Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Puskesmas Surian

  • Mima Salamah Program Studi D4 Kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi
  • Resty Noflidaputri Program Studi D4 Kebidanan Fakultas Kesehatan Universitas Fort De Kock Bukittinggi
Abstract views: 975 , PDF downloads: 1120
Keywords: htc

Abstract

Abstrak : Stunting adalah masalah gizi utama yang akan berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi dalam masyarakat. Anak balita stunting cenderung akan sulit mencapai potensi pertumbuhan dan perkembangan yang optimal baik secara fisik maupun psikomotorik. Prevalensi angka kejadian stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Surian dikelompokkan menjadi, balita sangat pendek 130 orang (11,4%) dan balita pendek 223 orang (19,5%) dengan demikian jumlah balita stunting adalah 353 orang (31,0%).Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting di Wilayah kerja Puskesmas Surian. Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik, yang menggunakan metode pendekatan cross sectional dengan Sampel sebanyak 92 responden. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling, yang dilakukan pada bulan Februari 2020. Pengolahan data menggunakan uji statisistik Chi-square (P Value), dan nilai odd Ratio (OR) dengan tingkat kepercayaan Convidence Intervel (CI 95%). Hasil penelitian menunjukkan kejadian stunting 70 (76,1%), ASI Eksklusif 55 (59,8%), sarana sanitasi yang tidak memenuhi syarat 68 (73,9%), status gizi kurang 24 (26,1%). Hasil analisis statistik menunjukkan ada hubungan signifikan antara Stunting dengan ASI eksklusif (P Value 0,000, CI 1,387-2,722), Sanitasi (P Value 0,000, CI 1,213- 2,953) dan Status Gizi (P Value 0,018, CI 1,159-1,659).Kesimpulan penelitian ini bahwa sebaiknya masyarakat terutama ibu hamil dan ibu menyusui agar melaksanakan saran yang diberikan oleh petugas kesehatan untuk memberikan hanya ASI saja kepada bayinya dari usia 0-6 bulan, dan memperhatikan asupan gizi serta sanitasi lingkungan tempat tinggal sehingga mengurangi resiko terjadinya stunting.

Kata Kunci     : Stunting, ASI Eksklusif, Sanitasi, Gizi Balita

Abstract : Stunting is a major nutritional problem that will have an impact on social and economic life in society. Stunting toddlers tend to have difficulty to achieve optimal growth and development potential both physically and psychomotorically. The prevalence of stunting in Surian Community Health Center consists of very short toddlers 130 people (11.4%) and short toddlers 223 people (19.5%). Then, the number of stunting toddlers were 353 people (31.0%). This study aimed to determine Factors Related to Stunting in Surian Community Health Center. The type of this study was analytic survey research by using cross sectional approach, with a samples of 92 respondents. They had been chosen by random sampling technique, which was conducted in February 2020. The data were analyzed by Chi-square statistical test (P Value) and odd Ratio (OR) value with confidence level of confidence interle (CI 95%. The results showed that stunting event 70 (76.1%), exclusive breastfeeding 55 (59.8%), sanitation facilities that did not meet the requirements 68 (73.9%), malnutrition status 24 (26.1%). Then, the statistical analysis showed that there was a significant relationship between Stunting and exclusive breastfeeding (P Value 0,000, CI 1,387-2,722), sanitation (P Value 0,000, CI 1,213-2953) and nutritional Status (P Value 0.018, CI1,159-1,659). It is suggested to the community, especially pregnant women and breastfeeding mothers, should carry out the advice given by health workers to provide only breast milk to their babies from 0-6 months of age, and pay attention to nutritional intake and sanitation of the living environment so as to reduce the risk of stunting

 Keywords : Stunting, Exclusive ASI, Sanitation, Toddler Nutrition

References

Andrean Dikky, Pradhana Putra Mursid Rahardjo Tri Joko. 2017. Hubungan Sanitasi Dasar Dan Personal Hygiene Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) Volume 5, Nomor 1, Januari 2017 (ISSN: 2356-3346) 5(9):1689–99.

Ardiyanti, Maya, Besral. 2014. Pola Asuh Gizi, Sanitasi Lingkungan Dan Pemanfaatan Posyadu Dengan Kejadian Stunting Pada Baduta Di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2010). FKM UI.

Aridiyah, F. O. et al. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Stunting Pada Anak Balita Di Wilayah Pedesaan Dan Perkotaan (The Factors Affecting Stunting on Toddlers in Rural and Urban Areas). E-Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol. 3 (No. 1) Januari 2015 VOl.3.

Cahyono, Firmanu. 2016. Faktor Penentu Stunting Anak Balita Pada Berbagai Zona Ekosistem Di Kabupaten Kupang. Jurnal Gizi Dan Pangan 11(1):9– 18.

Dinas Kesehatan Kabupaten Solok. 2019. Profil DInas Kesehatan Kabupaten Solok 2019.

Fikawati, Sandra. 2017. Gizi Anak Dan Remaja. Depok: PT Raja Grafindo Persada.

Fikawati, Sandra. 2018. Gizi Ibu Dan Bayi. Depok: Rajawali Pers/Raja Grafindo Persada.

Haryono, Rudi. Sulis, Setianingsih. 2014. Manfaat Asi Ekslusif Untuk Buah Hati Anda. Yogyakarta: Gosyen Publishing.

Hasan, Amrul, and Haris Kadarusman. 2019. Akses Ke Sarana Sanitasi Dasar Sebagai Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Balita Usia 6-59 Bulan. Jurnal Kesehatan 10(3):413.

Irianto, Koes. 2014. Gizi Seimbang Dalam Kesehatan Reproduksi. Bandung: Alfa Beta.

