Jaminan Konstitusionalitas Hak Asal Usul Masyarakat Hukum Adat di Sumatera Barat

  • Universitas Andalas
Abstract views: 638 , PDF downloads: 906

Abstract

Post-authoritarian Indonesia guaranteed the protection of Indegeneous People are accelerated on behalf of Indonesian Constitution UUD NRI 1945. Coherently, the Constitution obligated the government to emerged an effective and comprehensive regulation to protect traditional ethnic alongside their cultural rigjhts. As the consequences, state obligated all stakeholder included local government to reformulate legal platform as the implementation of UUD 1945 mandate. In the historical and political aspect, existence of in degeneous people is settled long time before the official declaration of state. Indegeneous people not only served as one of prequisite requirement of human rights implementation. However, based on historical context recognition of indegeneous people has been decreased recently. It is caused by the economic development that sometimes impacted the territorial of indegeneous people itself. Furthermore, the assimilation process of indegeneous people and “new-comer” citizen has limited the space for indegeneous people to conduct their ritual as cultural-religious community. The main puzzle to be elaborated in this research are how UUD 1945 maintain the constitutional protection to indegenous people. Secondly, how the implementation of constitutional protection over indegeneous people in Indonesia. This research suggested constructive advices to overcome the problem. Firstly, emerging recognition and protection over indegeneous people through sincronization of state and local government regulation. Secondly, this research urging the government to sttle a legal platform for conflict resolution among indegeneous people and between indegenous people and government.

