HUBUNGAN KEBERADAAN BREEDING PLACE DENGA DAN RESTING PLACE DENGAN KEJADIAN DBD DI KELURAHAN KALOSI KECAMATAN ALLA

  • Sona Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pare-Pare
  • Rahmi Amir Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pare-Pare
  • Herlina Muin Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Pare Pare Sulawesi Selatan
Abstract views: 809 , PDF downloads: 482
Keywords: DBD, Breeding Place, Resting Place

Abstract

Abstrak

            Keberadaan breeding place dan resting place nyamuk merupakan faktor yang mendukung untuk meningkatnya vektor penular DBD karena apabila semakin banyak breeding place menampung air yang berada di sekitar dan dalam rumah maka menjadi kesempatan untuk nyamuk bertelur dan berkembangbiak sehingga meningkatkan risiko kejadian DBD.Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang cenderung meningkat jumlah penderita serta semakin luas penyebarannya.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan breeding place dan resting place dengan kejadian DBD di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla.Jenis penelitian yang dilakukan adalah analitik observasional dengan desain penelitian case control yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi yang dilakukan dengan cara membandingkan antara kelompok kasus dengan kelompok control. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan jumlah sampel kasus 15 kontrol 15 responden.Hasil penelitian menunjukkan  tidak ada hubungan bermakna antara keberadaan breeding place dengan kejadian demam berdarah dengue di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla dengan p value .000 sebesar (OR=21.79 CI= 8.38-56.66)ada hubungan bermakna antara keberadaan resting place dengan kejadian demam berdarah dengue di Kelurahan Kalosi Kecamatan Alla dengan p value sebesar .000 (OR=11.56, CI= 5.08-26.31) Diharapkan bagi masyarakat agar ikut serta berpartisipasi dalam upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD). Kepada petugas Puskesmas melakukan pemeriksaan jentik secara rutin 3 bulan sekali, pelaksanaan fogging dan meningkatkan promosi kesehatan kepada masyarakat tentang cara mencegah DBD dengan melaksanakan 3M.

Kata Kunci : DBD, Breeding Place dan Resting Place 

 

Abstract

             The existence of breeding place and resting place mosquitoes is a contributing factor to the increase of the DBD vector of the snake because if more and more breeding place holds water around and inside the house then it becomes a chance for mosquitoes Spawn and breeding, thereby increasing the risk of DBD events. Dengue Fever disease (DBD) is one of the problems of public health in Indonesia that tends to increase the number of sufferers and the wider spread. This research aims to determine the relationship of breeding place and resting place with DBD events in the village Kalosi district of Alla.    The type of research conducted is observational analytic with case control research design which is directed to explain a circumstance or situation that is done by comparing between case group with control group. The Instrument used in this study used a questionnaire with a case sample of 15 control 15 respondents.There is a relationship link between the existence of breeding place with dengue fever occurrence in the village of Alla subdistrict Kalosi with a P value of .000(OR=21.79 CI= 8.38-56.66) , there is a relationship between The existence of resting place with dengue fever occurrence in the village Kalosi District Alla with P value .000 (OR=11.56, CI= 5.08-26.31). Expected for the community to participate in the efforts to eradicate the Mosquito Nest Dengue fever (PSN-DBD). To the Puskesmas officers conduct routine checkups routinely 3 months, the implementation of fogging and improving health promotion to the public on how to prevent DBD by implementing 3M.

Keywords: DBD, Breeding Place and Resting Place

References

Anggraeni Putri, Heridadi, 2018 : Faktor Resiko ( Breeding Place, Resting Place, Perilaku Kesehatan, Lingkungan dan Kebiasaan hidup) Pada Kejadian Luar Biasa Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Cikupa Kabupaten Tangeran, Skripsi Universitas Pertahanan
Amah Majidah Vidya Dini, Rina Nur Fitiany, Ririn Wulansari, 2010 : Faktor Iklim dan Angka Insiden Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Serang, Jurnal Makara, Kesehatan. Volume 14 No 1 Juni 2010
Dahlan Sopiyuddin, 2018 : Statistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan, Epidemiologi Indonesia, Jakarta

Dhina Sari, 2012 : Hubungan Breeding Place dan Perilaku Masyarakat Dengan Keberadaan Jentik Vektor Demam Berdarah Dengue di Desa Gagak Sipat Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali, Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Dinkes Kabupaten Enrekang, 2018 : Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang 2018, DinKes Kabupaten Enrekang
Ernawati, Cicilia Nony Bratajaya, Siska Evi Martina, 2018, Gambaran Praktik Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) di wilayah Endemik DBD, e-Jurnal umm.ac.id/index.php/keperawatan/issue/view
Erna Kusumawardani, 2012 : Kejadian DBD di Wilayah Pedesaan Tahun 2012 (Daerah Perbatasan Kabupaten Bogor dan Kabupaten Lebak, Skripsi Program Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia
Endah Tri Suryani, 2017, Gambaran Kasus Demam Berdarah Dengue di Kota Blitar Tahun 2015-2017, Jurnal Berkala Epidemiologi Volume 6 nomor 3 2018
Fuka Priesley, Mohammad Reza, Selfi Renita Rusjdi, 2017, Hubungan Perilaku Pemberantasan Nyamuk Dengan Menutup, Menguras dan Mendaur Ulang Plus ( PSN M Plus) Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kelurahan Andalas, Jurnal Kesehatan Andalas, 2018
Gunawan Imam, 2017 : Pengantar Statistik Inferensial, Rajawali Press Jakarta
Notoatmodjo Soekidjo, 2015 : Kesehatan Masyarakat, Ilmu dan Seni, Rineka Cipta, Jakarta
Rahim R, Hasnawati, 2010 : Demam Berdarah Dengue, Buletin Jendela Epidemiologi Volume 12 Agustus 2010
Tika Adelia, Yuniar, Dewanti, 2017, Hubungan Breeding Place dan Resting Place Terhadap Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kecamatan Semarang Barat, Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal UNDIP)
Published
2020-06-30