Analisis Pengelolaan Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Kabupaten Flores Timur
(Studi Pada Desa Sagu, Kecamatan Adonara)


Abstract
Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) merupakan program bantuan perbaikan rumah yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat penerima bantuan dalam hal ini masyarakat yang berkategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Berdasarkan kriteria yang digunakan oleh Badan Pusat Statistik untuk mengukur kemiskinan, bahwa kondisi rumah yang tidak layak huni merupakan salah satu ciri dari kondisi masyarakat yang miskin. Untuk mengatasi masalah kemiskinan ini pemerintah berupaya untuk mengurangi rumah tidak layak huni yakni melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengelolaan Program bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) oleh Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Kabupaten Flore Timur serta faktor pendukung dan penghambat dalam pengelolaan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan subjek peneliti adalah pihak pengelola program yaitu Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Flores Timur dan pihak penerima program yaitu Desa Sagu. Data yang diperoleh melalui data primer yaitu wawancara dan data sekunder melalui dokumen. Penelitian ini menggunakan teori pengelolaan menurut George R. Terry. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa pengelolaan program Bantuan Perumahan Swadaya (BSPS) oleh Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Flores Timur pada Desa Sagu melalui perencanaan proses perencanaan program BSPS ini terlaksana dengan baik. Berdasarkan aspek pengorganisasian, dilihat dari sisi finansialnya sudah baik akan tetapi di sisi prasarananya belum maksimal artinya pendatangan bahan atau material masih menjadi kendala dalam program tersebut. Pergerakan atau pelaksanaan di Desa Sagu sejauh ini masih pada tahapan pembangunan, dan pengawasan yang diberikan oleh pihak dinas sudah terlaksana dengan baik. Adapun faktor pendukung dalam pengelolaan ini adalah adanya respon pemerintah Desa Sagu serta masyarakat yang baik, sedangkan faktor penghambatnya adalah keterlambatan pendropingan bahan dan kurangnya tenaga kerja, serta cuaca yang kurang mendukung. Saran dari peneliti dalam perencanaan yaitu sebaiknya pihak pengelola program bantuan stimulan perumahan swadaya di Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan memperhatikan potensi kegagalan sehingga perlu disiapkan solusi bilamana kegagalan itu terjadi.
Kata Kunci: Analisis Pengelolaan, Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya, MBR