Biseksual dalam Kehidupan Keluarga Priayi Jawa: Analisis Semiotika Sinema Kethoprak “Selingkuhan Candhik Ayu”

  • Arizki Dwi Cahyanti Universitas Negeri Semarang
  • Sucipto Hadi Purnomo Universitas Negeri Semarang
Abstract views: 88 , pdf downloads: 58
Keywords: Biseksualitas, Priayi Jawa, Semiotika John Fiske

Abstract

Di tengah-tengah gencarnya penolakan sebagian masyarakat terhadap praktik biseksualitas, justru hadir karya-karya yang mengelaborasi persoalan biseksualitas. Salah satu karya tersebut adalah sinema ketoprak yang lazim dengan setting kehidupan keluarga priyayi Jawa. Penelitian ini bertujuan mengetahui kehidupan biseksual dalam keluarga priyayi Jawa yang terepresentasikan dalam sinema ketoprak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis semiotika John Fiske yang terdiri atas level realitas, representasi, dan ideologi yang bersumber pada sineprak Selingkuhan Candhik Ayu. Pengumpulan data menggunakan teknik simak dan catat.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sineprak yang berlatar belakang keluarga priyayi Jawa pada masa prakemerdekaan menarasikan misteri kematian yang berkelindan dengan perselingkuhan dan aktivitas biseksual. Biseksual terungkap lewat hubungan tokoh perempuan bernama Candhik Ayu dengan tokoh laki-laki Bintara dan Pilang serta relasi homoseksual Candhik Ayu dengan perempuan bernama Gendhuk. Relasi homoseksual yang berlangsung merupakan relasi kuasa yang tidak sepadan serta tidak sama-sama dikehendaki. Akibat relasi tersebut, muncul rasa takut, benci, cemburu, dan marah hingga lahir mekanisme pertahanan diri yang bersifat agresi sampai berujung pada tindak pembunuhan. Implikasinya, relasi biseksual sebagai relasi yang tidak diterima secara umum oleh khalayak masayarakat, mengalami komplikasi ketika beroperasi dalam modus perselingkuhan.

References

Anom, A. (1988). Serat Centhini Latin 5. Yayasan Centhini.

Asrita, S. (2020). Representasi Lgbt Dalam Video Klip “Too Good At Goodbyes.” Jurnal Komunikasi Dan Kajian Media, 4(2), 106–118. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.31002/jkkm.v4i2.3214

David, J. (2019). Di/Visibility: Marks of Bisexuality in Philippine Cinema. Journal of Bisexuality, 19(3), 440–454. https://doi.org/10.1080/15299716.2019.1656474

Fanani, A. (2017). Identitas Dan Mobilitas Sosial Priyayi Dalam Novel Para Priyayi Karya Umar Kayam. Sabda : Jurnal Kajian Kebudayaan, 12(1), 42. https://doi.org/10.14710/sabda.v12i1.15252

Febriyan, R., & Ramadhan, I. (2019). Makna Simbolik Keris Dalam Struktur Sosial Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Tahun 1855-1877 (Berdasarkan Penelusuran Pustaka). Avatara: E-Journal Pendidikan Sejarah, 7(1), 1–8. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/27023

Geertz, C. (2014). Abangan, Santri, Priyayi Dalam Masyarakat Jawa. Komunitas Bambu.

Hamirul. (2019). Kaum biseksual dan problematikanya di Indonesia. South-East Asian Journal for Youth, Sports & Health Education, 5(1), 65–76. https://doi.org/https://doi.org/10.2121/sip.v5i1.1265

I Nengah, M. (2020). Makna Bahasa Tubuh: Suatu Kajian Lintas Budaya 1945-1950. KULTURISTIK: Jurnal Bahasa Dan Budaya, 4(2), 37–43. https://doi.org/10.22225/kulturistik.4.2.1885

KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia). (n.d.). Retrieved February 2, 2023, from https://kbbi.web.id/selingkuh

Keane, W. (2018). On Semiotic Ideology. Signs and Society, 6(1), 64–87. https://doi.org/10.1086/695387

Krismawati, N. U., Warto, W., & Suryani, N. (2018). Eksistensi Warok Dan Gemblak di tengah Masyarakat Muslim Ponorogo Tahun 1960-1980. Religió: Jurnal Studi Agama-Agama, 8(1), 116–138. https://doi.org/10.15642/religio.v8i1.747

Kumala Dewi, U. (2022). Misteri Kematian Dalam Sinema Kethoprak Selingkuhan Candhik Ayu. Universitas Negeri Semarang.

Madjid, N. (2008). Islam Doktrin dan Peradaban. Paramadina dan Dian Rakyat.

