ESTIMASI NILAI DAN DAMPAK EKONOMI DESA WISATA SRIMULYO BANTUL D.I. YOGYAKARTA


Abstract
Desa wisata Srimulyo merupakan kawasan wisata yang terbentuk pada tahun 2017. Secara geografis, desa ini berada di wilayah dataran dan perbukitan, sehingga memiliki beragam potensi alam yang dapat dimanfaatkan menjadi kawasan wisata. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai dan mengetahui dampak ekonomi yang dihasilkan dari kegiatan wisata. Metode penelitian yang digunakan adalah Individual Travel Cost Method (ITCM) untuk estimasi nilai ekonomi dan Keynesian Multiplier Effect untuk dampak ekonomi dari kegiatan wisata. Faktor-faktor yang signifikan mempengaruhi fungsi permintaan wisata dengan metode ITCM adalah pendapatan wisatawan, biaya perjalanan, tingkat pendidikan dan jumlah anggota keluarga sedangkan faktor jarak tempat tinggal tidak berpengaruh signifikan. Untuk nilai Keynesian Multiplier Effect adalah dampak ekonomi secara langsung (direct effect) dari unit usaha dan pengelola yang terdapat di kawasan desa wisata Srimulyo sebesar Rp. 11.500.000 per bulan. Sedangkan, dampak tidak langsung (indirect effect) diperoleh dari hasil pendapatan tenaga kerja dan selurih unit usaha di kawasan desa wisata Srimulyo sebesar Rp. 5.700.000 per bulan. Hasil dampak ekonomi lanjutan (induces effect) sebesar Rp. 2.200.000 per bulan
References
Belinda N. (2013). Analisis Dampak Berganda (Multiplier effect) Pemanfaatan Wisata Alam Tanjung Mutiara di Danau Singkarak Kabupaten Tanah Datar [skripsi]. Bogor (id): Institut Pertanian Bogor.
Dewi, M. H. U., Fandeli, C., & Baiquni, M. (2013). Pengembangan Desa Wisata Berbasis Partisipasi Masyarakat Lokal Di Desa Wisata Jatiluwih Tabanan, Bali. Jurnal Kawistara. https://doi.org/10.22146/kawistara.3976
Gravitiani, E. (2010). Aplikasi Individual Travel Cost Method Di Area Publik. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan. https://doi.org/10.18196/jesp.11.1.1773
Hasibuan, B. (2014). Valuasi Ekonomi Lingkungan Nilai Gunaan Langsung Dan Tidak Langsung Komoditas Ekonomi. Signifikan: Jurnal Ilmu Ekonomi. https://doi.org/10.15408/sigf.v3i2.2055
Jala, & Nandagiri, L. (2015). Evaluation of Economic Value of Pilikula Lake Using Travel Cost and Contingent Valuation Methods. Aquatic Procedia. https://doi.org/10.1016/j.aqpro.2015.02.171
Dinas Pariwisata DIY. (2014). Kajian Pengembangan Desa Wisata. Yogyakarta: Dinas Pariwisata D.I Yogyakarta.
Prabowo, Dimas. (2016). Estimasi Nilai Dan Dampak Ekonomi Kawasan Wisata Kampung Batu Malakasari Kecamatan Baleenndah Kabupaten Bandung. Institut Pertanian Bogor: Bogor
Putra, A. P., Wijayanti, T., & Prasetyo, J. S. (2017). Analisis Dampak Berganda (Multiplier Effect) Objek Wisata Pantai Watu Dodol Banyuwangi. Journal of Tourism and Creativity.
Rolfe, J., & Dyack, B. (2011). Valuing Recreation in the Coorong, Australia, with Travel Cost and Contingent Behaviour Models. Economic Record. https://doi.org/10.1111/j.1475-4932.2010.00683.x
Samudro, B. R. (2006). Peran Valuasi Ekonomi Sumber Daya Alam dalam Pembangunan Wilayah di Indonesia. Eko-Regional, 1(1). https://doi.org/10.20884/1.erjpe.2006.1.1.362
Ward, F., & Beal, D. (2013). Valuing Nature with Travel Cost Models. In Valuing Nature with Travel Cost Models. https://doi.org/10.4337/9781840647778
Zakaria, F., & Suprihardjo, D. (2014). Konsep Pengembangan Kawasan Desa Wisata di Desa Bandungan Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan. Teknik Pomits. https://doi.org/2337-3520
Zhang, F., Wang, X. H., Nunes, P. A. L. D., & Ma, C. (2015). The recreational value of gold coast beaches, Australia: An application of the travel cost method. Ecosystem Services. https://doi.org/10.1016/j.ecoser.2014.09.001
CC BY 4.0 Creative Commons Attribution 4.0 International. This license requires that reusers give credit to the creator. It allows reusers to distribute, remix, adapt, and build upon the material in any medium or format, even for commercial purposes.
BY: Credit must be given to you, the creator.