Main Article Content

Abstract

Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk pengembangan budidaya lobster air tawar , jika dilihat dari kondisi alamnya. Lobster air tawar merupakan salah satu jenis crustacea yang memiliki nilai prospek yang cukup bagus didalam sektor perikanan, akan tetapi Dalam pembenihan lobster air tawar terdapat beberapa kendala seperti pengeraman yang relative lama dan tingkat penetasan yang belum optimal. Hal ini dipengaruhi lingkungan yang kurang mendukung Suhu adalah salah satu parameter lingkungan yang berpengaruh signifikan terhadap daya tetas dan perkembangan larva ikan serta suhu dapat menghambat proses pengeraman khususnya pada penetasan telur. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan suhu air terhadap derajat penetasan telur dan mengetahui suhu terbaik pada penetasan telur. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 8 pengulangan. Perlakuan dalam penelitian ini  : perlakuan suhu 26 oC, 29 0C, 320 C. data yang diamati  daya tetas telur lobster air tawar (C quardicarinatus). Hasil penelitian meunjukkan bahwa perbedaan suhu air berpengaruh nyata terhadap  daya tetas telur lobster air tawar. Perlakuan C 32 oC adalah perlakuan terbaik yang menghasilkan lama waktu penetasan 6,6 hari dan perlakuan B 29 0C adalah perlakuan terbaik pada daya tetas telur 91,5 %.

Article Details

How to Cite
Faris, S., Agustini, M., ., M., & Hayati, N. (2023). PENGARUH PERBEDAAN SUHU AIR TERHADAP DAYA TETAS TELUR LOBSTER AIR TAWAR (Cherax quardicarinatus) DI BAK – BAK PERCOBAAN. TECHNO-FISH, 7(1), 1-11. https://doi.org/10.25139/tf.v7i1.6263

References

  1. Andriyanto,W., B. Slamet dan I.M.D.J. Ariawan.. 2013. Perkembangan Embrio dan Rasio Penetasan Telur Ikan Kerapu Raja Sunu (Plectropo malaevis) Pada Suhu Media Berbeda. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, 5(1): 192-207
  2. Caniago . D.Y dkk. 2020. The Effect Of Temperature On Hatching Eggs Siamese Catfish (Pangasius Hypothalmus) Jurnal Penelitian Terapan Perikanan dan Kelautan. Vol II . No 1.
  3. Gusrina , 2008. Budidaya Ikan Untuk SMK. Diterbitkan Oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008.
  4. Gracia-Lo pez MV, Kiewek-marti and Maldonado-garci M. 2004. Effect of temperature and salinity on artificially reproduced eggs and larvae of the leopard grouper Mycteroperca rosacea. Aquacylture, 237 (1-4): 485-498
  5. Hui, W., Xiaowen, Z, Haizen, W., Jun, Q ., Pao,X., & Ruiwei, L(2014). Joint Effect of Temperature, Salinity and pH on the percentage Fertilization and Hatching of Nile Tilapia (Oreocromis Niloticus). Aquaculture Research, 45(2), 259-269.
  6. Hardaningsih, Ign., Sukardi dan T. Rochmawati.2008. Pengaruh Fluktuasi Suhu Air Terhadap Daya Tetas Telur dan Kelulushidupan Laeva Gurame (Osphronemus gourami). Aquaculture Indonesia.Vol 9 (1): 55-60.
  7. Kusriningrum. R.S . 2008. Perancangan Percobaan Acak Kelompok , Bujur Sangkar Latin dan Faktorial. Fakultas Kedoktera Hewan, nuversitas Airlangga Surabaya 187 hal.
  8. Laila, K. 2018. Perbandingan Pemijahan Ikan Lele Dumbo (Clarias Gustepinus) Secara Alami Dan Buatan Terhadap Jumlah Telur Yang Dihasilkan Jurnal Pionir LPPM universitas Asahan, Vol 2 No. 5.
  9. Marsela, S., ACi, V. M & Mavboy. R.S. 2018. Hatching Rtae and Abnormality Of Sangkuriang Catfish Larvae (Clarias Garipenus) Which In the Induction Of Heat Shock Temperature. Journal Biotropical Sains, 15(3): 1-3.
  10. Olivia, S.G. H . Huwoyon dan V.A Prakoso. 2013. Perkembangan Embrio dan Sintasan Larva Ikan Nilem (Osteochilus hassteli) Pada Berbagai Suhu Air. Bulletin Litbang,1(2) :135-144
  11. Putri ,D.A. Muslim ., dan Fitriani, M. 2013. Persentase Penetasan Telur Ikan Betok (Anabas testudineus) Dengan Suhu Inkubasi Yang Berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa Indonesia 1 (2): 184-191.
  12. Tamima..N. I. 2014. Pengaruh Perbedaan Metode Inkubasi telur Terhadap Tingkat Penetasan Telur Lobster Air Tawar (Cherax quardicarinatus). Vol.2. no 59-63.
  13. Tumembou, s. s. 2011. Kualitas Air Pada Kolam Lobster Air Tawar (cherax Quardicarinatus) di BBAT Tatelu. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis. 7(3): 128 -132.
  14. Wiyanto H, Hartono R, 2003. Lobster Air Tawar Pembenihan dan Pembesaran. Penebar Swadaya, Jakarta.
  15. Watanabe, T dan V. Kiron. 1994. Prospect In Larval Fish Dietics (Review). Aquaculture, 124 :223- 251.
  16. Wayranarovich, E and L. Horvath. 1980. The Artificial Propagation Of Warm Water Finishes A manual For Extention. FAO Fisheries Technical Paper No.201. 183 hal
  17. Zairin, 2002 Endokronologi dan Perannya bagi Masa Depan Perikanan Indonesia. Orasi Ilmiah Pengukuhan Guru Besar Tetap Ilmu Fisiologi Reproduksi dan Endokrinologi Hewan Air. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. IPB.