasi Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(1), 74-87. https://doi.org/10.25139/fn.v1i1.1027
Section
Articles