Penggunaan Joseigo dan Danseigo dalam Manga Kocchimuite! Miiko

Abstrak

Konflik identitas gender yang dialami oleh tokoh Natsuki dalam manga Kocchimuite! Miiko, yang tercermin melalui perilakunya serta bahasanya yang tidak selaras dengan norma gender tradisional serta peranannya sebagai perempuan yang ditugaskan kepadanya sebagai anggota masyarakat Jepang. Di Jepang, penggunaan bahasa yang digunakan oleh laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan sehingga menjadi bagian dari representasi bagaimana masing-masing gender harus bersikap dan berperilaku, serta bertutur kata layaknya masyarakat Jepang yang seharusnya. Bahasa perempuan umumnya disebut sebagai joseigo dan bahasa laki-laki sebagai danseigo. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana identitas gender Natsuki direpresentasikan melalui bahasa dan konteks sosial dalam manga tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif sosiolinguistik gender dalam Kocchimuite! Miiko 35. Analisis ini diharapkan dapat memberikan wawasan mendalam tentang kompleksitas konstruksi identitas gender dalam interaksi bahasa sehari-hari. Hasil dari penelitian ini mengggambarkan bahwa dengan adanya total 59 dialog Natsuki, terdapat 18 data yang tegolong sebagai danseigo dan 3 data yang tergolong sebagai joseigo serta sisanya bisa digunakan oleh kedua gender sehingga dinamakan netral. Disimpulkan bahwa Natsuki menggunakan danseigo sebagai representasi identitas gendernya walau bertolak-belakang dengan tuntutan masyarakat untuk menggunakan joseigo. Kontribusi penelitian ini memberikan landasan bagi penelitian selanjutnya melalui pendekatan psikolinguistik, dengan kajian penggunaan bahasa dan intrinsik dari dalam diri secara psikologis.

Kata kunci: danseigo; joseigo; LGBT; ragam bahasa; sosiolinguistik.