Treatment Seeking Behavior Pasien Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Enrekang

  • Windi Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pare-Pare
  • Rahmi Amir Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pare-Pare
Abstract views: 429 , PDF downloads: 307
Keywords: Treatment Seeking Behavior, Demam Berdarah Dengue

Abstract

ABSTRAK

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cenderung semakin luas penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Penyakit ini ditemukan nyaris diseluruh belahan dunia terutama di negara tropis dan substopis yang secara endemik berkaitan dengan datangnya musim penghujan. Data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Enrekang mencatat hingga Februari 2019, 64 orang yang terserang penyakit DBD. Jumlah itu sudah hampir menyamai jumlah total warga yang menderita DBD pada tahun 2018 lalu yang mencapai 96 orang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap treatment seeking behavior pasien DBD di Kabupaten Enrekang.

Penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan metode penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang yang dilakukan mulai Mei s/d Agustus 2019 dengan menggunakan instrumen penelitian kuesioner dengan alpha = 0,05 dengan menggunakan uji satistik chi square.

Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh dari 3 variabel yang diuji semuanya memiliki pengaruh terhadap treatment seeking behavior (p<0,05) yaitu Pengetahuan (p=0,015), Sikap (p=0,012) dan Tindakan (p=0,033).

Ada pengaruh pengetahuan, sikap dan tindakan terhadap treatment seeking behavior pasien DBD di Kabupaten Enrekang.

 

Kata Kunci : Treatment Seeking Behavior, Demam Berdarah Dengue

References

Agromedia. 2012. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja.
Amin, Hardin. 2015. Hubungan Faktor Lingkungan dan Perilaku Mayarakat dengan Keberadan Vektor Demam Berdarah Dengue (DBD) di Wilayah Kerja Puskesmas I Denpasar Selatan. Jurnal Ecotrophic 3 (1):1-6. 31 Mei 2018.
Andre, Yessie. 2013. Demam Berdarah Perawatan di Rumah dan Rumah Sakit. Jakarta: Puspa Swara.
Anonim. 2011. Upaya Akselerasi Pencapaian Indikator Pembangunan Kesehtan di Indonesia.
Bascom. 2012. Safety Assessment of Ylang-ylang (Cananga spp.) as a Food Ingredient. Vero Beach FL 32960. USA.
Desmawati. 2013. Masalah Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Fakultas kedokteran UI. Jakarta.
Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang. Laporan data kasus DBD. Enrekang. 2019.
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. Laporan data kasus DBD. Makassar. 2019.
Evelyn C.P. 2014. Hubungan Perilaku Masyarakat (Pengetahuan, sikap, dan praktik) tentang PSN dengan Keberadaan jentik Penular DBD di wilayah Kerja Puskesmas Ngaliyan.
Ghana. 2012. Belajar Adalah Proses Perubahan Perilaku BerkatPengalaman dan Pelatihan. Jakarta : Bumi Aksara.
Herlina. 2014. Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku ibu dengan pencarian pengobatan anak tersangka penderita demam berdarah ke fasilitas kesehatan Banjar Baru Kalimantan. Tesis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
Kaunang. 2010. Perbedaan Faktor Perilaku Pemberantasan Sarang Nyamuk dan Lingkungan di Desa Endemis dan Non Endemis DBD (Studi di Puskesmas Ngadiluwih, Kab. Kediri (Skripsi). Surabaya: Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR.
Kementerian Kesehatan RI. 2019. Infodatin Situasi DBD. Jakarta: Pusat data dan informasi Kemenkes RI.
Kurniasari. 2011. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid 1. Jakarta: Penebar Swadaya.
Notoatmodjo, S. 2012. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta.
Padila. 2013. Pengaruh Iklim Terhadap Kasus Demam Berdarah Dengue. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional.
Qym. 2013.Perbedaan Praktik PSN dan Angka Bebas Jentik (ABJ) di Desa Percontohan DBD dan Desa Non Percontohan DBD di Kabupaten Bantul (Skripsi). Semarang: Fakultas Kesehatan Masyarakat UNDIP.
Sang Gede Purnama. 2013.Hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku dengan upaya mencari pengobatan pasienDBD di Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali. UGM-Yogyakarta.
Siregar. 2013. Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Jakarta. EGC.
Suriadi, Rita Yuliani. 2014. Hubungan Kondisi Lingkungan dan Perilaku Masyarakat dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti di Daerah Endemis DBD Surabaya. Jurnal Kesehatan LingkunganVol.1. No.2. Januari 2014.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Supardi dkk. 2011. Demam Berdarah Dengue. Dalam: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV. Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta: 1731-1732.
Susilaningrum. 2015. Epidemologi Penyakit Tropis. Jakarta. Erlangga.
Syaer. 2010. Hubungan Sanitasi Rumah dengan Angka Bebas Jentik Aedes Aegypti di Wilayah Kerja Puskesmas Sekaran Kota Semarang. Kemas volume 6 no 1 Juli-Desember 2010:43-51.
Syafrudin, Kamingsih, Mardiana. 2012. Untaian Materi Penyuluhan Demam Berdarah Dengue. Jakarta. Trans Info.
Syamrilaode. 2011. Dasar-Dasar Perilaku. Jakarta. Rajawali.
Syamsul Huda. 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pencarian Pelayanan Kesehatan (Health Seeking Behaviour) pada Penderita Demam Berdarah di Kota Semarang. Universitas Diponegoro.
Tarwoko, dkk. 2015. Atlas Parasitologi Kedokteran. 2nd Edition. Jakarta: Hipokrates.
Titik Lestari. 2016.Demam Berdarah Dengue. Buletin Jendela Epidemiologi. Vol.2.
WHO. 2012. Dengue: guidelines for diagnosis, treatment, prevention.
Widayatun. 2011. Ilmu Perilaku. Jakarta. Info Medika.
Winardi. 2011. Pengaruh Iklim terhadap Kasus Demam Berdarah Dengue. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional 2(1): 20.2 Juli 2011.
www.id.wikipedia.org
Yekti, Widayati. 2015. Demam Berdarah Dengue. Yogyakarta: PT Benteng Pustaka.
Published
2019-12-20