KETIMPANGAN DAN AUTOKORELASI SPASIAL PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI DI PULAU JAWA PADA TAHUN 2016 – 2021


Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganilisis ketimpangan dan autokorelasi spasial Pertumbuhan ekonomi Provinsi di Pulau Jawa. Masa studi dimulai dari tahun 2016 – 2021 dan melibatkan 6 wilayah dipulau Jawa. Pada penelitian ini menggunakan metode Indeks Williamson dan Indeks Moran. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder runtut waktu berdasarkan provinsi di Pulau Jawa dari tahun 2016 – 2021. Data yang digunakan adalah PDRB perkapita atas dasar harga konstan tahun 2010 menurut lapangan usaha. Sumber data dalam penelitian ini di peroleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan instansi yang terkait dengan penelitian. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya perbedaan ketimpangan pendapatan pada provinsi di pulau Jawa, selain itu Indeks Moran menunjukan bahwa tidak ada keterkaitan spasial PDRB perkapita antara Provinsi di Pulau Jawa.
References
Anselin, L. (1995). Geographical Analysis, Vol 27, No 2. Ohio: Jhon Wiley dan Sons,Ltd.
Arsyad, L. (2017). Ekonomi Pembangunan. UPP STIM YKPN.
Bekti, R. D. (2012). Autokorelasi Spasial untuk Identifikasi Pola Hubungan Kemiskinan di Jawa Timur. https://journal.binus.ac.id/index.php/comtech/article/view/2404.
Bekti, R. D. (2012). Autokorelasi Spasial untuk identifikasi pola hubungan kemiskinan di JawaTimur. Bekti, R. D.(2012) AutokorelasiSpasialuntuMathematics & Statistics Department, School of Computer Science.
Carl, W. K. (2008). Spatial autocorrelation and the selection of simultaneous autoregressive models (17 ed.). Global Ecology and Biogeography.
Kosfeld, R. (2006). Spatial Autocorrelation. Retrieved from Scribd: http://www.scribd.com Kuncoro, M. (1997). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPPAMPYKPN.
Kuncoro, M. (2004). Otonomi daerah dan Pembangunan daerah: Reformasi ,Perencanaan, Strategi dan Peluang.
Kuncoro, Mudrajat . (1997). Pembangunan Ekonomi. Yogyakarta: UPPAMPYKPN.
kuncoro; s, sutarno; m, kuncoro. (2003). Pertumbuhan Ekonomi Dan Ketimpangan Antar Kecamatan Di Kabupaten Banyumas, 1993-2000. Jurnal Ekonomi Pembangunan,, 8. Mudrajad, K. (1997). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta :UPPAMPYKPN.
Mudrajad, K. (1997). Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPPAMPYKPN.
Mudrajad, K. d. (1997). ,Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta: UPPAMPYKPN.
Murni, A. (2006). Ekonomika Makro. Jakarta: PT.Refika Aditama.
Sjafrizal. (2018). Analisis Ekonomi Regional dan Penerapannya di Indonesia. Rajawali Pers.
Sugiyono. (2015). Sugiyono. (2015). Sugiyono, Metode Penelitian dan Pengembangan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif,Metode Penelitian Dan Pengembangan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, Dan R&D. (1 ed.). Bandung: Alfabeta.
Sukirno, S. (2006). Teori Pengantar Ekonomi Makro. In Jakarta.
T. Wuryandari, A. H. (2014). Identifikasi autokorelasi spasial pada jumlah pengangguran di Jawa Tengah menggunakan indeks Moran. Media Statistika, 4.
Tambunan, T. T. (2001). Perkonomian Indonesia: Teori dan Penemuan. Ghalia Indonesia.
Tambunan, Tulus T.H. (2003). Perekonomian Indonesia. Ghalia Indonesia.
Todaro, M. P. (1990). ,Ekonomi Pembangunan Di Dunia Ketiga. Jakarta:Erlangga.
Widodo, T. (2006). Perencanaan Pembangunan: Aplikasi Komputer. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. zhukof, y. (2010). Spatial Autocorrelation. Amerika: IQQS ,Harvard University.
CC BY 4.0 Creative Commons Attribution 4.0 International. This license requires that reusers give credit to the creator. It allows reusers to distribute, remix, adapt, and build upon the material in any medium or format, even for commercial purposes.
BY: Credit must be given to you, the creator.