Struktur Dake dan Nomi dalam Karya Sastra Seinen Zaman Meiji dan Rashoumon Zaman Taisho

  • Dwi Anggoro Hadiutomo Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia
Abstract views: 196 , PDF 49-72 (Bahasa Indonesia) downloads: 257

Abstract

Penelitian terkait bahasa tidak hanya dapat dilakukan dengan mengambil objek bahasa di masa kini saja. Penelitian dengan objek bahasa di masa lalu juga sangat menarik untuk dilakukan, dan hingga saat ini masih sangat jarang dilakukan di Indonesia. Penelitian ini merupakan penelitian mengenai kajian penggunaan bahasa Jepang di masa lalu dengan menjadikan dua karya sastra, yakni Seinen yang merupakan karya Mori Ogai dari zaman Meiji dan Rashoumon yang merupakan karya Akutagawa Ryunosuke dari zaman Taisho sebagai sumber data. Kedua sastrawan tersebut merupakan sastrawan terkemuka pada masanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana pola ungkapan dake dan nomi digunakan pada masa lalu. Hasilnya akan sangat berguna untuk mengidentifikasi perkembangannya hingga pemakaiannya saat ini. Penelitian dengan teori linguistik bandingan historis yang dipadukan dengan teori tata bahasa terkini tentang pola ungkapan dake dan nomi seperti ini dapat dilakukan terhadap karya yang dihasilkan oleh masyarakat pengguna bahasa pada masa lalu dalam kurun waktu tertentu. Metode penelitian yang diterapkan adalah deskriptif kualitatif dengan teknik bagi unsur langsung untuk melihat dengan detail struktur penggunaan kedua pola ungkapan. Analisis penggunaan kedua pola ungkapan dalam kalimat-kalimat di kedua karya sastra tersebut dapat ditemukan dan dipahami bagaimana keduanya digunakan dalam struktur kalimat di masa tersebut. Sebagai hasilnya, kedua karya sastra tersebut lebih banyak menggunakan pola ungkapan dake dan nomi dalam gaya penulisan tidak formal.

Kata kunci: dake; karya sastra; nomi; Rashoumon; Seinen

 

 

Published
2021-06-22