Hubungan Status Gizi Dan Ekonomi Dengan Perkembangan Motorik Halus Anak Usia 2 Sampai 3 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Lima Kaum 1

  • Resty Noflidaputri Program Studi D4 Kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi
  • Resy Herwindi Program Studi D4 Kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi
Abstract views: 259 , PDF downloads: 327
Keywords: Ekonomi, perkembangan motorik halus, status gizi

Abstract

 

Abstrak

Latarbelakang:Perkembangan kemampuan motorik balita akan sangat membantu untuk melakukan eksplorasi dan mempraktikan kemampuan yang baru. BerdasarkanHasil observasi didapatkanbeberapaanak tidak dapat melakukan tahapan perkembangan motorik halusnya seperti anak usia 2 tahun sebanyak 3 orang anak tidak dapat memegang sendiri gelas. Dan anak usia 3 tahun sebanyak  4 orang anak tidak bisa membuat garis sesuai dengan perintah. Tujuan: Penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dan ekonomidengan perkembangan motorik halus anak usia2 sampai 3 di wilayah kerja puskesmas Lima Kaum1. Metode:Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan jenis penelitian kuantitatif dan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu sebanyak 110 orang anakusia 2-3 tahun dan sampelnya 50 orang, cara pengambilan sampel dengan menggunakan Metode AccidentalSampling. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2017. Pengukuran data dilakukan  dengan menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis data pada penelitian ini menggunakan distribusi frekuensi dan ujiChi-square. Hasil:Diketahui responden yang memiliki status gizibaik (58%), ekonomi tinggi (56%) dan perkembangan motorik halus sesuai (52%). Hasil uji statistic menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara status gizi(p = 0,002)nilai OR 8,400 dan ekonomi (p = 0,025) nilai OR 4,524 dengan perkembangan motorik halus anak usia 2-3 tahun. Kesimpulan: dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi dan ekonomi dengan perkembangan motorik halus anak usia 2-3 tahun. Oleh karena itu tingkat ekonomi dapat mempengaruhiperkembangan motorik halus pada anak, orang tua yang memiliki tingkat ekonomi yang tinggi cenderung memiliki anak dengan perkembangan motorik halussesuai. Disarankan kepada orang tua agardapat memberikan asupan makanan bergizi seimbang untuk anaknya.

Kata Kunci     : Ekonomi, perkembanganmotorikhalus, status gizi

 

Abstract:

Background: Growth and development is a dynamic process throughout human life. Based on the observation results obtained some children can not do the stages of fine motor development like 2-year-old child as much as 3 children can not hold their own glass. And children aged 3 years as many as 4 children can not make lines in accordance with the command. Objective:This study aims to determine the relationship between nutritional and economic status with the smooth motor development of children aged 2 to 3 working area of Puskesmas Lima Kaum 1. Method:This research uses descriptive analytic method with quantitative research type and cross sectional approach. The population in this study were as many as 110 children aged 2-3 years and samples of 50 people, the way of sampling using Accidental Sampling Method. The study was conducted October 2017. The data were measured using questionnaires and interviews. Data analysis in this research use frequency distribution and Chi-square test.Results:Known respondents who have good nutritional status (58%), high economy (56%) and smooth motor development appropriate (52%). The result of statistical test shows that there is a significant correlation between nutritional status (p = 0,002) OR 8,400 and economic value (p = 0,025) OR value 4.524 with fine motor development of 2-3 year oldchild.The conclusion of this study is that there is a significant relationship between nutritional status and economy with the smooth motor development of children aged 2-3 years. Therefore of that economic level can affect the smooth motor development in children, parents who have high economic rates tend to have children with appropriate fine motor development. It is recommended to parents to be able to provide balanced nutritious food intake for theirchild

Keywords        : Economics, smooth motor development, nutritional status

References

REFERENSI

Departemen kesehatan republik indonesia, manajemen terpadu balita sakit,
(Jakarta: Departemen kesehatan republik indonesia, 2008)
Dinas kesehatan provinsi sumatra barat, stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak (Indonesia: Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita, 2006)
Gabriela Mariani, journal keperawatan, hubungan status gizi dengan perkembangan motorik anak prasekolah, februariri, 2015
Maryuni Anik, ilmu kesehatan anak dalam kebidann , ( Jakarta: CV. Trans Media, 2010
Jitowiyono sugeng, asuhan keperawatan neonatus dan anak, ( Yogyakarta: Kuha Medika, 2010)
Lailiyana, Gizi kesehatan reproduksi, (Jakarta: EGC, 2010)
Lindawati, journal faktor-faktor yang berhubungan dengan perkembangan motorik anak usia prasekolah
Ngastiyah, perawatan ana sakit,(Jakarta: EGC, 2005)
Saraswati Ida, diary anakku, (Yogyakarta: Rona Publishing, 2009)
Setiani Eni, mengenal penyakit balita, (Jakarta: Medika, 2007)
Siswanto Hadi, Pendidikan kesehatan anak usia dini, (Jakarta: Pustaka Rihana, 2010)
Soetjiningsih, Tumbuh kembang anak, (Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2005)
Suriadi, Asuhan keperawatan pada anak, (Jakarta: CV. Sagung Seto, 2010)
Wantika Desmika, Journal hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik anak di posyandu
Published
2020-12-31