Pembangunan Wilayah Kecamatan Berbasis Komoditas Pertanian di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta

  • Jamzani Sodik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Yogyakarta
  • Asih Sri Winarti Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Yogyakarta
Abstract views: 444 , pdf downloads: 488
Keywords: Kata kunci: komoditi unggulan, location quotient (LQ), specialization quotient, localization quotient.

Abstract

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi komoditas pertanian unggulan, (2) mengetahui spesialisasi dan lokalisasi komoditas pertanian, komoditas pertanian unggulan, dan (3) mengidentifikasi prioritas pengembangan komoditas pertanian unggulan di Kabupaten Sleman. Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, dengan penelitian dilakukan secara purposive. Analisis data menggunakan Location Quotient (LQ), Specialization Quotient (KS) dan Localization Quotient (Lo). Data yang digunakan adalah data produksi komoditi dan data harga rata-rata komoditi selama satu tahun (tahun 2021).

Hasil penelitian (i) menunjukkan bahwa komoditas pertanian unggulan yang banyak diusahakan pada tingkat kecamatan di Kabupaten Sleman pada tahun 2021 berdasarkan subsektornya adalah: Sub sektor tanaman sayuran, diantaranya bawang merah, Cabai rawit, Jamur, dan Bayam, sedangkan untuk sub sektor tanaman biofarma adalah: Laos, Kencur, dan Kunyit, untuk tanaman buah hanya sub sektor tanaman buah papaya, salak, terkahir untuk peternakan adalah sub sector Sapi, Kuda, Kerbau, dan Ikan. (ii) Berdasarkan analisis hasil Specialization Quotient (KS) komoditas pertanian menunjukkan tidak adanya kegiatan berspesialisasi produksi dari komoditas pertanian di tiap kecamatan di Kabupaten Sleman. Pola produksi cenderung terbagi kepada beberapa komoditi di masing-masing kecamatan. Sedangkan berdasarkan analisis Localization Quotient (Lo), menunjukkan bahwa dari 23 komoditas pertanian unggulan yang ada di Kabupaten Sleman nilai kuosien lokalisasinya tidak ada yang mendekati satu yang berarti bahwa komoditas pertanian tersebut keberadaannya cenderung menyebar. Sedangkan (iii) Komoditi unggulan pertanian yang diprioritaskan untuk dikembangkan di Kabupaten Sleman adalah ternak kuda di Kecamatan Depok dan Gamping, jamur di Kecamatan Moyudan, ikan dengan cara produksi mina padi di Kecamatan Pakem, ternak kerbau di Kecamatan Godean dan Sayegan, bawang merah di Kecamatan Kalasan, dan laos di kecamatan Minggir.

 

Kata kunci: komoditi unggulan, location quotient (LQ), specialization quotient, localization quotient.

References

DAFTAR PUSTAKA

Anugrah, Iwan S. dan Deddy M. 2003. Reorientasi Pembangunan Pertanian dalam Perspektif Pembangunan Wilayah dan Otonomi Daerah: Suatu Tinjauan Kritis untuk Mencari Bentuk Perencanaan ke Depan. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Volume XI (2) Tahun 2003. Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta.
Surakhmad, 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode dan Teknik. Penerbit Tarsito. Bandung.
Suyatno. 2000. Analisis Economic P Base terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Tingkat II Wonogiri. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 1 No. 2., Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Arsyad, L. 2004. Ekonomi Pembangunan. STIE YKPN. Yogyakarta.
Fitria. 2004. Pengembangan Komoditi Unggulan Wilayah: Kasus Pengembangan Produk Kerajinan Kayu Kelapa di Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol. 12 No. 1 Tahun 2004. P2E-LIPI. Jakarta.
Soenarto. 2001. Otonomi Daerah dan Pelayanan Publik. http://www.pu.go.id/itjen/ buletin/3031otoda.htm. Diakses pada tanggal 5 November 2007.
Sudaryanto, T. dan Erizal J. 2002. Pengembangan Informasi dan Teknologi Pertanian Mendukung Ketahanan Pangan dan Agribisnis. Analisis Kebijaksanaan: Pendekatan Pembangunan dan Kebijaksanaan Pengembangan Agribisnis hal. 78-89. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.
Surahman dan Sutrisno. 1997. Pembangunan Pertanian. UNS. Surakarta
Rasahan, C. A. et al. 1999. Refleksi Pertanian: Tanaman Pangan dan Hortikultura Nusantara. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta
Prakosa, M. 2002. Pendekatan Corporate Farming Dalam Pengembangan Agribisnis. Dalam Analisis Kebijaksanaan: Pendekatan Pembangunan dan Kebijaksanaan Pengembangan Agribisnis. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor.
Tambunan .2003. Perekonomian Indonesia: Beberapa Masalah Penting. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Aryani, F.I. 2005. Identifikasi Komiditi Pertanian Unggulan di Kabupaten Sragen.Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Bachrein, S. 2006. Penetapan Komoditas Unggulan Propinsi. Balai Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Bogor. http://www.bp2tp.litbang. Deptan.go.id/
BPS Kabupaten Sleman. 2022. Kabupaten Sleman dalam Angka 2022. Sleman.

Budiharsono, S. 2005. Teknik Pembangunan Wilayah Pesisir dan Lautan. PT Pradnya Paramita. Jakarta.
Hendayana, R. 2004. Aplikasi Metode Location Quotient (LQ) dalam Penentuan Komoditas Unggulan Nasional. Balai penelitian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Bogor. Http//www.litbang. deptan.go.id/
Ropingi dan Agustono. 2007. Pembangunan Wilayah Kecamatan Berbasis Komoditas Pertanian di Kabupaten Boyolali (Pendekatan Shift Share Analysis). SEPA (Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis) Vol. 4 No. 1 September 2007: 61-70 Diterbitkan Atas Kerjasama Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/ Agrobisnis Fakultas Pertanian UNS dengan PERHEPI Komisariat Surakarta
Singarimbun, M. 1995. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta.
Tarigan, R. 2006. Ekonomi Regional: Teori dan Aplikasi Edisi Revisi. Penerbit Bumi Aksara. Jakarta
Widodo, T. 2006. Perencanaan Pembangunan: Aplikasi Komputer (Era Otonomi Daerah) Penerbit UPPSTIM YKPN. Yogyakarta
Wulandani. 2008. Pembangunan Wilayah Kecamatan Berbasis Komoditi Pertanian di Kabupaten Kudus (Pendekatan Location Quotient dan Shift Share Analysis). Skripsi. Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agrobisnis Fakultas Pertanian UNS. Tidak dipublikasikan
Published
2023-04-03
How to Cite
Sodik, J., & Sri Winarti, A. (2023). Pembangunan Wilayah Kecamatan Berbasis Komoditas Pertanian di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Develop, 7(1), 23-37. https://doi.org/10.25139/dev.v7i1.6051
Section
Articles