Evaluasi Kinerja Simpang Tiga Bersinyal Greges Kota Surabaya
Evaluation of the Performance of the Greges Signalized Three Intersection City of Surabaya
Abstract
Simpang Greges merupakan simpang tiga yang mempertemukan three kaki simpang yaitu Jalan Margomulyo, Jalan Tambak Osowilangun dan Jalan Greges Timur. Berdasarkan informasi yang diperoleh permasalahan yang ada pada simpang Greges ditimbulkan karena adanya ketidaksesuain waktu siklus APILL dan perlambatan yang disebabkan oleh geometrik simpang. Tujuan dilakukan analisis yang berkaitan dengan kinerja lalu lintas di simpang Greges Kota Surabaya adalah Menganalisis kinerja Simpang Greges Kota Surabaya pada kondisi eksisting Menganalisis penyebab permasalahan yang ada di Simpang Greges Kota Surabaya, Memberikan alternatif penyelesaian masalah yang ada di Simpang Greges, Memberikan gambaran prediksi kondisi lalu lintas di Simpang Greges pada 5 tahun mendatang, dan Menganalisis estimasi kinerja simpang Greges setelah dilakukan alternatif terbaik penyelesaian masalah. Data yang diperlukan dalam melakukan analisis terdiri dari data primer dan data sekunder. data-data tersebut diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode Webster (1966) yang juga menjadi rujukan dalam Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) tahun 2014, serta dicari alternatif penyelesaian masalah yang timbul sebanyak 3 alternatif pemecahan masalah. Hasil analisis menunjukkan bahwa pada kondisi eksisting (tahun 2020) derajat kejenuhan di Jl. Tambakosowilangun 0,53 pada Jl. Greges Timur 0,46 sedangkan pada Jl. Margomulyo 0,46. Namun dengan dilakukan analisis prediksi kondisi lalu lintas 5 tahun mendatang (tahun 2025) maka derajat kejenuhan pada Jl. Tambakosowilangun meningkat menjadi 0,70 pada Jl. Greges Timur 0,98 sedangkan pada Jl. Margomulyo 0,61. Hasil tersebut menunjukkan adanya permasalahan lalu lintas terutama pada Jl. Greges Timur. Timbulnya permasalahan lalu lintas pada kondisi 5 tahun mendatang membutuhkan upaya pemecahan masalah. Setelah dilakukan analisis upaya pemecahan masalah sebanyak 3 alternatif pemecahan masalah, maka diketahui bahwa upaya pemecahan masalah terbaik adalah penyesuaian waktu APILL dan perbaikan geometrik simpang. Dengan dilakukan pemecahan masalah dimaksud maka derajat kejenuhan pada Jl. Tambakosowilangun menjadi 0,65 pada Jl. Greges Timur 0,83 sedangkan pada Jl. Margomulyo 0,65.
References
Departemen Perhubungan (2009), Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Jakarta
Dining Dwi Hidayati Putri & Monica Dara Amanda. 2015. Evaluasi Kinerja Simpang Tak Bersinyal Menjadi Simpang Bersinyal pada Simpang Empat Jl. Kenjeran-Jl. Tempurejo- Jl. Sukolilo Lor Surabaya.ITS. Surabaya.
Direktorat Jendral Bina Marga, Departemen Pekerjaan Umum (2014), Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia 2014
Jabirul Mu’thi, Muhammad. 2015. Perencanaan Traffic Light di Persimpangan Jl. Demak – Jl. Kalibutuh Kota Surabaya. Universitas Dr. Soetomo. Surabaya.
Khisty C, Jotin & B Ken Lall. 2005. Dasar-Dasar Transportasi Jilid 1. Erlangga, Jakarta.
Khisty C, Jotin & B Ken Lall. 2006. Dasar-Dasar Transportasi Jilid II. Erlangga, Jakarta.
Muh. Ikrar Tulus, 2018. Tugas Akhir Analisis Kinerja Simpang Bersinyal di Kota Makassar Menggunakan Quantum GIS. Universitas Hasanuddin. Makasar.
Munawar Ahmad. 2006. Manajemen Transportasi Perkotaan. Beta Offset. Jakarta
Nasution, H.M (2003), Manajemen Transportasi. Ghalia. Jakarta
Ofyar, Z Tamin (2000), Perencanaan dan Permodelan Transportasi: ITB. Bandung
Willianto, Septian. 2013. Rekayasa Lalu Lintas Persimpangan Jalan A. Yani Sisi Barat Akibat Pembangunan Frontage Road. Universitas Dr. Soetomo. Surabaya.
Yogi Iwan Febrianto & Muharom Rusdiananta.2015. Kajian Simpang Bersinyal dengan Alternatif di Simpang Karanglo Kec. Singosari Kab. Malang. Jawa Timur. ITS. Surabaya.
Authors who publish with CONCRETE: Construction and Civil Integration Technology agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.