Pembelajaran Bahasa Indonesia untuk Generasi Milenial


Abstract
Generasi milenial adalah mereka yang lahir antara awal tahun 1980 hingga awal 2000-an. Sejalan dengan revolusi industri 4.0, ciri utama mereka adalah sulit melepaskan aktivitasnya dengan perangkat komputer beserta program dan aplikasi di dalamnya. Kondisi ini menjadikan pembelajaran bahasa Indonesia, termasuk sastra di dalamnya, harus menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi digital dengan jaringan internet, khususnya terkait media dan bahan pembelajaran. Karakter dan nilai-nilai positif pada generasi milenial harus tetap dijaga, khususnya pada penggunaan bahasa di media sosial. Guru bahasa Indonesia harus menjadikan mereka sebagai mitra belajar dengan mengedepankan tumbuhnya sikap kritis, kreatif, inovatif, komunikatif, kolaboratif, serta menghargai perbedaan sebagai konsekuensi lintas budaya.
References
Kemdikbud, 2017. “Penguatan Pendidikan Karakter”, dalam https://cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id/?page_id=132 (diakses 20 Mei 2020)
Mihardja, Achdiat K. 1998, cet.ke-3. Polemik Kebudayaan. Jakarta: Balai Pustaka.
Rovai, A.P., Jordan, H.M. 2004. Blended Learning and Sense of Community: a Comparative Analysis with Traditional and Fully online Graduate Courses. International Review of Research in Open and Distance Learning, Vol. 5, Number 2, 1492-3831. Online: http://www.irrodl.org. 21 April 2020).
Schwab, Klaus. 2016. The Fourth Industrial Revolution. Switzerland: World Economic Forum.
Strauss, Willam; Howe, Neil. 2000. Millenials Rising: The Next Generation. New York: Vintage Original.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Jurnal Ilmiah Fonema by http://ejournal.unitomo.ac.id/index.php/pbs is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.