Tradisi Lisan sebagai Media Pembelajaran Nilai Sosial dan Budaya Masyarakat
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menggali secara mendalam tradisi lisan yang ada di desa Becirongengor serta nilai sosial dan budaya yang terdapat dalam tradisi lisan tersebut sehingga nilai-nilai yang dimaksud mampu memberikan pembelajaran bagi masyarakat setempat. Berangkat dari permasalahan bahwa tradisi lisan yang berkembang di masyarakat mulai kehilangan eksistensinya. Saat ini peran tradisi lisan sudah mulai tergantikan oleh adanya media sosial yang menjamur di kalangan masyarakat. Pertanyaannya adalah bagaimana tradisi lisan mampu memberikan nilai-nilai sosial dan budaya di kalangan masyarakat, khususnya masyarakat Desa becirongengor. Metode kualitatif dengan pendekatan etnografi menjadi desain penelitian yang dipilih. Hasil penelitian dinyatakan bahwa terdapat tradisi lisan yang masih berkembang berkembang di tengah-tengah masyarakat, yaitu (1) Sejarah Beciro dan Ngengor; (2) Haul Mbah Janten dan Mbah Surogati; (3) Tradisi Kleman; (4) Paseban Karang Jiwo; (5) Tradisi MBET; dan (6) Slametan. Adapun nilai-nilai sosial dan budaya yang tersirat dalam tradisi lisan adalah nilai gotong royong, andap ashor, tepo seliro, aji mareng sesepuh, silaturahmi, toleransi, tenggang rasa, religius, dan nilai sejarah
References
Barr, Robert dkk. 2003. Hakekat Studi Sosial: The Nature of Social Studies. Terjemahan Buchari Alma dan M. Harlasgunawan Ap. Bandung: Penerbit Alfabeta.
Endraswara, S. 2013. Folklor Nusantara. Yogyakarta: Ombak.
-----------------. 2013. Teori Kritik Sastra: Prinsip, Falsafah, dan Penerapan. Yogyakarta: Center for Academic Publishing Services (CAPS).
La Sudu. 2012. Tradisi Lisan Kabhanti Gambusu pada Masyarakat Muna di Sulawesi Tenggara. Tidak Dipublikasikan. Tesis. Depok: Program Magister Ilmu Susastra Peminatan Budaya Pertunjukan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia.
Nottingham, Elizabeth K. 1994. Agama dan Masyarakat. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Sibarani, R. 2012. Kearifan Lokal: Hakikat, Peran dan Metode Tradisi Lisan. Jakarta: Asosiasi Tradisi Lisan.
Supriatin, Yeni Mulyani. 2012. Tradisi Lisan dan Identitas Bangsa: Studi Kasus Kampung Adat Sinarresmi Sukabumi. PATANJALA: Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, 4 (3): 407-418. (Edisi OJS) https:// www.researchgate.net/publication/323787344_TRADISI_LISAN_DAN_IDENTITAS_BANGSA_STUDI_KASUS_KAMPUNG_ADAT_SINARRESMI_SUKABUMI (Diakses tanggal 17 Januari 2020 pukul 13.51 WIB.)
Suryono & Hariyanto. 2012. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Utomo, C. B. nan G. F. Kurniawan. 2017. Bilamana Tradisi Lisan menjadi Media Pendidikan Ilmu Sosial di Masyarakat Gunungpati.HARMONY: Jurnal Pembelajaran IPS dan PKN, 2 (2): 169-184. (Serial Online) https://www.google.com/search?q=penelitian+tradisi+lisan&oq=penelitian+tradisi+lisan&aqs=chrome..69i57.11803j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8 (Diakses pada tanggal 21 Februari 2020)
Wagiran. 2012. Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu Hayuning Bawana (Identifikasi Nilai-Nilai Karakter Berbasis Budaya). Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.
Yanzi, H. 2017. Penguatan Tradisi Lisan Sebagai Upaya Eksistensi Nilai-Nilai Multikutur. Repository LPPM Unila. (Online) http://repository.lppm.unila. ac.id/6637/1/Tradisi%20Lisan.pdf (Diakses pata tanggal 21 Februari 2020)
Spradley, James P. 2007. Metode Etnografi, edisi 2. Yogyakarta: Tiara Wacana
Jurnal Ilmiah Fonema by http://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/pbs is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.