KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMECAHAN MASALAH GEOMETRI, PRESTASI, DAN MOTIVASI


Abstract
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang melibatkan 114 siswa sekolah menengah atas di Mojokerto. Tujuan penelitian ini menyelidiki efektifitas pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pemecahan masalah geometri, prestasi siswa, dan motivasi. Teknik cluster random sampling digunakan untuk memilih dua sekolah menengah atas di Mojokerto yaitu SMA Negeri 1 Dawarblandong dan SMA Negeri 2 Mojokerto. Analisis Anava digunakan untuk menganalisis data penelitian ini. Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa siswa yang diajar geometri menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik dibandingkan siswa lain yang bukan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Terdapat perbedaan prestasi belajar geometri antara siswa yang menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Selain itu, terdapat perbedaan motivasi antara siswa yang mempelajari geometri menggunakan pembelajaran kooperatif tipe STAD dan bukan pembelajaran kooperatif tipe STAD. Berdasarkan temuan tersebut, peneliti menyarankan guru matematika didorong untuk menerapkan pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai salah satu alternatif pembelajaran mengajarkan geometri pada siswa SMA. Harapannya adalah siswa dapat meningkatkan kinerjanya ketika mempelajari geometri.
Downloads
References
[2] NCTM, Principles and Standards for School Mathematics. United States of America: The National Council of Teachers of Mathematics Inc., 2000.
[3] M. O. Yusuf and A. O. Afolabi, “Effects of Computer Assisted Instruction (CAI) on Secondary School Students’ Performance in Biology,” Turkish Online J. Educ. Technol., vol. 9, no. 1, 2010.
[4] M. Keramati, “Effect of Cooperative Learning On Academic Achievement of Physics Course,” J. Comput. Math. Sci. Teach., vol. 29, no. 2, pp. 155–173, 2010.
[5] Ikhsanudin, “Pengaruh Penggunaan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Berbantuan Wingeom Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Geometri Siswa SMA,” J. Pendidik. Mat. FKIP Univ. Muhammadiyah Metro, vol. 3, no. 1, 2012.
[6] A. A. Setyo, “Keefektifan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Integrasi Teori Belajar Van Hiele Pada Materi Geometri Di Kelas V Sekolah Dasar,” J. Ilmu Kependidikan, vol. 6, no. 1, 2017.
[7] R. E. Slavin, Cooperative Learning. Bandung: Nusa Media, 2016.
[8] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta, 2018.
[9] Siswanto and Suyanto, Metodologi Penelitian Kuantitatif Korelasional. Klaten: Boss Script, 2018.
[10] M. Irhamna and Sutrisni, “Cooperative Learning dengan Model STAD pada Pembelajaran Matematika Kelas VIII SMP Negeri 2 Delitua,” J. Pendidik. Mat., vol. 22, no. 4, 2012.
[11] R. E. Slavin, Cooperative learning, teori, riset, and praktik. London: Allyn & Bacon, 2008.
[12] A. M. Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2011.
[13] Y. I. Rachmawati, E. Sugandi, and L. L. Prayitno, “Senior High School Students’ Ability in Posing System of Linear Equations in Two Variables Problems,” JRAMathEdu (Journal Res. Adv. Math. Educ., vol. 1, no. 1, pp. 57–65, 2019.
[14] L. L. Prayitno, P. Purwanto, S. Subanji, and S. Susiswo, “Identification Errors of Problem Posed by Prospective Teachers About Fraction Based Meaning Structure,” Int. J. Insights Math. Teach., vol. 01, no. 1, pp. 76–84, 2018.
[15] O. Hamalik, Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara, 2005.
[16] S. Yanti, Erlamsyah, Zikra, and Z. Ardi, “Hubungan Antara Kecemasan dalam Belajar dengan Motivasi Belajar Siswa,” J. Ilm. Konseling, vol. 2, no. 1, pp. 1–6, 2013.
[17] Kompri, Motivasi Pembelajaran Perspektif Guru dan Siswa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2016.
[18] A. Emda, “Kedudukan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran,” Lantanida J., vol. 5, no. 2, 2017.