IMPLEMENTASI KEBIJAKAN TES KESEHATAN DAN JASMANI DALAM PROSES REKRUTMEN SELEKSI BINTARA POLRI UNTUK MENGIKUTI SEKOLAH INSPEKTUR POLISI (SIP) DI POLDA JAWA TIMUR

Abstract

Adapun tujuan Tesis Ini Menganalisis mekanisme Tes Kesehatan dan jasmani pada proses seleksi bintara Polri untuk mengikuti seleksi  SIP di Polda Jawa Timur sesuai dengan analisis model pendekatan implementasi kebijakan yang dirumuskan Van Meter dan Van Horn disebut dengan A Model of the Policy Implementation (2002), model ini menjelaskan bahwa kinerja kebijakan dipengaruhi oleh beberapa variabel yang saling berkaitan, variable-variabel tersebut yaitu: a. Standar dan sasaran kebijakan/ukuran dan tujuan kebijakan, b. Sumber daya, c. Karakteristik organisasi pelaksana, d.Sikap para pelaksana, e. Komunikasi antar organisasi terkait dan kegiatan-kegiatan pelaksanaan, f. Lingkungan sosial, ekonomi dan politik.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif, dimana instrumen utama dalam penelitian adalah peneliti sendiri. Sumber data yang digunakan adalah sumber data primer dan data sekunder yang berkaitan dengan situasi dan kondisi empiris implementasi kebijakan. Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan penelitian wawancara guna memperoleh data primer mengenai implementasi kebijakan tes kesehatan dan jasmani dalam proses rekrutmen seleksi bintara polri untuk mengikuti sekolah inspektur polisi (SIP) di Polda Jawa Timur.

Hasil penelitian menunjukkan  bahwa Pelaksanaan seleksi Sekolah Inspektur Polisi yang diadakan di Polda Jatim berjalan dengan lancar. Tugas yang diberikan oleh panittia pusat berupa sosialisasi, pendaftaran, dan pemeriksaan berkas. Untuk selanjutnya akan ditangani penitia pusat dan tugas panitia daeah membantu membuat laporan kegitan. Proses sosialisasi berjalan dengan baik, namun kendala yang cukup berarti ada pada sistem jaringan internet ylaman pendaftaran. Web tidak dapat dibuka ketika mendekati penutupan pendaftaran. Hal ini menyebebkan harus dibukanya pendaftaran off line. Sementara itu proses seleksi rekmin tahun 2018 lebih ketat dari tahun sebelumnya. Persiapan seperti sumberdaya, sasaran kebijakan, karakteristik organisasi, komunikasi, dan lingkungan peru ditambah lagi. Terutama dalam sumberdaya IT agar tahun depan bisa online 100%