Irviana, I; Ibrahim., and R. Faramita. 2014. Hubungan Faktor Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Barombong Kota Makassar Tahun 2014. Al-Sihah :Public Health Science Journal6(2):63–75.

Kemendes PDTT RI. 2018. Buku Saku Desa Dalam Penanganan Stunting. Jakarta: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan TransmigrasiRI.

Kemenkes RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2018. Vol. 1227.

Kemenkes RI. Kementrian Kesehatan RI. 2014. Pedoman Gizi Seimbang . Pp. 1–99

Lailatul, Muniroh, and C. Ni’mah. 2015. Hubungan Tingkat Pendidikan, Tingkat Pengetahuan Dan Pola Asuh Ibu Dengan Wasting Dan Stunting Pada Balita Keluarga Miskin. Media Gizi Indonesia 10(2015):84–90.

Larasati, Nadia Nabila. 2017. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 25-59 Bulan Di Posyandu Wilayah Puskesmas Wonosari II Tahun 2017. Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Yogyakarta1–104.

Mahayu, Putri. 2016. Buku Lengkap Perawatan Bayi Dan Balita. Yogyakarata: Saufa.

Margawati, Ani, and Astri Mei Astuti. 2018. Pengetahuan Ibu, Pola Makan Dan Status Gizi Pada Anak Stunting Usia 1-5 Tahun Di Kelurahan Bangetayu, Kecamatan Genuk, Semarang. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition) 6(2):82–89.

Maryunani, Anik. 2015. Inisiasi Menyusu Dini, Asi Eksklusif Dan Manajemen Laktasi. Jakarta: CV. Trans Info Media.

MCA Indonesia. 2015. Stunting Dan Masa Depan Indonesia. Jakarta.

Notoadmodjo, Soekidjo. 2012. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta.

Nurjanah, Lutfiana Oktadila. 2018. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Di Wilayah Kerja Upt Puskesmas Klecorejo Kabupaten Madiun Tahun 2018. Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.

Nurmayasanti, Atin, and Trias Mahmudiono. 2019. Status Sosial Ekonomi Dan Keragaman Pangan Pada Balita Stunting Dan Non-Stunting Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Wilangan Kabupaten Nganjuk. Amerta Nutrition3(2):114–21.

Pengan, Johan, Shirley Kawengian, Dina V Rombot, and Keshetana. 2015. Hubungan Antara Riwayat Pemberian Asi Ekslusif Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Luwuk Kecamatan Luwuk Selatan Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah. Fakultas Kesehatan Masyarakat Sam Ratulangi Manado 8.

Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). 2018. Stop Stunting Dengan Konseling Gizi. Jakarta: PenebarPlus+.

Proverawati, Atikah. 2017. Ilmu Gizi Untuk Keperawatan Dan Gizi Kesehatan.Yogyakarta: Nuha Medika.

Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI. 2018. Buletin Jendela Data Dan Informasi Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI, 56.

Riskesdas. 2013. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (National Health Survey) 2013. Jakarta: Kemenkes RI.

Riskesdas. 2018. Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas Tahun 2018). Jakarta.

Rosha, Bunga Ch, Kencana Sari, Indri Yunita SP, Nurilah Amaliah, and N. H. Utami. 2016. Peran Intervensi Gizi Spesifik Dan Sensitif Dalam Perbaikan Masalah Gizi Balita Di Kota Bogor. Buletin Penelitian Kesehatan 44(2):127–38.

Setiawan, Eko, Rizanda Machmud, and Masrul Masrul. 2018. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 24-59 Bulan Di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Andalas 7(2):275.

Soetjiningsih, and IGN Gde Ranuh. 2013. Tumbuh Kembang Anak Edisi 2. 2nd ed. Jakarta: Penertbit buku kedokteranEGC.

Sulistyawati, Ari. 2014. Deteksi Tumbuh Kembang Naka. Jakarta: Salemba Medika.

Supariasa, I. Dewa Nyoman. 2013. Penilaian Status Gizi (Edisi Revisi). Revisi.Jakarta: Penertbit buku kedokteran EGC.

Supariasa, I. Dewa Nyoman. 2016. Ilmu Gizi Teori Dan Aplikasi. Jakarta: Penertbit buku kedokteran EGC.

Syafrina, Merri, Masrul Masrul, and Firdawati Firdawati. 2019. Analisis Komitmen Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman Dalam Mengatasi Masalah Stunting Berdasarkan Nutrition Commitment Index 2018. Jurnal Kesehatan Andalas 8(2):233.

TNP2K. 2017. 100 Kabupaten/Kota Prioritas Untuk Intervensi Anak Kerdil (Stunting). Vol. 1. Jakarta: Sekretariat Wakil Presiden RI.

Unicef/ WHO/The World Bank. 2019. Levels and Trends in Child Malnutrition - Unicef WHO The World Bank Joint Child Malnutrition Estimates, Key Findings Pf the 2019 Edition. Unicef 4.

Winowatan, Gabrielisa, Nancy S. H. Malonda, and Maureen I. Punuh. 2017. Hubungan Antara Berat Badan Lahir Anak Dengan Kejadian Stunting Pada Anak Batita Di Wilayah Kerja Puskesmas Sonder Kabupaten Minahasa.” Kesmas 6(3):224–31.

Yusrina, Arifa, and Shrimarti Rukmini Devy. 2016. Influencing Factors of the Intentions Mothers Breastfeeding Exclusively in Kelurahan Magersari , Sidoarjo. Jurnal Promkes 4(1):11–21.

Zairinayati, and Rio Purnama. 2019. Hubungan Hygiene Sanitasi Dan Lingkungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan 10(1):78–91

Published
2021-06-30