Indigenous people's resilience on the issue of the Indonesian capital move

  • Badruddin Nasir Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman
  • Lisbet Situmorang Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman
  • Reynaldi Poppy Latief Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman
Abstract views: 253 , PDF downloads: 179
Keywords: cultural studies, indonesian capital move, indigenous peoples, resilience

Abstract

The Paser and Kutai Indigenous People will be affected by the Indonesian New Capital (IKN) move. This study examines how citizens adapt to the new capital city (IKN) culture. This research showed how the Paser and Kutai Indigenous People were able to transfer the national capital and what options may be taken to make their customs more active and known internationally. Literature review. Documentation-based data collecting. Miles and Huberman's interactive analysis is applied. This study found that the Paser and Kutai Indigenous Peoples are self-sufficient and ready to move the national capital. The transfer of the National Capital (IKN) to North Penajam Paser (PPU) and Kutai Kartanegara (Kukar) has improved local culture through acculturation. To be beneficial, this acculturation must filter out external cultural ideals that contradict local wisdom. Becoming the national capital is a great chance to showcase local culture abroad. Regional Regulation No. 2 of 2017 concerning the Preservation and Protection of Paser Customs and Regional Regulation No. 2 of 2016 concerning the Preservation of the Customs of the Kutai Kartanegara Ing Martadipura Sultanate also preserve Paser and Kutai's local culture.

 

References

Amal, B., & Sulistyawan, A. Y. (2022). Dinamika ketatanegaraan pemindahan ibu kota negara indonesia dalam perspektif hukum. Masalah-Masalah Hukum, 51(4), 346–354. https://doi.org/10.14710/MMH.51.4.2022.346-354

Bintang Kapiarsa, A. (2020). Penanganan Potensi Ancaman Terorisme di Ibu Kota Baru Indonesia Studi Kasus: Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara. Manajemen Pertahanan: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Manajemen Pertahanan, 6(2), 16. https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/MP/article/view/627

Cahyadi, E. (2021). Mengutamakan Pemenuhan Hak Masyarakat Adat dalam Rencana Ibu Kota Negara. https://www.dpr.go.id/dokakd/dokumen/PANSUS-RJ-20211215-032604-8303.pdf

Choirunnisa, I., & Karmilah, M. (2022). Strategi pengembangan pariwisata budaya. Jurnal Kajian Ruang, 2(1), 89–109. https://doi.org/10.30659/JKR.V2I1.20446

Dwi Djayanti, H., Gede Sumertha, I., & Puji Utama, A. (2022). Potensi konflik sosial dalam pemindahan ibukota negara republik indonesia. Jurnal Damai Dan Resolusi Konflik, 8(1), 1–15. https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/DRK/article/view/1164

Hasibuan, R. R. A., & Aisa, S. (2020). Dampak dan resiko perpindahan ibu kota terhadap ekonomi di indonesia. At-tawassuth: Jurnal Ekonomi Islam, 5(1), 183–203. https://doi.org/10.30829/AJEI.V5I1.7947

Herdiana, D. (2020). Menemukenali Syarat Keberhasilan Pemindahan Ibu Kota Negara [Identifying Conditions for Successful Relocation of the Nation’s Capital]. Jurnal Politica Dinamika Masalah Politik Dalam Negeri Dan Hubungan Internasional, 11(1), 1–18. https://doi.org/10.22212/JP.V11I1.1382

Herdiana, D. (2022). Pemindahan Ibukota Negara: Upaya Pemerataan Pembangunan ataukah Mewujudkan Tata Pemerintahan yang Baik. Jurnal Transformative, 8(1), 1–30. https://doi.org/10.21776/UB.TRANSFORMATIVE.2022.008.01.1

Kapiarsa, A. B. (2020). Penanganan Potensi Ancaman Terorisme di Ibu Kota Baru Indonesia Studi Kasus: Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Paser Utara. Manajemen Pertahanan: Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Manajemen Pertahanan, 6(2), 16. https://jurnalprodi.idu.ac.id/index.php/MP/article/view/627

Kristanti, R. (2018). Besoyong Dalam Pesta Adat Belian Paser Nondoi di Kabupaten Penajam Paser Utara Kalimantan Timur. SELONDING, 14(14). https://doi.org/10.24821/SELONDING.V14I14.3139

Macshury, A. I., Arifin, M. B., & Rijal, S. (2020). Pemali dalam budaya etnik paser di kabupaten paser: suatu tinjauan semiotika. Ilmu Budaya: Jurnal Bahasa, Sastra, Seni Dan Budaya, 4(2), 315–329. https://doi.org/10.30872/jbssb.v4i2.2756

Matondang, A. (2019). Dampak modernisasi terhadap kehidupan sosial masyarakat. Wahana Inovasi : Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat UISU, 8(2), 188–194. https://jurnal.uisu.ac.id/index.php/wahana/article/view/2389