Keywords: Cultural rights, Constitutional protection, Indegeneous people

References

Buku-buku
Abdurrahman dkk, 2015. Laporan Pengkajian Hukum Tentang Mekanisme Pengakuan Masyarakat Hukum Adat, Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sistem Hukum Nasional Badan Pembinaan Hukum Nasional Kementerian Hukum Dan Hak Asasi Manusia R.I. Jakarta.
Aharon Barak, 2006. The Judge in Democracy, Woodstock, Oxfordshire, Princeton University Press.
Ateng Syafrudin dan Suprin Na’a, 2010. Republik Desa Pergulatan Hukum Tradisional Dan Hukum Modern Dalam Desain Otonomi Desa, Alumni.
Didik Sukriono, 2010. Pembaharuan Hukum Pemerintah Desa, Pusat Kajian Konstitusi Univ.Kanjuruhan, Setara Press, Malang.
F. Sugeng Istanto, 2007. Penelitian Hukum, CV. Ganda, Yogyakarta
Hanif Nurcholis, 2011. Pertumbuhan dan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa, Erlangga, Jakarta.
HAW. Widjaja, 2008. Otonomi Desa Merupakan Otonomi Yang Asli, Bulat dan Utuh, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Helmy Panuh, 2012. Pengelolaan Tanah Ulayat Nagari Pada Era Desentralisasi Pemerintahan di Sumatera Barat, PT Raja Grafindo, Jakarta.
Helmy Panuh, 2012. Pengelolaan Tanah Ulayat Nagari Pada Era Desentralisasi Pemerintahan di Sumatera Barat, PT Raja Grafindo, Jakarta.
Herlambang Perdana dkk, 2010. Antara Teks dan Konteks: Dinamika Pengakuan Hukum Terhadap Hak Masyarakat Adat Atas Sumber Daya Alam di Indonesia. HUMA-Jakarta, Jakarta.
Husen Alting, 2010, Dinamika Hukum dalam Pengakuan dan Perlindungan Hak Masyarakat Hukum Adat Atas Tanah, LaksBang PRESSindo, Yogyakarta.
Jawahir Thontowi dkk, 2012, Aktualisasi Masyarakat Hukum Adat (MHA): Perspektif Hukum dan Keadilan Terkait Dengan Status MHA dan Hak-hak Konstitusionalnya, Pusat Penelitian dan Pengkajian Perkara Pengelolaan Teknologi Informasi dan Komunikasi Kepaniteraan dan Sekretariat Jendral Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, Jakarta.
Jimly Asshiddiqie, 2002. Konsolidasi Naskah UUD 1945 Setelah Perubahan Keempat, Pusat Studi Hukum Tata Negara Universitas Indonesia, Jakarta.
Jimly Asshiddiqie, 2009. Komentar Atas Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945, Cet-pertama, Sinar Grafika, Jakarta.
Kurniawarman, 2006. “Ganggam Bauntuak Menjadi Hak Milik : Penyimpangan Hak Atas Tanah di Sumatera Barat, Andalas University Press, Padang.
Maria S.W Sumardjono, 2001. Kebijakan Pertanahan, antara Regulasi dan Implementasi, Penerbit Buku Kompas, Jakarta.
Ni’matul Huda, 2015, Hukum Pemerintahan Desa dalam KonstitusiIndonesia Sejak Kemerdekaan Hingga Era Reformasi, Setara Press, Malang.
Ni’matul Huda, 2015. Hukum Pemerintahan Desa, Dalam Konstitusi Indonesia Sejak Kemerdekaan Hingga Era Reformasi, Setara Press, Malang.
Noer Fauzi Rachman dkk, 2012. Kajian Kritis atas Peraturan Menteri Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 5 Tahun 1999 tentang Pedoman Penyelesaian Permasalahan Hak Ulayat Masyarakat Hukum Adat, Epistema Institute, Jakarta.
Peter Mahmud Marzuki, 2007. Penelitian Hukum, CV. Ganda, Yogyakarta, Cetakan 3, Pranada Media Group, Jakarta.
Pusat Studi Tokoh Pemikiran Hukum (Pustokum), 2015. Soepomo, Pergulatan Tafsir Negara Integralistik Biografi Intelektual, Pemikira Hukum Adat, dan Konstitusionalisme, Penerbit Thafa Media, Yogyakarta.
R Yando Zakaria, 2005. Pemulihan Kehidupan Desa dan UU No. 22 Tahun 1999, dalam Jamil Gunawan dkk. (Editors), 2005, Desentralisasi, Globalisasi, dan Demokrasi Lokal, LP3ES, Jakarta.
Saafroedin Bahar, 2005. Seri Hak Masyarakat Hukum Adat : Inventarisasi Dan Perlindungan HakMasyarakat Hukum Adat, Komisi Nasional Hak Asasi manusia, Jakarta.
Sadu Wasistiono, 2006. Prospek Pengembangan Desa, Lembaga Kajian Manajemen Pemerintahan Daerah, Fokus Media, Bandung.
Siradjudin, Azmi A. R., 2010. Pengakuan MasyarakatAdat dalam Instrumen Hukum Nasional, Yayasan Merah Putih, Sulawesi Tengah.
Soetardjo Kartohadikoesoemo, 1953. Desa, Cet ke-2, Penerbitan Sumur, Bandung.
St. Laksono Utomo, 2016. Hukum Adat, RajaGrafindo Persada, Jakarta.
Suratman dan Philips Dillah, 2012. Metode Penelitian Hukum, CV. Alfabeta, Bandung.
Sutoro Eko, 2005. Menggantang Asap? Kritik dan Refleksi Atas Gerakan Kembali ke Nagari, Penerbit IRE, Yogyakarta.
Wignjodipuro, Soerojo, 1979. Pengantar dan Asas-Asas Hukum Adat, Alumni, Bandung.
Winarno Yudho dan Agus Broto Susilo, 1986. Hukum Positif di Indonesia, Karunika, Jakarta.

Jurnal
Besse Sugiswati, Perlindungan Hukum Terhadap Eksistensi Masyarakat Adat Di Indonesia, Jurnal Perspektif, Volume XVII No. 1 2012, Fakultas hukum universitas Wijaya Kusuma, Surabaya, Hlm. 32
Commission on Human Rights, Preliminary Report on the Study of the Problem of Discrimination Against Indigenous Populations (UN Doc. E/CN.4/Sub. 2/L.566 [1972], Chapter II, paragraph 34.
Martitah, Hak Konstitusional Masyarakat Hukum Adat dan Perwujudan The Living Constitution, Jurnal Konstitusi Volume I No. 1, November 2012, Jakarta:Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, hlm. 35.
Yance Arizona, Hak Ulayat : Pendekatan hak asasi manusia dan konstitusionalisme Indonesia, Jurnal Konstitusi, 6 (2), 2009.
Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Pokok-Pokok Hukum Agraria
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Kehutanan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 13 tahun 1983 tentang Nagari Sebagai Kesatuan Masyarakat Hukum Adat Dalam Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Barat.
Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat No. 2 Tahun 2007 tentang Pokok-Pokok Pemerintahan Nagari
Perda No. 6 tahun 2008 tentang Tanah Ulayat dan Pemanfaatannya
Published
2017-12-29