Misbahuddin, M. (2021). Priyayi Dan Fashion; Perubahan Cara Berpakaian Priyayi Kecil Surakarta 1900-1920. AL-MIKRAJ : Jurnal Studi Islam Dan Humaniora (E-ISSN: 2745-4584), 2(1), 1–16. https://doi.org/10.37680/almikraj.v2i1.1003

Miskari, M. (2017). Wacana Melegalkan LGBT di Indonesia (Studi Analisis LGBT dalam Perspektif Ham dan Pancasila). Raheema, 3(1), 44–54. https://doi.org/10.24260/raheema.v3i1.559

Murdiyastomo, H. A. (2019). Revitalisasi Teater Tradisional “Ketoprak.” MOZAIK: Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial Dan Humaniora, 10(1). https://doi.org/10.21831/moz.v10i1.28769

Pah, T., & Darmastuti, R. (2018). Analisis Semiotika John Fiske dalam Tayangan Lentera Indonesia Episode Membina Potensi Para Penerus Bangsa Di Kepulauan Sula. Journal of Communication Studies, 6(1), 1–22. https://doi.org/https://doi.org/10.37535/101006120191

Pichon, M., Treves-Kagan, S., Stern, E., Kyegombe, N., Stöckl, H., & Buller, A. M. (2020). A mixed-methods systematic review: Infidelity, romantic jealousy and intimate partner violence against women. International Journal of Environmental Research and Public Health, 17(16), 1–35. https://doi.org/10.3390/ijerph17165682

Purnomo, S. H., Astuti, T. M., & Irianto, A. M. (2019). Innovation of Suminten Edan Stories by Ketoprak Wahyu Manggolo Pati. Harmonia: Journal of Arts Research and Education, 18(2), 208–217. https://doi.org/10.15294/harmonia.v18i2.12435

Rahmawati. (2008). Ekspresi Emosional Tokoh dalam Novel Cinta tak Berkelamin karya Andi Stevenio. FBS UNM.

Sabarini, M. (2021). John Fiske’s Semiotic Analysis in The Spotlight Film. CHANNEL: Jurnal Komunikasi, 9(2), 165. https://doi.org/10.12928/channel.v9i2.21590

Saiful, M. (2016). Mekanisme Pertahanan Kecemasan Tokoh Suparni Dalam Novel Badut Oyenkarya Marisa Jaya Dkk (Kajian Psikoanalisis). Bastra, 3(1). https://core.ac.uk/download/pdf/228862806.pdf

Santoso, M. B. (2016). Lgbt Dalam Perspektif Hak Asasi Manusia. Share : Social Work Journal, 6(2), 220. https://doi.org/10.24198/share.v6i2.13206

Satoto. (2012). Analisis Drama dan Teater. Penerbit Ombak.

Setiawan, W., & Sukmadewi, Y. D. (2017). “Peran Pancasila Pada Era Globalisasi” Kajian Terhadap Pancasila Dan Fenomena Lgbt (Lesbian,Gay,Bisexual,Transgender) Di Indonesia. Jurnal Dinamika Sosial Budaya, 19(1), 126. https://doi.org/10.26623/jdsb.v19i1.691

Soehadha, M. (2014). Wedi Isin (Takut Malu); Ajining Diri (Harga Diri) Orang Jawa Dalam Perspektif Wong Cilik (Rakyat Jelata). Religi Jurnal Studi Agama-Agama, 10(1), 1. https://doi.org/10.14421/rejusta.2014.1001-01

Strauss, A., & Corbin, J. (2013). Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif. Pustaka Pelajar.

Syafe’i, I. (2015). Subordinasi perempuan dan implikasinya terhadap rumah tangga. Jurnal Studi Keislaman, 15, 143–166. https://doi.org/https://doi.org/10.24042/ajsk.v15i1.716

Syamsuri, M. V., & Yitnamurti, S. (2017). Infidelity from Psychiatric Perception. Journal Unair, 48–57. https://e-journal.unair.ac.id/JPS/article/download/19101/10375

Tondy, B. (2016). Studi Kriminologis Tentang Faktor Penyebab Dan Modus Operandi Tindak Pidana Pembunuhan Oleh Wanita. Law Students Journal, 4(1), 1–23. http://hukum.studentjournal.ub.ac.id/index.php/hukum/article/view/217

Volkers, M. (2019). Belenggu Patriarki pada Peran Laki-Laki Bangsawan Jawa dalam Film Kartini Karya Hanung Bramantyo. Populika, 7(5), 55. https://doi.org/https://doi.org/10.37631/populika.v7i1.29

Wetrimudrison. (2005). Seni Pengendalian Marah dan Menghadapi Orang Pemarah. Alfabeta.

Yuastanti, E., & Pamungkas, Y. H. (2016). Gaya Busana Siti Hartinah Soeharto Sebagai Ibu Negara Indonesia Tahun 1968-1996. AVATARA , e-Journal Pendidikan Sejarah, 4(2), 563–577. https://ejournal.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/15253

Yulianingsih, Y., & Herawati, E. (2022). Budaya, Gender, dan Kekerasan pada Perempuan di Jawa Barat. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 24(1), 90. https://doi.org/10.25077/jantro.v24.n1.p90-99.2022
Published
2023-11-08
How to Cite
Dwi Cahyanti, A., & Hadi Purnomo, S. (2023). Biseksual dalam Kehidupan Keluarga Priayi Jawa: Analisis Semiotika Sinema Kethoprak “Selingkuhan Candhik Ayu”. Jurnal Ilmiah FONEMA : Jurnal Edukasi Bahasa Dan Sastra Indonesia, 6(2), 158-177. https://doi.org/10.25139/fn.v6i2.6637
Section
Articles