Mazda, C. N. (2022). Analisis Dampak Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) Terhadap Social Security. Jurnal Enersia Publika: Energi, Sosial, Dan Administrasi Publik, 6(1), 1–12. https://ejournal.up45.ac.id/index.php/Jurnal_Enersia_Publika/article/view/1086

Mulasi, S. (2020). Dampak perkembangan budaya modern terhadap eksistensi budaya lokal di aceh. Bidayah: studi ilmu-ilmu keislaman, 201–211. https://doi.org/10.47498/BIDAYAH.V11I02.419

Mustikawati, A. (2019). Jejak budaya penajam paser utara dalam cerita asal usulnya. LOA: Jurnal Ketatabahasaan Dan Kesusastraan, 14(1), 45–54. https://doi.org/10.26499/LOA.V14I1.1974

Nugroho, B. E. (2022). Perlindungan hak masyarakat adat dalam pemindahan ibukota negara. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Jambi, 6(1), 83–97. https://online-journal.unja.ac.id/jisip/article/view/17417

Prasodjo, T. (2017). Pengembangan Pariwisata Budaya dalam Perspektif Pelayanan Publik. Jurnal Office, 3(1), 7–12. https://doi.org/10.26858/JO.V3I1.3448

Pulungan, S. (2017). Kajian pelestarian seni budaya kutai di kabupaten kutai kartanegara. Gerbang etam, 11(2). https://ejurnal.balitbangda.kukarkab.go.id/index.php/gerbangetam/article/view/9

Putra, D. K. S. (2022). Survei IPO: Mayoritas Reponden Tak Setuju Ibu Kota Negara Pindah. https://nasional.tempo.co/read/1565060/survei-ipo-mayoritas-reponden-tak-setuju-ibu-kota-negara-pindah

Putra, W. I. (2017). The roles of paser traditional institutions in preserving local sociocultural values in the paser district of east kalimantan. https://core.ac.uk/download/pdf/145228093.pdf

Rumbewas, V. P., Hidaya, N., & Pabalik, D. (2017). Pengaruh Modernisasi Terhadap Dinamika Kebudayaan Masyarakat Suku Maya Kabupaten Raja Ampat (Studi Pada Bahasa Abel Suku Maya Di Kampung Kali Toko Distrik Teluk Maya Libit). Gradual, 6(1), 114–122. https://ejournal.um-sorong.ac.id/index.php/gl/article/view/597

Ruslan, I. (2015). Penguatan ketahanan budaya dalam menghadapi derasnya arus budaya asing. Jurnal Tapis: Jurnal Teropong Aspirasi Politik Islam, 11(1), 1–18. https://doi.org/10.24042/TPS.V11I1.838

Santika, I. E., & Suryasih, I. A. (2018). Elemen Budaya Sebagai Daya Tarik Wisata Di Desa Wisata Pengotan, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali. Jurnal destinasi pariwisata, 6(1), 31–39. https://doi.org/10.24843/JDEPAR.2018.V06.I01.P06

Saputra, S. D., J, T. G., & Halkis, M. (2021). Analisis strategi pemindahan ibu kota negara indonesia ditinjau dari perspektif ekonomi pertahanan (studi kasus upaya pemindahan ibu kota negara dari dki jakarta ke kutai kartanegara dan penajam paser utara). Ekonomi Pertahanan, 7(2), 192–220. https://doi.org/10.33172/JPBH.V3I1.373

Sugiyarto, S., & Amaruli, R. J. (2018). Pengembangan Pariwisata Berbasis Budaya dan Kearifan Lokal. Jurnal Administrasi Bisnis, 7(1), 45–52. https://doi.org/10.14710/JAB.V7I1.22609

Utama, A. (2019). Ibu kota baru Indonesia: Warga Dayak Paser khawatir “makin tersingkir” dari wilayah adat, “tidak mau tambah melarat.” https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-49591240

Wahyudin, Y. (2022). Analisis desa/kelurahan pusat pertumbuhan wilayah sekitar calon ibu kota negara Indonesia. FORUM EKONOMI, 24(1), 195–203. https://doi.org/10.30872/jfor.v24i1.10448

Yahya, M. (2018). Pemindahan Ibu Kota Negara Maju dan Sejahtera. Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat, 14(1), 21–30. https://doi.org/10.23971/JSAM.V14I1.779

Published
2023-07-30
How to Cite
Nasir, B., Lisbet Situmorang, & Reynaldi Poppy Latief. (2023). Indigenous people’s resilience on the issue of the Indonesian capital move. Jurnal Studi Komunikasi, 7(2), 571 - 584. https://doi.org/10.25139/jsk.v7i2.5754
Section
Articles